Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) anjlok pada penutupan perdagangan Rabu, 5 Juni 2024. Hal ini usai saham BREN batal masuk indeks FTSE.
Mengutip data RTI, saham BREN merosot 10 persen ke posisi Rp 7.425 per saham. Harga saham BREN dibuka turun 825 poin ke posisi Rp 7.425 per saham. Harga saham BREN berada di level tertinggi Rp 7.425 dan terendah Rp 7.425 per saham. Total frekuensi perdagangan 858 kali dengan volume perdagangan 38.426 saham. Nilai transaksi Rp 28,5 miliar.
Advertisement
Selama sepekan terakhir, saham BREN merosot 26,67 persen. Sedangkan year to date, saham BREN melemah tipis 0,67 persen.
Seiring koreksi saham BREN pada Rabu, 5 Juni 2024 kapitalisasi pasar saham BREN juga ikut anjlok. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), kapitalisasi pasar saham BREN susut menjadi Rp 993 triliun pada Rabu, 5 Juni 2024 dengan bobot 8,5 persen.
Setelah berada di posisi pertama sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia. Sebelumnya BREN telah menggeser saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai Rp 1.183 triliun, atau catat bobot 9,8 persen. Kapitalisasi pasar saham terbesar lainnya disusul PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang membukukan kapitalisasi pasar Rp 867 triliun atau 5,65 persen terhadap indeks acuan.
Di tengah koreksi saham BREN tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 2,14 persen menjadi 6.947,67. IHSG terperosok 2,14 persen ke posisi 6.947,67. Indeks LQ45 merosot 1,57 persen ke posisi 881,70. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Kata Analis
Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.118,34 dan terendah 6.934,94. Sebanyak 421 saham tertekan sehingga bebani IHSG. 172 saham menguat dan 192 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.021.227 kali dengan volume perdagangan 18,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.272.
Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi IHSG dipengaruhi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang saat ini berada di kisaran 16.269. “Sentimen lainnya datang dari emiten BREN, di mana masih berada pada pemantauan khusus (FCA) ditambah ditundanya BREN masuk ke dalam FTSE,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menuturkan, IHSG dapat dicermati level 6.958 sebagai area support, apabila IHSG break area itu sehingag IHSG rawan menguhi 6.884-6.900.
Advertisement
Masuk Papan Pemantauan Khusus, Barito Renewables Energy Batal Masuk Indeks FTSE
Sebelumnya, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) batal masuk ke dalam FTSE Global Equity Index, large cap periode Juni 2024. FTSE Russell menyebut bahwa pembatalan ini disebabkan oleh proses review terkait apakah BREN memenuhi syarat dalam Ground Rules, seiring masuknya BREN ke dalam efek dalam papan pemantauan khusus dari BEI.
Pada Juni 2023, Bursa meluncurkan papan pemantauan khusus untuk saham-saham yang memiliki karakteristik tertentu atau memenuhi kriteria tertentu. Selain itu, mulai 25 Maret 2024, seluruh saham dalam papan pemantauan khusus diperdagangkan dengan mekanisme periodic call auction.
"Barito Renewables Energy tidak lagi menjadi konstituen FTSE Global Equity Index Series Large Cap Index, seiring dengan adanya pemberitahuan Bursa mengenai papan pemantauan khusus," mengutip pengumuman FTSE Russell, Rabu (5/6/2024).
FTSE Russell selanjutnya mengevaluasi apakah papan pemantauan khusus Bursa perlu dimasukkan ke dalam bagian pemantauan saham dari aturan dasar Indeks FTSE Global Equity Index Series (FTSE Geis) atau tidak.
FTSE Global Equity Index merupakan indeks bergengsi yang digunakan oleh para investor dalam mengambil keputusan investasi. Indeks ini mencakup total 19000 perusahaan publik dengan market cap besar, menengah, kecil dan mikro di 49 negara termasuk emerging market. FTSE Russell juga memberikan insights kepada para investor dalam mengatur konsentrasi dan diversifikasi portofolio investasi mereka.
Saham BREN Masuk Papan Pemantauan Khusus
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) masuk kriteria efek pemantauan khusus mulai Rabu, 29 Mei 2024.
Mengutip keterbukaan informasi BEI,Selasa (28/5/2024), saham PT Barito Renewables Energy Tbk masuk kriteria efek dalam pemantauan khusus pada poin 10 yakni dikenakan penghentian sementara perdagangan efek selama lebih dari satu hari bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.
Sebelumnya, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Kristian Manullang menuturkan, saham BREN yang telah disuspensi berpotensi masuk papan pemantauan khusus selama satu bulan.
“Benar (berpeluang masuk papan pemantauan khusus-red),” ujar Kristian.
Kristian mengatakan,apabila tindakan pengawasan suspensi sampai pengumuman lebih lanjut dibuka atas saham tertentu, saham itu akan masuk papan pemantauan khusus selama satu bulan.
“Sebelumnya tindakan pengawasan unusual market activity (UMA) lebih dulu dilaksanakan sebelum suspensi cooling down dan suspensi sampai pengumuman lebih lanjut,” kata dia.
Kristian mengatakan, dalam rangka perlindungan investor, BEI melakukan tindakan pengawasan antara lain UMA, suspensi cooling down dua sesi dan suspensi sampai pengumuman lebih lanjut.
"Ketiga jenis tindakan pengawasan ini bukan sanksi terhadap saham tertentu, namun adalah tindakan untuk mendukung perlindungan investor,” kata Kristian.
Ia mengatakan, apabila ada tindakan pengawasan ini, investor perlu mempertimbangkan keputusan investasinya dengan mendapatkan informasi sebanyak yang diperlukan terhadap saham-saham tertentu yang dikenakan tindakan pengawasan bursa sebelum memutuskan membeli dan menjual saham itu.
Advertisement