Perempuan Kurdi Suriah Bersenjata Berjaga di Ladang Gandum yang Berharga

Puluhan sukarelawan, beberapa di antaranya mereka adalah perempuan, membantu wilayah semi-otonom yang dipimpin Kurdi untuk melindungi ladang gandum luas di timur laut Suriah, yang merupakan sumber pendapatan penting negara itu, dari kebakaran dan pelaku pembakaran.

oleh Arny Christika Putri diperbarui 07 Jun 2024, 11:05 WIB
Perempuan Kurdi Suriah
Puluhan sukarelawan, beberapa di antaranya mereka adalah perempuan, membantu wilayah semi-otonom yang dipimpin Kurdi untuk melindungi ladang gandum luas di timur laut Suriah, yang merupakan sumber pendapatan penting negara itu, dari kebakaran dan pelaku pembakaran.
Seorang sukarelawan Pasukan Perlindungan Masyarakat Kurdi menjaga ladang gandum dari kebakaran atau penjarahan di sekitar kota Tarbesbeyeh, yang juga dikenal sebagai al-Qahtaniyah dalam bahasa Arab, di Gubernuran Hasakeh, Suriah timur laut, dekat perbatasan Turki, 30 Mei 2024. (Delil SOULEIMAN / AFP)
Puluhan sukarelawan, beberapa di antaranya adalah perempuan, membantu wilayah semi-otonom yang dipimpin oleh Kurdi untuk melindungi ladang gandum yang luas dari kebakaran dan pembakaran. (Delil SOULEIMAN / AFP)
Ladang gandum merupakan sumber pendapatan penting negara itu. (Delil SOULEIMAN / AFP)
Tahun ini para petani di timur laut Suriah mengharapkan panen yang luar biasa setelah hujan lebat menyusul kekeringan selama bertahun-tahun. (Delil SOULEIMAN / AFP)
Namun, warga juga khawatir kebakaran hutan yang terjadi setiap tahun di musim panas dapat menghancurkan hasil panen mereka yang berharga. (Delil SOULEIMAN / AFP)
Di dekatnya, para petani bekerja keras di tengah panas terik, membajak ladang gandum sementara polisi Kurdi juga berpatroli di daerah tersebut. (Delil SOULEIMAN / AFP)
Setiap tahun, pemerintah daerah dan pemerintah Suriah, yang menuduh suku Kurdi melakukan separatisme, bersaing untuk membeli hasil panen gandum dari para petani. (Delil SOULEIMAN / AFP)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya