:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4855218/original/019222600_1717664338-20240606-Demo_Buruh-ANG_1.jpg)
Ratusan buruh saat mengikuti aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (6/6/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4855219/original/056507000_1717664338-20240606-Demo_Buruh-ANG_2.jpg)
Ratusan buruh tersebut berunjuk rasa menolak rencana pemberlakuan program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) untuk seluruh pekerja. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Aksi unjuk rasa buruh ini diikuti sejumlah elemen serikat pekerja di wilayah Jabodetabek, seperti KSPI, KSPSI, KPBI, Serikat Petani Indonesia (SPI), serta organisasi perempuan PERCAYA. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan iuran dana Tapera itu dapat merugikan dan membebani pekerja. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Said Iqbal menambahkan bahwa dana Tapera rawan dikorupsi, tidak jelas, dan mekanisme pencairan yang rumit. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Melalui penerapan Tapera, pemerintah seperti melepas tanggung jawab dalam menyediakan rumah bagi rakyat Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Selain penolakan terhadap penerapan Tapera, aksi unjuk rasa buruh juga menyuarakan lima tuntutan lainnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)