Liputan6.com, Jakarta Kementerian Agama akan menggelar Sidang Isbat pada Jumat sore (7/6/2024). Sidang ini akan menentukan awal Dzulhijjah 1445 yang terkait dengan perayaan Hari Raya Idul Adha.
Menurut Ahli Astronomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin, saat matahari terbenam pada 7 Juni 2024, posisi hilal di Jakarta sudah cukup tiggi. Ketinggiannya mencapai 8 derajat.
Advertisement
"Saat Matahari terbenam, posisi bulan sudah cukup tinggi. Tingginya sekitar 8 derajat dan jarak bulan dan matahari juga sekitar 11 derajat," kata dia yang dikutip dari blognya, Jumat (7/6/2024).
"Dari data rukyat di Mekkah dan Jakarta diprakirakan satu Dzulhijjah jatuh pada 8 Juni, Wukuf tanggal 16 Juni, dan Idul Adha 17 Juni 2024," kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Agama mengungkapkan, sidang isbat bakal digelar di Auditorium HM. Rasjidi Kementerian Agama, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat.
"Sidang Isbat ini penting untuk selalu kita laksanakan, karena masyarakat menunggu pengumuman resmi dari pemerintah," ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin seperti dikutip Liputan6.com, Jumat (7/6/2024).
Sidang isbat akan diawali dengan seminar hybrid terkait kriteria penetapan awal bulan Hijriyah. Seminar diikuti perwakilan ormas Islam dan para tamu undangan.
Selepas Magrib, acara dilanjutkan dengan Sidang Isbat secara tertutup dan hasil sidang isbat diumumkan melalui konferensi pers penetapan awal Zulhijah dan Idul Adha 2024.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib mengatakan, berdasarkan data hilal, pada Jumat (7/6) posisi hilal telah melampaui kriteria Imkanur rukyat MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), yang mensyaratkan tinggi hilal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat
"Pada 7 Juni 2024 atau 29 Zulkaidah 1445, di seluruh wilayah Indonesia, ketinggian hilal berada di atas ufuk antara 7° 15.82' sampai 10° 41.09', dengan sudut elongasi antara 11°34.83' sampai 13°14.47'. Hal tersebut sudah memenuhi kriteria yang telah ditentukan MABIMS," katanya.
Hilal Diperkirakan Dapat Terlihat
Dalam posisi tersebut, berdasarkan data dan perhitungan, posisi hilal sudah berada di atas kriteria Imkanur rukyat.
"Artinya, secara astronomis, pada 7 Juni 2024, hilal diperkirakan dapat terlihat di beberapa wilayah di Indonesia. Tinggal nanti bergantung dengan cuaca setempat," imbuh Adib.
Dengan demikian, Adib menambahkan, hasil perhitungan Imkanur rukyat ataupun Wujudul Hilal penentuan awal bulan Zulhijah berpotensi memiliki kesamaan.
Sehingga, di tahun ini, umat Muslim di Indonesia diperkirakan dapat merayakan hari Iduladha secara serentak. Kendati begitu, Adib menekankan untuk menunggu hasil Sidang Isbat.
Advertisement