Sekjen PDIP: Gagasan Bung Karno Masih Relevan Bagi Indonesia dan Dunia

Hasto menjelaskan, Bung Karno melalui ajudannya Sidarto Danusubroto telah menyampaikan ide, gagasan, serta cita-cita yang tidak bisa dibunuh. Itu terbukti dengan relevannya pemikiran Bung Karno sampai hari ini.

oleh Winda Nelfira diperbarui 06 Jun 2024, 15:39 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto dalam peringatan Hari Lahir Bung Karno di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2024). (Ist).

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, Sukarno atau Bung Karno telah menjadi tokoh pembebasan yang menginspirasi rakyat Indonesia dan dunia.

Bung Karno, lanjutnya, telah berhasil membawa konsepsi tentang tata kelola dunia terutama dalam menghadapi kolonial dan imperialis. Pernyataan ini, ujar Hasto juga menjadi bentuk kritik atas sejarahwan Yuval Noah Harari menyebut Indonesia tak membawa sumbangsih terhadap kemanusiaan dunia.

"Padahal Bung Karno dalam seluruh gagasannya berbicara tentang kemerdekaan Indonesia itu bukan untuk semata-mata rakyat Indonesia, tetapi untuk membangun suatu persaudaraan dunia. Indonesia sebagai taman sarinya dunia," kata Hasto dalam peringatan Hari Lahir Bung Karno di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2024).

Hasto menjelaskan, Bung Karno melalui ajudannya Sidarto Danusubroto telah menyampaikan ide, gagasan, serta cita-cita yang tidak bisa dibunuh. Itu terbukti dengan relevannya pemikiran Bung Karno sampai hari ini.

"Kita pun sebagai kader-kader partai harus membuat suatu legacy dengan ide gagasan cita-cita, dan perjuangan apa yang bisa kita lakukan dengan inspirasi pemikiran Bung Karno tadi untuk kepentingan rakyat Indonesia dan juga dunia," ucapnya.

Hasto menilai, perjalanan dan sejarah pemikiran Bung Karno mempunyai benang merah yang amat luar biasa. Ia mengaku merasa beruntung bisa mendampingi Ketua Umum (Ketum) Megawati Soekarnoputri.

Bung Karno, kata Hasto, memberikan sumbangsih bagi nilai-nilai kemanusian mencakup aspek-aspek politik, budaya, sosiologi, antropologi, sistem ekonomi, serta hukum yang berkeadilan bagi semua pihak, bahkan aspek psikologi.

"Bagaimana pemikiran Bung Karno membangkitkan spirit rakyat Indonesia dengan mengumpamakan cacing yang terinjak," ujarnya.

Ia menuturkan, budaya dan tradisi intelektual Bung Karno harus diresapi bukan hanya oleh kader PDIP tetapi para anak-anak muda Indonesia. Menurutnya, pemikiran paling dasar Bung Karno adalah memahami sejarah serta kultur dan karakter bangsa.


PDIP Peringati Hari Lahir Bung Karno

PDI Perjuangan (PDIP) memperingati hari lahir Bung Karno di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2024).

Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto, mengenang 123 tahun lahirnya Bung Karno, ide, gagasan, pemikiran, cita-cita dan perjuangan Bung Karno masih selalu relevan bagi Indonesia dan dunia.

Meski begitu, kata Hasto apa yang dicita-citakan Bung Karno bahwa di dalam bumi Indonesia merdeka seharusnya tidak ada kemiskinan, ternyata masih jauh dari kenyataan yang ada saat ini.

"Konstruksi pemikiran Bung Karno yang berakar dari falsafah pembebasan petani, nelayan dan buruh serta seluruh lapisan masyarakat yang terjajah hidupnya semakin ditinggalkan," kata Hasto.

"Rakyat hanya diperlakukan sebagai obyek elektoral melalui bansos, sementara tambang yang seharusnya dikuasai negara dibagi-bagi konsesinya dengan misi populis-elektoral," sambungnya.

 


Terhalang Ambisi Kekuasaan

Hasto mengatakan, dalam perspektif global, pemikiran Bung Karno tentang gagasan struktur dunia yang demokratis hingga kesetaraan setiap negara dalam keanggotaan PBB merupakan jawaban atas struktur dunia yang anarkis dengan berbagai pertarungan geopolitik yang terjadi saat ini.

"Sayang sekali, upaya progresif untuk mempercepat kemajuan bangsa yang bertumpu pada kualitas manusia Indonesia, supremasi hukum, dan sistem meritokrasi yang handal, terganjal oleh ambisi kekuasaan dan penyakit nepotisme yang justru diawali dari puncak kekuasaan," ucap Hasto.

Oleh sebab itu, Hasto berharap agar peringatan hari lahir Bung Karno ke-123 semakin mendorong tekad meluruskan arah masa depan bangsa yang semakin jauh dari cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945.

"Baik dalam sistem politik, ekonomi, hukum, budaya, maupun politik luar negeri," kata Hasto.

cara negara amankan pancasila (liputan6.com/triyas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya