Konsep Taiwan Cool Jadi Jurus Baru Taipei Gaet Lebih Banyak Turis Indonesia, Apa Itu?

Pameran travel bertema Taiwan: Waves of Wonder yang menggabungkan antara kreativitas dan kesenangan dengan budaya dengan "Taiwan Cool" sebagai poros perencanaannya baru saja diluncurkan. Ini jurus baru Taipei menggaet turis Indonesia. Berikut ini apa saja yang diusung konsep Taiwan Cool.

oleh Santi Rahayu diperbarui 07 Jun 2024, 18:31 WIB
Pelaksanaan Taiwan Travel Fair: Waves of Wonder di Emporium Pluit Mall Jakarta, Jumat 7/6/2024. (Dok.TETO)

Liputan6.com, Jakarta - Taiwan Tourism Administration secara aktif memperluas pasar pariwisata Indonesia ke Taiwan dengan secara cermat mengikuti kebiasaan konsumsi orang Indonesia, dan mengintegrasikannya secara online dan offline, serta menciptakan topik yang beragam, dengan tujuan menjadikan "Taiwan" sebagai kata kunci populer untuk pariwisata Indonesia. 

Pada 7-9 Juni 2024, "Taiwan Tourism Information Center in Jakarta" kembali meluncurkan pameran dengan tema Taiwan: Waves of Wonder, yang menggabungkan antara kreativitas dan kesenangan dengan budaya dengan "Taiwan Cool" sebagai poros perencanaannya. 

Debut “Taiwan Cool” yang penuh kesejukan, jelly Aiyu Taiwan yang sejuk dan menyegarkan, kue beras ketan Hakka yang lembut dan manis, serta bola ubi jalar QQ yang kenyal menunjukkan beragam gaya kota-kota di Taiwan yang membuat masyarakat Indonesia antusias menyambutnya dengan deretan foto-foto indah.

Adapun dalam pelaksanaannya, mereka bekerja sama dengan beberapa agen perjalanan dan maskapai untuk saling mempromosikan dan menjual produk perjalanan Taiwan yang kreatif dan ramah muslim yang wajib untuk dikunjungi.

Taiwan Travel Fair: Waves of Wonders tahun ini akan memiliki kejutan tanpa batas, tentunya sangat unik, bekerja sama dengan 11 travel agent dan 6 maskapai penerbangan,” jelas John Chen, Pejabat Ekonomi dan Perdagangan Taipei atau Kepala TETO - Taipei Economic and Trade Office di acara Taiwan Travel Fair: Waves of Wonder di Emporium Pluit Mall Jakarta, Jumat (7/6/2024).

Sejalan dengan hal itu, Taiwan aktif mempromosikan destinasi wisata dan makanan halal yang ramah bagi wisatawan muslim Indonesia.

“Indonesia memiliki populasi sekitar 270 juta jiwa, peringkat keempat di dunia, dan populasi Muslim menempati peringkat tertinggi di dunia dalam beberapa tahun terakhir, maka kami tidak hanya secara aktif mempromosikan lingkungan ramah Muslim, namun juga mengintegrasikan pembangunan berkelanjutan dalam lingkaran pariwisata Taiwan,” jelas Zhou Shibi, direktur Pusat Informasi Pariwisata Taiwan di Jakarta dalam keterangan tertulisnya.

Ia juga menjelaskan akan banyak pilihan makanan untuk wisatawan muslim jika berkunjung ke Taiwan.

“Mempromosikan perencanaan tur dengan tema yang lebih kaya, termasuk rencana perjalanan eksklusif yang berpusat pada Muslim, dan pada saat yang sama beragam pilihan restoran gourmet Muslim, pasar keturunan Tionghoa di Indonesia masih memiliki peluang pengembangan yang besar.”

Adapun pameran ini didasarkan pada merek Taiwan 3.0 "Taiwan-Waves of Wonder", sekaligus menggabungkan konsep "Taiwan COOL" yang menyegarkan. Menggabungkan pengalaman wisata pertanian yang sangat populer saat ini, Festival Musim Bunga Taiwan, Festival Balon Udara, keragaman budaya Hakka dan Suku Aborigin, dan pesta kuliner yang tidak boleh dilewatkan di musim panas Taiwan.

"Oleh karenanya, kami akan mengajak masyarakat Indonesia untuk menjelajahi Taiwan bersama selama satu tahun ke depan. Semua musim di Taiwan adalah musim tamasya yang indah!," tutur Zhou Shibi.


Wisata Ramah Muslim di Taiwan

Taiwan menyediakan berbagai destinasi wisata halal dan kuliner yang ramah muslim (Dok. Teto)

Merujuk kepada Global Muslim Travel Index (GMTI), Taiwan merupakan destinasi terfavorit ke-5 bagi wisatawan Muslim. Karakteristik dari masyarakat Taiwan yang ramah dan bersahabat, menarik banyak minat wisatawan Muslim.

Saat ini telah dibangun Musala di beberapa titik, yaitu di Stasiun Taipei, Stasiun Kaohsiung, Stasiun Hualien, Bandar Udan Taoyuan, Bandar Udara Kaohsiung, Stasiun THSR Taichung, 13 Taman Nasional dan tempat istirahat di jalan tol. 

Guna menjamin kenyaman saat berkunjung, juga telah dirancang. program perjalanan ramah Muslim, yang telah disesuaikan dengan kebiasaan, kuliner dan gaya hidup wisatawan Muslim.

Adapun destinasi wisata Halal di Taiwan yang bisa menjadi referensi liburan adalah sebagai berikut:

1. Desa Tiehua Taitung

Panorama malam di Taitung wajib untuk Anda kunjungi. Meskipun Taitung bukanlah tempat yang dipenuhi dengan gedung pusat perbelanjaan, namun atmosfer yang dimilikinya mampu membuat Anda jatuh cinta. 

Kawasan ini sebelumnya merupakan gudang dan asrama dari Perusahaan Kereta Api Taiwan (TRA), yang kini telah berubah wajah menjadi Desa Musik Tiehua. Grup-grup musik sering berkumpul di sini dan memperlihatkan kebolehan mereka.

Anda dapat duduk dan menikmati suasana santai sembari memesan minuman. Di hari kerja, area ini akan diramaikan dengan kumpulan para perajin yang hendak menjajakan kerajinan tangan mereka. Di Taiwan, Taitung merupakan tempat yang pas untuk bersantai. Atmosfer di sini seakan-akan hendak mengingatkan kita untuk rileks sejenak dari hiruk-pikuk kota, sembari menikmati ragam kerajinan tangan dan mencicipi kudapan sedap.

Kuliner di sini biasanya diracik dengan bahan-bahan yang segar dan sehat. Sebelum membeli, Anda dapat mengobrol sejenak dengan para penjual dan mendengarkan kisah menarik dari produk-produk di sini.

2. Dongdamen Hualien

Pada awalnya Dongdamen dikenal dengan nama Pasar Malam Nanbin. Setelah Pasar Malam Nanbin tutup pada tahun 2015, pemerintah setempat kembali mendesain ulang kawasan ini. Kawasan ini dibagi menjadi area Pasar Malam Fuding, area Jalan Suku Asli, dan area Jalan Provinsi Daratan Tiongkok.

Setiap area memiliki keunikannya tersendiri. Beberapa fasilitas dirancang untuk menambah kenyamanan pengunjung, misal jalan yang lebar dan zona makan yang eksklusif. Tiba di pintu masuk, Anda dapat menelusuri ragam produk yang dijual di sini; meliputi kuliner, permainan, dan barang-barang lainnya.

3. Pasar Malam Luodong Yilan

Ketika Anda berkunjung ke Yilan, Pasar malam Luodong merupakan tempat yang paling populer dan patut Anda kunjungi. Pasar malam ini buka sepanjang tahun, dan siap menanti kedatangan Anda kapan pun. Jangan sampai Anda melewati kuliner khas Yilan; misal kue bawang Yilan, sup daging kambing, daging goreng Yilan, sagu Mutiara dan daging goreng tusuk.

