Satu Lagi Korban Longsor di Lumajang Ditemukan Meninggal, Dua Lagi Masih Pencarian

Lokasi penemuannya Duwi ini berjarak sekitar 20 meter dari lokasi korban pertama yang ditemukan juga sudah dalam kondisi meninggal, pada Selasa (4/6/2024), atas nama Kusnadi (41) asal Dusun Tulungagungan, Desa Pronojiwo.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 06 Jun 2024, 08:02 WIB
Tim Sar kembali menemukan satu korban tewas akibat longsor di Lumajang. (Istimewa)

Liputan6.com, Surabaya- Tim SAR gabungan menemukan satu orang korban tertimbun longsor di area tambang pasir desa Pronojiwo, kecamatan Pronojiwo, kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Korban yang teridentifikasi atas nama Duwi (35) asal dusun Supit ini ditemukan sekitar pukul 13.10 WIB, sudah dalam kondisi meninggal. Jenazahnya ditemukan setelah tim SAR gabungan memindahkan material ongsor yang ada di tepi tebing.

Lokasi penemuannya Duwi ini berjarak sekitar 20 meter dari lokasi korban pertama yang ditemukan juga sudah dalam kondisi meninggal, pada Selasa (4/6/2024), atas nama Kusnadi (41) asal Dusun Tulungagungan, Desa Pronojiwo.

"Upaya pencarian para korban dilakukan tim SAR gabungan dengan menggunakan beberapa metode, mulai penggunaan satwa K9, penggunaan peralatan manual (seperti cangkul dan sekop), hingga penggunaan alat berat berupa ekskavator," Kepala Kantor SAR Surabaya, Muhamad Hariyadi, Rabu (5/6/2024).

Hariyadi menambahkan, hingga hari kedua pencarian, tim SAR gabungan telah menemukan tiga korban yaitu satu orang korban ditemukan selamat dan dua orang korban ditemukan meninggal.

"Satu orang korban yang ditemukan selamat, diketahui atas nama Abdul Latif (32) asal kabupaten Malang. Ia dibawa ke puskesmas Pronojiwo untuk mendapatkan perawatan luka ringan yang dideritanya sebelum dibawa pulang oleh pihak keluarga," ucapnya.

"Dengan ditemukannya tiga orang korban tersebut, maka tim SAR gabungan masih harus melakukan upaya pencarian terhadap dua orang korban yang belum ditemukan, yaitu Rohim selaku sopir truk dan Junaidi (26)," pungkas Hariyadi.

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam proses pencarian korban longsor  yaitu BPBD kabupaten Lumajang, Kantor SAR Surabaya, Koramil Pronojiwo, Polsek Pronojiwo, Tim K-9, Dalmas dan Inafis Polres Lumajang.

BPBD propinsi Jatim, Dishub Lumajang, TAGANA Lumajang, LPBI NU, SAR Kanjuruhan, SAR MTA, Laskar Semeru, TRC, Destana Pronojiwo, Forkopinca Pronojiwo, Malang Raya Rescue, Lumajang Rescue, RAPI, dan sejumlah potensi SAR lainnya.


Jadi Pembelajaran

Upaya pencarian korban longsor di Lumajang menggunakan alat berat. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Penjabat (Pj) Bupati Lumajang Indah Wahyuni atau Yuyun menyayangkan longsor yang terjadi di Dusun Supit Desa Pronojiwo. Dia berharap agar musibah itu menjadi pembelajaran untuk perbaikan tata kelola pertambangan pasir.

Yuyun menyerukan perlunya diskusi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk instansi pemerintah yang mengatur regulasi dan perizinan, serta himpunan penambang dan warga pekerja tambang, guna memperbaiki tata kelola dari hulu ke hilir.

 "Termasuk perhatian pemilik tambang kepada pekerja tambang, seperti apakah ada asuransi. Jika ada asuransi, maka jika terjadi sesuatu, keluarga yang ditinggalkan bisa mendapatkan jaminan untuk melanjutkan hidupnya," ujarnya, Rabu (5/6/2024).


Pentingnya Pengawasan dan Regulasi

Proses evakuasi korban tanah longsor di Lumajang (Istimewa)

Kejadian tersebut menyoroti pentingnya pengawasan dan regulasi yang ketat dalam aktivitas pertambangan untuk mencegah tragedi serupa di masa mendatang.

Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan para pekerja tambang melalui perbaikan tata kelola dan koordinasi yang lebih baik antara semua pihak terkait.

“Dengan langkah-langkah yang tepat, kami harapkan insiden tragis seperti ini dapat dihindari, dan keselamatan serta kesejahteraan masyarakat dapat lebih terjamin," paparnya.

Infografis Petaka Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi di Sumbar. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya