Liputan6.com, Jakarta Tidur merupakan cara kerja natural bagi tubuh untuk memulihkan tenaga. Namun tak sedikit orang yang mengalami gangguan tidur. Anehnya, ada orang yang justru berbelanja online secara tak sadar sambil tidur.
Baca Juga
Advertisement
Kelly Knipes, seorang wanita berusia 42 tahun dari Essex, Inggris, memiliki pengalaman unik yang mungkin terdengar aneh bagi banyak orang. Tanpa sadar, ia berbelanja online saat tidur. Fenomena ini membuatnya menghabiskan lebih dari $3.800 (Rp 61 Juta) selama beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2018, Knipes didiagnosis dengan parasomnia, sebuah kondisi tidur yang menyebabkan seseorang melakukan aktivitas tanpa sadar. Aktivitas ini bisa berupa berbicara, berjalan, bahkan berbelanja.
Menurut Yale Medicine, seseorang dengan parasomnia mungkin tampak waspada, berjalan atau berbicara, atau makan atau melakukan aktivitas lain, tetapi tanpa kesadaran karena otak hanya terjaga sebagian.
"Sungguh menjengkelkan dan membuat frustrasi saat tidur sambil berpikir, Saya tidak tahu apa yang akan terjadi malam ini,” ujar Knipes kepada South West News Service sebagaimana dikutip Liputan6.com, Jumat (6/7/2024).
Tak Sadar Ditipu dan Punya Utang Banyak
Selama bertahun-tahun, Knipes terbangun dengan berbagai paket yang dikirimkan ke rumahnya. Barang-barang yang dipesannya saat tidur termasuk lapangan basket plastik, kaleng cat, buku, wadah garam dan merica, taman bermain anak-anak, lemari es, meja, dan ratusan permen Haribo.
"Saya menumpuk utang di mana-mana, Saya tidak perlu memasukkan detail kartu kredit apapun saat membeli barang secara online karena semuanya tersimpan di ponsel saya,” kata Kelly.
Kebiasaan belanja sambil tidur Kelly Knipes diperparah ketika ia tanpa sadar memberikan informasi keuangan pribadinya kepada penipu melalui pesan teks. Ketika terbangun, ia menemukan bahwa $317 (Rp 5 juta) telah diambil dari rekening banknya, suatu tindakan yang tidak akan ia lakukan jika dalam keadaan sadar.
Insiden ini membuka pintu bagi beberapa upaya penipuan lainnya, meskipun untungnya, banknya mampu memblokir transaksi tersebut. Knipes harus membatalkan kartu beberapa kali dan menghadapi banyak orang yang mencoba mengambil uang dari banknya, serta mencurigai bahwa para penipu menjual informasinya.
Advertisement
Salahkan Sleep Apnea
Sebagai ibu dari tiga anak dengan disabilitas, yang menderita epilepsi, tuli, atau kesulitan belajar, Knipes menghindari penggunaan obat tidur agar tetap bisa waspada jika anak-anaknya membutuhkan bantuan di malam hari. Ia menyalahkan sleep apnea yang dialaminya.
WebMD menggambarkannya sebagai gangguan tidur parah yang terjadi saat pernapasan berhenti dan dimulai saat tidur, sebagai penyebab utama parasomnia ini.
Kisah Knipes dimulai setelah kelahiran anak pertamanya, saat ia mulai berjalan dalam tidur yang kemudian beralih menjadi kebiasaan berbelanja. Sayangnya, ia tidak dapat mengembalikan sebagian besar barang yang dibelinya, termasuk makanan seperti Haribos.
Knipes memutuskan untuk menyimpan kaleng-kaleng cat dan rumah mainan karena merasa tidak bisa mengembalikannya setelah anak-anaknya melihat barang-barang tersebut. Meski mengalami banyak kesulitan, Knipes tetap berusaha bersikap positif dan fokus pada anak-anaknya.
Baca Juga
Penjualan Brand Lokal dan UMKM Naik 7 Kali Lipat di Kampanye 12.12, Produk Fesyen dan Kosmetik Terlaris
ShopeeFood Checkout Murah Jadi Pilihan Favorit Pengguna, Penjualan Merchant Meningkat 6 Kali Lipat
Brand Lokal dan UMKM Bersinar di Akhir Tahun, Penjualan Melonjak hingga 7 Kali Lipat di Puncak 12.12 Birthday Sale