Setiap malamnya pada pukul 19:00 dan 20:00 waktu setempat Taman Zhongshan yang terletak di sebelah Pasar Malam Luodong, akan diramaikan dengan atraksi air mancur. Anda dapat beristirahat sejenak di taman ini, sembari menikmati panorama pertunjukan air.

4. Area perbelanjaan Kongmiao Tainan (Jalan Fuzhong)

Area perbelanjaan Kongmiao (Kuil Konfusius) terletak di pintu masuk dan keluar dari Nanmen Street. Gapura yang terletak di area pintu masuk juga merupakan bagian dari bangunan Kuil Konfusius. Di zaman pendudukan Jepang, gapura ini dipindahkan ke Fuzhong Street, dikarenakan adanya renovasi jalan. Gapura ini menjadi simbol pintu masuk bagi dunia kreativitas. Di bagian depan dari gapura ini adalah pintu samping dari Kuil Konfusius. Ketika mengunjungi area perbelanjaan ini, Anda juga dapat mengunjungi

Kuil Konfusius dan mengenal ragam seni sastra di dalamnya. Bagi penduduk setempat, kawasan ini juga disebut sebagai area perbelanjaan Jalan Fuzhong. Berbagai jenis toko dengan ragam konsep tradisional dan modern, berdiri di atas jalan sepanjang 200M ini.

Beberapa tahun terakhir, kawasan ini telah diramaikan dengan kehadiran para desainer, yang mengintegrasikan karakteristik setempat dengan ragam kerajinan tangan. Hal ini membuat jalanan tua menemukan kembali perpaduan tradisional dan modern, yang seakan-akan memberikan nafas kehidupan yang baru. Bagi pendatang asing, ini merupakan pengalaman yang penuh dengan kejutan. Ketika Anda berkunjung kesini, cicipilah kuliner khas Taiwan; misal mi instan ala Taiwan, oden, dan teh almon.

5. Area Perbelanjaan Jalan Tua Anping Tainan

Sejarah awal dari area perbelanjaan ini dibangun pada masa pendudukan Belanda di abad ke 17. Pada mulanya hanya ada satu jalan yang dibangun oleh Belanda. Tidak heran jika tempat ini juga sering disebut "Jalan Pertama Taiwan". Dahulu, Anping merupakan kota termaju dan termakmur di Taiwan. Jika mengunjunginya saat ini, Anda akan terkesima oleh indahnya bangunan tua. 

Selain itu, Anda juga dapat menelusuri simbol singa yang tengah menggigit sebilah pedang, yang tersebar di area ini. Sambil Anda mencari, jangan lupa untuk menikmati panorama di jalan tua. Anda akan terpana dengan kisah-kisah sejarah yang pernah terjadi sebelumnya. Anda juga bisa menikmati wisata alam, dengan mengendarai sepeda di sepanjang tepian Sungai Yanshui menuju Sicao. Perjalanan Anda kian lengkap, dengan mencicipi kudapan Anping yang terkenal seantero Taiwan; misal udang gulung, kue udang, telur dadar tiram, pia goreng isi tiram, kembang tahu, puding, manisan buah, makanan laut dan telur ikan belanak.


6. Area Perbelanjaan Eslite Park Lane

Abe Chou, Perwakilan Pusat Pariwisata Taiwan di Jakarta (Dok.TETO)

Dikelilingi arsitek bangunan unik oleh Eslite Park Lane, memadukan konsep hijau dengan area taman yang terbuka. Aneka ragam toko pun dibuka di sini. 

Setelah Eslite Park Lane mengambil alih, area perbelanjaan ini menjadi tempat wajib dikunjungi oleh pendatang maupun penduduk setempat. Ketika akhir pekan tiba, taman hijau di area ini akan dipenuhi oleh stan-stan kecil yang hendak menjual hasil kerajinan tangan mereka.

