Aksi Anjing Pelacak K9 Cari Korban Longsor di Lumajang Terkendala Timbunan Tanah Tebal

Selain melibatkan anjing pelacak, pencarian korban longsor juga melibatkan lima unit alat berat untuk melakukan pencarian dengan cara mengeruk setiap sisi dari material longsor.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 06 Jun 2024, 17:13 WIB
Polres Lumajang kerahkan Unit K9 cari korban tanah longsor (Istimewa)

Liputan6.com, Lumajang - Polres Lumajang mengerahkan satu ekor anjing unit K9 untuk membantu Tim SAR gabungan dalam pencarian korban longsor di Desa Pronojiwo yang belum ditemukan.

“Kami punya satuan anjing K9 yang dibawa ke Lokasi tanah longsor dan anjing tersebut diperbantukan untuk mempercepat pencarian korban yang tertimbun longsor dan belum ditemukan,” ujar Kapolres Lumajang AKBP Mohammad Zainur Rofik, Kamis (6/6/2024).

Selain melibatkan anjing pelacak, pencarian korban longsor juga melibatkan lima unit alat berat untuk melakukan pencarian dengan cara mengeruk setiap sisi dari material longsor.

Sementara itu, Pawang anjing pelacak unit K9 Polres Lumajang Aipda Fajar mengatakan, pencarian korban dengan menggunakan anjing pelacak mengalami kendala yakni timbunan tanah longsor yang cukup tebal, sehingga menyulitkan proses pencarian korban.

“Kendati demikian, anjing pelacak terus bergerak. Tim K9 membawa kasos milik korban yang dibawa oleh pihak keluarga dan anjing terlihat beberapa kali mengendus gundukan tanah longsor,” katanya.

Hingga Kamis pagi tercatat sudah ada dua korban yang ditemukan Tim SAR gabungan yakni Kunadi (40) warga Desa Pronojiwo yang ditemukan pada Selasa (5/6/2024) sore dan Dwi Suprapto (35 warga Desa Pronojiwo yang ditemukan pada Rabu (5/6/2024) siang.

Sebelumnya tebing yang longsor menimpa empat orang penambang pasir di Dusun Supit Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo tepatnya berada di aliran lahar Gunung Semeru yang bersebelahan dengan kawasan Perhutani petak 4 pada Selasa (4/6/2024) pukul 11.30 Wib

Empat orang tertimbun material tanah longsor tersebut yakni Junaedi (26) warga Kabupaten Malang, Dwi Suprapto (35) warga Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Kusnadi (40) warga Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronijiwo, Rohim warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo


Pj Bupati Berikan Santunan

Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni memberikan santunan dan bantuan saat mengunjungi keluarga korban yang tertimbun longsor di Desa Pronojiwo, KabupatenLumajang. (Istimewa)

Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni memberikan santunan dan bantuan saat mengunjungi keluarga korban yang tertimbun longsor di Desa Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

"Kami tidak hanya menyampaikan belasungkawa, tetapi juga memberikan bantuan nyata untuk meringankan beban keluarga yang terdampak musibah longsor," ujarny Kamis (6/6/2024)

.Dengan penuh kehangatan, Yuyun sapaan akrabnya menyerahkan santunan berupa uang tunai sebesar 2 juta rupiah kepada keluarga korban. Selain itu, paket sembako juga diberikan sebagai upaya memberikan dukungan praktis kepada mereka yang sedang berduka.

Dirinya berharap santunan yang diberikan dapat membantu meringankan beban ekonomi yang mereka hadapi dalam menghadapi masa sulit ini.

"Tindakan ini adalah bentuk kepedulian dan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Lumajang kepada warga yang terdampak musibah," ujar dia.

Santunan tersebut bukan sekadar bantuan finansial, tetapi juga merupakan ungkapan kepedulian dari seluruh masyarakat Lumajang kepada saudara-saudara mereka yang sedang berduka.

“Semoga bantuan tersebut dapat memberikan sedikit kelegaan dan menguatkan semangat keluarga korban untuk bangkit dari cobaan yang mereka hadapi,” harapnya.


Tebing Sungai Longsor

Upaya pencarian korban longsor di Lumajang menggunakan alat berat. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Sebelumnya sebuah tebing sungai di aliran lahar Gunung Semeru yang berada di Dusun Supit, Desa/Kecamatan Pronojiwo longsor pada bagian sisi timur, sehingga material longsoran mengarah ke barat yang menimpa para pekerja tambang pasir lokal di dusun setempat pada Selasa (4/6).

Ada lima orang penambang yang berada di lokasi tersebut, namun satu penambang Abdul Latif berhasil selamat dari reruntuhan tanah longsor dan empat penambang lainnya tertimbun longsor setinggi 15-20 meter.

Empat korban yang tertimbun longsor yakni Junaedi (26) warga Kabupaten Malang, Dwi (35) warga Desa/Kecamatan Pronojiwo, Kusnadi (40) warga Desa/Kecamatan Pronojiwo, Rohim warga Desa Sidomulyo-Kecamatan Pronojiwo.

Infografis Petaka Para Pendaki Saat Erupsi Gunung Marapi. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya