Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Robben Rico menegaskan dana bantuan sosial (Bansos) atas keluarga penerima manfaat (KPM) yang tidak ditransaksikan atau digunakan, semuanya sudah dikembalikan ke kas negara. Karena itu tidak ada lagi dana bantuan sosial yang masih tertahan di penyalur.
“Tidak ada uang yang tertahan di penyalur. Bukti transfer semuanya ada,” tegas Robben Rico saat ditemui di Kantor Kemensos RI Jakarta, Rabu (5/6/2024).
Advertisement
Pernyataan Sekjen Kemensos tersebut menanggapi pemberitaan yang beredar terkait Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) Semester II 2023. Pernyataan tersebut dipertanyakan kembali dalam Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI dengan Menteri Sosial dan kementerian lainnya pada Selasa 4 Juni 2024 siang harinya.
Pada kesempatan yang sama, Plt. Inspektur Jenderal Kementerian Sosial Dodi Sukmono juga menegaskan, tidak ada dana yang tertahan di penyalur. “Di bagian bawah temuan (BPK) tersebut sudah ada jawaban kami,” tuturnya.
Misalnya, terkait dengan saldo bansos yang belum disetor ke kas negara sebesar Rp227,43 miliar, terdiri dari KPM yang tidak bertransaksi dan Kartu (KKS), Kemensos telah menindaklanjuti dengan melakukan penyetoran ke kas negara sebesar Rp226,84 miliar. Demikian uraian BPK dalam IHPS semester II tahun 2023.
Selanjutnya terkait dengan rekomendasi BPK mengenai sisa dana bansos yang belum disetor ke kas negara sebesar Rp593,97 juta, Kemensos juga telah menindaklanjuti dengan penyetoran ke kas negara sebesar Rp592,4 juta, sedangkan sisanya sebesar Rp1,57 juta menurut penjelasan bank penyalur berhasil ditransaksikan oleh KPM sebesar Rp1,45 juta dan Rp120 ribu merupakan beban administrasi.
Dodi menjelaskan, tidak ada dana yang tertahan di bank penyalur. Dana yang tidak bertransaksi sudah dikembalikan ke kas negara. Kemensos sudah tertib dalam melaporkan penyaluran dana bantuan sosial tersebut ke BPK, secara rutin setiap tiga bulan dan ditandatangani langsung oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Kemensos Berikan Instalasi Air Bersih di Aceh
Kementerian Sosial (Kemensos) membangun instalasi air bersih di dua desa di Aceh Utara pada peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2024.
Menteri Sosial, Tri Rismaharini mengatakan, Kemensos kerap menemukan pengaduan akan kebutuhan air bersih di sejumlah wilayah.
"Saya terus terang menemukan banyak sekali masalah kandungan air dan warga tidak tahu," ujar Risma, Kamis (30/7/2204).
Masyarakat banyak yang tidak mengetahui bahwa air kadang jernih tapi ternyata memiliki kandungan yang tidak baik. Bahkan saat masyarakat mengeluhkan kesulitan air, masyarakat hanya melihat volume air dan bukan kandungan zat yang berada di air sumur masyarakat.
"Kita cek, kita mencari sumber air dan kemudian kita membawa ke laboratorium untuk melihat kandungan air," jelas Risma.
Hasil dari pemeriksaan laboratorium, Kemensos menemukan kandungan yang dapat membahayakan kesehatan tubuh. Kandungan air yang terdapat zat berbahaya dapat merusak otak maupun terganggunya metabolisme tubuh.
"Makanya kita cari yang memang daerah mereka membutuhkan air," terang Risma.
Advertisement
Pemberian Air Bersih di Dua Titik Aceh Utara
Adapun pemberian air dilaksanakan di dua titik Aceh Utara, yakni Desa Geudumbak dan Desa Cinta Makmur. Di lokasi tersebut masyarakat mengeluhkan air bersih dan volume air keluar kecil, dan tidak jernih sehingga bantuan Kemensos dapat membantu warga," ucap Risma.
Risma mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan Kemensos akan menambah kembali sumber air bersih yang lokasinya berbeda. Pemberian bantuan sumur air bersih sesuai dengan standar kesehatan sehingga air dapat langsung digunakan untuk memasak.
"Bantuan air bersih tidak dapat langsung di minum, namun bisa digunakan untuk memasak," ungkap Risma.