Liputan6.com, Jakarta - Asteroid bernama 2020 XL5 atau yang dikenal sebagai asteroid trojan bergabung dalam orbit bumi untuk mengelilingi matahari pada 2022 lalu. Bongkahan batu ini bukan asteroid pertama yang ditemukan para peneliti, sebelumnya mereka menemukan trojan pertama.
Melansir laman Live Science pada kamis (06/06/2024), para astronom memperkirakan bahwa 2020 XL5 akan bertahan setidaknya selama 4.000 tahun sebelum meluncur ke bagian lain. Berikut fakta menarik mengenai asteroid trojan.
1. Mengenal Asteroid Trojan
Asteroid trojan juga dikenal sebagai planet minor. Asteroid jenis ini dapat ditemukan diberbagi jalur orbit benda-benda planet yang lebih besar tata surya.
Baca Juga
Advertisement
Umumnya, asteroid trojan dapat ditemukan wilayah gravitasi stabil dan mengikuti planet tersebut. Fenomena ini dikenal sebagai titik lagrange.
Di titik lagrange, tarikan gravitasi antara planet dan matahari seimbang. Hal ini disebabkan gaya sentripetal dari setiap benda kecil di wilayah tersebut.
Setiap sistem dua benda memiliki lima titik Lagrange, di antara bumi dan bulan serta antara bumi dan matahari. Asteroid 2020 XL5 memiliki diameter 1.180 meter (3.871 kaki).
Para ahli menganggap Trojan sebagai pendamping ekstra bumi, meskipun ukurannya kecil.
2. Ada Banyak Trojan di Bima Sakti
Ada banyak asteroid trojan yang dapat ditemukan di Bima Sakti. Planet Jupiter memiliki paling banyak asteroid jenis ini.
Para ahli memperkirakan terdapat lebih dari 11.000 trojan. Sementara itu, Neptunus memiliki 32, Mars memiliki sembilan, dan Uranus memiliki satu.
Bumi Memiliki Dua Trojan
3. Bumi Memiliki Dua Trojan
Planet Bumi tidak hanya memiliki satu asteroid trojan dalam orbitnya. Selain 2020 XL5, ada juga 2010 TK7 atau trojan pertama.
Trojan pertama merupakan bongkahan batu dengan diameter sekitar 300 meter. Asteroid ini menggantung di sekitar L4 yang dikenal sebagai libration.
Trojan Bumi pertama berjarak 20 juta kilometer dari Bumi. Para astronom memperkirakan asteroid-asteroid itu akan bertahan setidaknya selama 4.000 tahun di orbit Bumi.
4. Trojan Akan Keluar dari Orbit Bumi
Interaksi gravitasi bumi, bulan dan matahari akan membuat asteroid trojan keluar dari orbit bumi, setidaknya dalam waktu 15.000 tahun lagi.
Orbit asteroid 2020 XL5 kemungkinan akan membawanya hampir sejauh Mars, dan melintasi jalur orbit Venus. Objek apa pun yang mengorbit Lagrangian akan banyak bergerak.
Memiliki dua trojan bumi untuk dipelajari akan memberi astronom perangkat yang lebih besar untuk menghitung orbit tersebut.
Advertisement
Misi Antariksa untuk Trojan
5. Misi Antariksa untuk Trojan
Trojan bisa dibilang merupakan sisa-sisa dari pembentukan tata surya. Terutama setelah pembentukan planet-planet raksasa seperti Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA meluncurkan misi khusus untuk melihat trojan lebih dekat. Misi ini bernama Lucy yang meninggalkan bumi pada 16 Oktober 2021 lalu.
Melansir laman resmi NASA pada Kamis (06/06/2024), Lucy lepas landas dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral, Florida, dengan misi utama menjelajahi asteroid Trojan.
Lucy akan berada dalam lintasan yang sama dengan planet Jupiter, sebelum sampai di dekar trojan. Lucy dijadwalkan menjalani misi selama 12 tahun.
Setelah menerima bantuan percepatan dari gravitasi bumi, wahana ini direncanakan mencapai destinasi pertamanya, yakni asteroid Donald Johanson, pada April 2025. Pada 2027, Lucy akan mencapai kelompok asteroid pertama Trojan di bagian depan Jupiter (Euybates dan Queta, Polymele, Leucus, dan Orus).
Setelah menjelajahi kelima asteroid tersebut, Lucy kembali mendekati bumi pada 2031. Hal ini bertujuan untuk menerima bantuan percepatan gravitasi menuju kelompok kedua Trojan di belakang Jupiter (Patroclus dan Manoetius), yang diperkirakan sampai pada 2033.
Dalam 12 tahun yang akan datang, Lucy akan menjadi wahana antariksa yang mengunjungi paling banyak asteroid. Peluncuran Lucy akan menjadi saat-saat pertama dan terakhir Lucy di Bumi.
Seperti sebagian besar wahana antariksa yang telah diluncurkan, Lucy juga tidak direncanakan untuk kembali ke Bumi. Setelah menyelesaikan seluruh misi utamanya, Lucy akan mengorbit di antara dua awan asteroid Trojan setiap enam tahun sekali.
Sebelum peluncuran Lucy, Harold Levison dan timnya telah memperhitungkan agar Lucy tidak akan berbenturan dengan Bumi atau mengkontaminasi planet dan satelit-satelit alami lainnya yang memiliki kemungkinan dihuni makhluk hidup dalam 100 ribu tahun ke depan.
Di masa depan, jika tidak ada manusia yang mengambil kembali Lucy sebagai kenang-kenangan. Wahana antariksa ini akan kehilangan kestabilan orbitnya, dan akan terlempar keluar oleh Jupiter.
Lucy bisa saja menuju matahari atau keluar dari tata surya Bima Sakti.
(Tifani)