Selain itu, tempat ini juga akan diramaikan oleh seniman jalanan, yang semakin menambah keceriaan Anda saat berbelanja. Di sepanjang Gongyi Road, terdapat aneka restoran kuliner ternama, membuat Anda tidak perlu bingung untuk mencari menu kuliner apa yang akan Anda santap.

7. Area Perbelanjaan Fengchia Taichung

Area perbelanjaan Fengchia terletak di dekat lingkungan sekolah. Pasar malam Fengchia merupakan pusat perbelanjaan utama, yang menargetkan konsumen kawula muda. Dikarenakan lokasi yang berdekatan dengan sekolah dan daerah perkotaan, menjadikan Fengchia sebagai pusat dari seluruh pasar malam di Kota Taichung. Yang menjadi perbedaan khas antar Pasar Malam Fengchia dengan pasar malam lainnya, adalah keragaman toko yang terdapat di dalamnya. Selain menjajakan kuliner, di sini juga terdapat

aneka ragam toko, yang memiliki jam operasional lebih panjang. Beberapa tahun terakhir, pemerintah kota setempat telah mendesain ulang fasilitas di sekitar area perbelanjaan; misal dengan memperbaiki dan mempercantik jalan, serta merancang kembali tempat pemberhentian kendaraan.

Saat ini, wajah baru dari Pasar Malam Fengchia semakin memikat pendatang dari seluruh kalangan. Area perbelanjaan kian meluas dan menjadi salah satu dari 10 tujuan wisata utama di Kota Taichung. Aneka produk dan toko-toko tematik pun tersebar di sini. Barang-barang dijual dengan harga terjangkau dan mengikuti tren yang tengah berkembang, menarik minat kawula muda. Terutama bagi mereka yang gemar akan modis K-POP dan Harajuku, semua dapat ditemukan di sini. Berdasarkan survei, Pasar Malam Fengchia dan Jalan Yizhong merupakan tempat favorit paling populer untuk kaum remaja.

Produk yang dijual di kawasan ini sangat bervariasi; meliputi pakaian modis, aksesoris, CD (Compact Disc), kacamata, aksesoris ponsel, toko buku, percetakan dan mash banyak lagi. Menjadikan area perbelanjaan ini, wajib disertakan dalam tujuan wisata Anda. di kawasan ini sangat bervariasi; meliputi pakaian modis, aksesoris, CD (Compact Disc), kacamata, aksesoris ponsel, toko buku, percetakan dan masih banyak lagi, Menjadikan area perbelanjaan ini, wajib disertakan dalam tujuan wisata Anda.

8. Area Perbelanjaan Ximending

Sebelumnya, Ximending merupakan kawasan komersial penting bagi sektor perfilman. Saat pemerintahan Kuomintang pindah ke Taiwan pada tahun 1949, sebagian besar dana mengalir di kawasan Ximending. Secara perlahan-lahan area ini mulai ramai oleh bangunan toko-toko, bioskop, pusat perbelanjaan dan tempat hiburan lainnya.

Setelah salah satu pusat perbelanjaan dibuka di area ini (Pusat Perbelanjaan Zhonghua), Ximending menjadi pusat hiburan komersial terbesar di Taiwan. Pada tahun 1991, tren hiburan di Kota Taipei perlahan-lahan bergeser ke Distrik Timur. Kawasan Ximending pun sempat vakum untuk beberapa saat. Namun semenjak MRT Jalur Bannan selesai dibangun, kawasan ini kembali ramai dikunjungi. Alun-alun dari berbagai ukuran dan ruang acara pun kian menjamuri kawasan ini. Setiap akhir pekan tiba, kerumunan warga sudah pasti terlihat di Ximending. Selain itu, kegiatan seni dan pertunjukkan musik juga sering digelar di sini. Sekali lagi, Ximending berhasil membawa peluang bisnis dan kerumunan warga untuk mengunjunginya.

Ximending saat ini, tidak hanya menjadi saksi sejarah, area ini juga merupakan perintis kebudayaan populer bagi generasi baru. Kawasan ini menyimpan kenangan nostalgia bagi kaum lansia di Taiwan. Ximending juga menjadi area kaum muda untuk mengekspresikan diri mereka. Berbagai jenis restoran tematik berdiri di sini. Gaya hidup yang beraneka ragam terjalin di Ximending, adalah bukan lain untuk memenuhi kebutuhan dari ragam kelompok etnis.

9. Area Perbelanjaan Songshan

Sebelumnya, Ximending merupakan kawasan komersial penting bagi sektor perfilman. Saat pemerintahan Kuomintang pindah ke Taiwan pada tahun 1949, sebagian besar dana mengalir di kawasan Ximending. Secara perlahan-lahan area ini mulai ramai oleh bangunan toko-toko, bioskop, pusat perbelanjaan dan tempat hiburan lainnya.

Setelah salah satu pusat perbelanjaan dibuka di area ini (Pusat Perbelanjaan Zhonghua), Ximending menjadi pusat hiburan komersial terbesar di Taiwan. Pada tahun 1991, tren hiburan di Kota Taipei perlahan-lahan bergeser ke Distrik Timur. Kawasan Ximending pun sempat vakum untuk beberapa saat.

Namun semenjak MRT Jalur Bannan selesai dibangun, kawasan ini kembali ramai dikunjungi. Alun-alun dari berbagai ukuran dan ruang acara pun kian menjamuri kawasan ini. Setiap akhir pekan tiba, kerumunan warga sudah pasti terlihat di Ximending. Selain itu, kegiatan seni dan pertunjukkan musik juga sering digelar di sini. Sekali lagi, Ximending berhasil membawa peluang bisnis dan kerumunan warga untuk mengunjunginya.

Ximending saat ini, tidak hanya menjadi saksi sejarah, area ini juga merupakan perintis kebudayaan populer bagi generasi baru. Kawasan ini menyimpan kenangan nostalgia bagi kaum lansia di Taiwan. Ximending juga menjadi area kaum muda untuk mengekspresikan diri mereka. Berbagai jenis restoran tematik berdiri di sini. Gaya hidup yang beraneka ragam terjalin di Ximending, adalah bukan lain untuk memenuhi kebutuhan dari ragam kelompok etnis.

10. Area Perbelanjaan Stasiun Taipei

Stasiun Taipei (Taipei Main Station) merupakan stasiun terbesar. Di sini berbagai jalur kereta api akan bertemu; misal Kereta Cepat Taiwan (THSR), Kereta Api Taiwan (TRA) dan MRT Taipei. Di lantai pertama dan kedua dari gedung Stasiun Taipei, terdapat restoran dan toko yang menjual oleh-oleh khas Taiwan. Selain itu, area sekitar Stasiun Taipei juga terdapat 2 pusat perbelanjaan utama; misal Shin Kong Mitsukoshi dan Q Square. Tidak sampai di situ, jalur bawah tanah Stasiun Taipei juga ramai oleh toko-toko (Taipei City Mall dan Station Front Metro Mall). Di sini, Anda dapat menemukan produk yang diinginkan. Transit di Stasiun Taipei akan membuat Anda semakin mudah dalam menemukan ragam kuliner.

11. Pusat perbelanjaan Distrik Timur 

Terletak di Zhongxiao East Road, Kota Taipei. Distrik ini merupakan salah satu kawasan tersibuk di pusat Kota Taipei. Letaknya yang terintegrasi dengan sistem transportasi umum; meliputi MRT (Moda Raya Transportasi) dan bus, membuat kawasan ini sangat mudah untuk dijangkau.

Bangunan pusat perbelanjaan dan restoran tersebar di kawasan ini. Selain itu, berbagai produk merek dunia-pun membuka cabangnya di Distrik Timur. Ketika malam tiba, area ini terkadang diramaikan dengan pedagang kaki lima yang siap memenuhi hasrat belanja dari segala kalangan. Untuk semakin memuaskan konsumen, kafe dan restoran dapat dengan mudah ditemukan di kawasan ini.

