Liputan6.com, Tokyo - Gunung Benten di Prefektur Tokushima, Jepang, menjadi gunung alami terpendek di Negeri Sakura dengan tinggi hanya 6,1 meter dan diameter di bawah 60 meter.
Sebagai perbandingan, gunung tertinggi di Jepang, Gunung Fuji, tingginya mencapai 3.776 meter.
Advertisement
Dilansir Oddity Central, Jumat (7/6/2024), Gunung Benten secara resmi dibuka untuk wisatawan pada tanggal 1 Juni.
Terletak di tengah sawah subur di sepanjang Jalan Prefektur 10 Tokushima, Gunung Benten adalah gunung terpendek di Jepang dan salah satu gunung terpendek di dunia.
Secara rata-rata, orang hanya memerlukan waktu satu menit untuk mencapai puncaknya.
Tidak mengherankan, Benten bukan hanya gunung terpendek namun juga gunung teraman di Jepang, dan tidak ada laporan kecelakaan atau orang hilang yang pernah tercatat di sini.
Bagi sebagian orang, mendaki gunung setinggi 6,1 meter merupakan hal yang baru sementara sebagian lainnya, mereka sengaja datang untuk mengagumi pohon lilin, bunga kamelia, dan bunga-bunga lain di area pegunungan tersebut.
Sementara itu, sebagian lainnya melakukan perjalanan singkat untuk mencapai Kuil Itsukushima yang dibangun untuk menghormati Benzaiten, dewi kebijaksanaan.
Sepanjang tahun, gunung terpendek di Jepang ini menjadi tuan rumah berbagai acara, mulai dari festival bunga sakura hingga upacara pernikahan.
Gunung Everest Hadapi Masalah Sampah
Di sisi lain, masalah sampah menjadi isu utama yang terjadi di Gunung Everest meskipun terdapat peningkatan jumlah kampanye pembersihan, termasuk kampanye tahunan yang dipimpin oleh Tentara Nepal.
"Sampah masih menjadi masalah besar, terutama di kamp-kamp yang lebih tinggi, di mana Anda tidak dapat menjangkaunya," kata Chief Executive Officer dari organisasi non-pemerintah Sagarmatha Pollution Control Committee (SPCC) Chhiring Sherpa.
Meskipun tidak ada angka resmi, organisasinya memperkirakan ada sekitar tiga ton kotoran manusia antara kamp satu di dasar Everest dan kamp empat, menuju puncak.
"Setengahnya diyakini berada di South Col, yang juga dikenal sebagai kamp empat," tutur Chhiring.
Stephan Keck, seorang pemandu gunung internasional yang juga mengatur ekspedisi ke Everest, mengatakan South Col telah mendapatkan reputasi sebagai "toilet terbuka".
Dengan ketinggian 7.906 meter, South Col berfungsi sebagai pangkalan sebelum pendaki berusaha mencapai puncak Everest dan Lhotse. Di sini, medannya sangat berangin.
"Hampir tidak ada es dan salju, jadi Anda akan melihat kotoran manusia di mana-mana," ujar Keck.
Advertisement