Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan Jumat (7/6/2024). Bahkan IHSG meninggalkan posisi 6.900 menjelang akhir pekan ini di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.
Mengutip data RTI, IHSG merosot 1,1 persen ke posisi 6.897,95. Indeks LQ45 terpangkas 0,92 persen ke posisi 883,92. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Advertisement
Pada perdagangan Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.994,11 dan terendah 6.887,81. Sebanyak 309 saham melemah sehingga menekan IHSG. 232 saham menguat dan 240 saham diam di tempat.
Adapun total frekuensi perdagangan mencapai 815.069 kali dengan volume perdagangan 12,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,5 triliun Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.179.
Mayoritas sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham keuangan. Sektor saham keuangan merosot 1,35 persen. Sektor saham teknologi tergelincir 1,31 persen dan sektor saham infrastruktur susut 1,12 persen.
Selain itu, sektor saham basic merosot 0,20 persen, sektor saham industri terpangkas 0,62 persen, sektor saham nonsiklikal turun 0,19 persen dan sektor saham siklikal merosot 0,52 persen.
Sementara itu, sektor saham energi naik tipis 0,01 persen, sektor saham kesehatan melonjak 1,2 persen, dan catat penguatan terbesar. Lalu sektor saham properti mendaki 0,33 persen dan sektor saham transportasi melambung 0,60 persen.
Jelang akhir pekan, saham BBRI terpangkas 3,33 persen ke posisi Rp 4.350 per saham. Saham BBRI dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 4.490 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 4.500 dan terendah Rp 4.350 per saham. Total frekuensi perdagangan 74.098 kali dengan volume perdagangan 3.940.449 saham. Nilai transaksi Rp 1,7 triliun.
Saham INAF Anjlok 10%
Saham BREN turun 9,7 persen ke posisi Rp 6.050 per saham. Saham BREN dibuka turun 650 poin ke posisi Rp 6.050 per saham. Harga saham BREN berada di level tertinggi dan terendah Rp 6.050. Total frekuensi perdagangan 923 kali dengan volume perdagangan 25.633 saham. Nilai transaksi Rp 15,5 miliar.
Saham INAF terpangkas 10 persen ke posisi Rp 162 per saham. Harga saham INAF dibuka turun 18 poin ke posisi Rp 162 per saham. Saham INAF berada di level tertinggi dan terendah di Rp 162 per saham. Total frekuensi perdagangan 60 kali dengan volume perdagangan 1.545 saham. Nilai transaksi Rp 25 juta.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG melemah secara teknikal dan pelemahan terhadap saham BREN sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar ketiga juga bebani IHSG. “Selain itu, masih terjadi outflow hingga kemarin sebesar Rp 1,51 triliun,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham MKNT melonjak 100 persen
- Saham PEGE melonjak 34,07 persen
- Saham JGLE melonjak 25 persen
- Saham AGAR melonjak 24,57 persen
- Saham NINE melonjak 20 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham TAXI merosot 50 persen
- Saham AKSI merosot 20,39 persen
- Saham ATLA merosot 16,67 persen
- Saham REAL merosot 16,67 persen
- Saham MHKI merosot 15,70 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBRI senilai Rp 1,7 triliun
- Saham BMRI senilai Rp 618 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 483,9 miliar
- Saham AMMN senilai Rp 279,4 miliar
- Saham SMGR senilai Rp 236,8 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham BBRI tercatat 74.032 kali
- Saham ATLA tercatat 40.738 kali
- Saham GOTO tercatat 24.746 kali
- Saham SATU tercatat 18.869 kali
- Saham ANTM tercatat 17.735 kali
Bursa Saham Asia Pasifik Bervariasi
Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Jumat, 7 Juni 2024. Hal ini seiring investor mengamati data ekonomi dari China dan mencerna angka pengeluaran rumah tangga Jepang. Selain itu, pasar juga menilai penurunan suku bunga Bank Sentral Eropa.
Mengutip CNBC, ekspor China pada Mei mengalahkan harapan dengan naik 7,6 persen dibandingkan prediksi 6 persen dari jajak pendapat ekonom Reuters dan jauh lebih tinggi dari kenaikan 1,5 persen yang terlihat pada April.
Adapun impor naik 1,8 persen YoY, meleset dari harapan 4,2 persen dalam jajak pendapat Reuters.
Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,75 persen setelah pengumuman data perdagangan. Indeks CSI 300 di China merosot 0,50 persen ke posisi 3.574,11. Hal ini menandai kerugian tiga hari berturut-turut.
Selain itu, Jepang merilis angka pengeluaran rumah tangga pada April, sebuah metrik utama untuk menilai apakah siklus baik yang diharapkan Bank of Japan berupa kenaikan upah dan harga.
Di sisi lain, pengeluaran konsumsi bulanan rata-rata per rumah tangga pada April adalah 313.300 yen, naik 3,4 persen secara nominal dan naik 0,5 persen secara riil. Hal ini menandai kenaikan pertama dalam belanja rumah tangga riil sejak Februari 2023.
Adapun gaji pada April adalah hal yang penting untuk diperhatikan karena kenaikan upah biasanya mulai berlaku pada bulan ini, yang menandai awal tahun keuangan perusahaan-perusahaan Jepang.
Indeks Nikkei 225 di Jepang melemah 0,05 persen ke posisi 38.683,93. Indeks Topix susut ke posisi 2.755,03. Indeks Kospi di Korea Selatan menguat 1,23 persen ke posisi 2.722,67. Indeks Kosdaq bertambah 1,81 persen ke posisi 866,18. Indeks ASX 200 di Australia mendaki 0,49 persen.
Advertisement