 


Kuliner Halal di Taiwan

Masak yang dipimpin oleh koki Taiwan dalam acara Taiwan Travel Fair (Dok.TETO)

Selain destinasi wisata halal yang beragam, Taiwan juga menawarkan hidangan lezat dan oleh-oleh Halal khas Taiwan. Berikut adalah Oleh-oleh Wajib yang sudah bersertifikat halal Khas Taiwan yang harus Anda coba:

1. Kue Nanas

Pada masa awal pertanian Taiwan, nanas menduduki peringkat kedua dalam sektor ekspor. Belum lagi dengan produk olahan lainnya; meliputi nanas kalengan, minuman dan selai nanas. Para koki kue Taiwan terus mengupayakan untuk mengatasi serat kasar yang dimiliki oleh buah nanas.

Serat kasar dari buah nanas awalnya tidak mudah untuk dijadikan sebagai bahan kue. Tidak sampai di situ, inovasi dari penggiat kue bahkan memadukannya dengan buah kundur. Kue nanas diracik dengan mentega alami yang berisikan nanas-kundur. Dari sinilah, nama "Kue Nanas" mulai dikenal. Kue Nanas merupakan produk makanan ringan yang paling populer di Taiwan. Dalam Bahasa Holo (Hokkien), nanas berbunyi /Wàng Lái",

yang berarti makmur dan beruntung. Ketika perayaan hari besar tiba, Kue Nanas sering dibagikan sebagai salah satu buah tangan, baik dalam acara keluarga maupun perkantoran.

2. Pia Matahari

Pia Matahari pada awalnya adalah kudapan khas masyarakat Taichung. Ini adalah kue tipis manis yang berisikan maltosa dan dibungkus dengan kulit yang renyah dan garing. Karena bentuk Juarnya menyerupai matahari, maka kue ini disebut Pia Matahari.

3. Pia Persegi

Pia persegi merupakan kudapan khas Kota Chiayi. Kue ini diperkenalkan pertama kali oleh pensiunan pimpinan partai pada tahun 1956, yang memadukan kudapan sejenis pancake dari Daratan Tiongkok dengan kue garing.

Awalnya, kue ini dibuat dan dijual oleh pimpinan partai, dikarenakan kurangnya pemasukan di kala itu. Mereka teringat akan kudapan kampung halaman, dan memberikan sedikit inovasi di dalamnya. Awalnya, Lào Bing ini tidak tahan akan suhu yang dingin dan tidak praktis untuk dibawa-bawa. Akhirnya, mereka melakukan perubahan pada kudapan Lào Bing dan memodifikasi bentuknya dengan menyerupai bentuk persegi. Sejak inilah kudapan ini dikenal dengan sebutan "Pia Persegi".

4. Manisan

Manisan adalah salah satu kuliner tradisional Daratan Tiongkok. Sebelum bahan pengawet dikenal luas, penyajian makanan yang lebih tahan lama, haruslah bergantung pada bahan dengan kadar air rendah. Hal ini terlepas dari jenis makanan tersebut. Untuk menghindari makanan cepat rusak atau berjamur, rata-rata makanan harus dijemur dan dianginkan hingga mengering. Atau tambahkan gula untuk menggantikan sebagian besar air yang digunakan.

5. Mi Daging Sapi

Awalnya masyarakat Taiwan tidak mengonsumsi daging sapi. Seiring dengan datangnya pemerintahan Republik Tiongkok di Taiwan, toko-toko yang menjual hidangan daging sapi pun bermunculan.

Hidangan ini mulai menjamur adalah bukan lain untuk mengisi kerinduan akan kuliner kampung halaman dari tentara veteran Republik Tiongkok. Hidangan-hidangan tersebut disajikan dengan menggunakan rebusan kental, rebusan (lebih tawar) dan rebusan tomat. Kemudian dipadukan dengan daging, tendon dan kikil sapi. Kuliner ini terus berinovasi.

Di Taiwan juga dikenal "Festival Mi Daging Sapi", yang merupakan kegiatan bagi penjual Mi Daging Sapi untuk memperlihatkan kebolehan mereka.

Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya