Liputan6.com, Cilacap - Utang merupakan masalah yang kerap melilit manusia. Jerat utang begitu menyiksa pelakunya. Dikisahkan bahwa sahabat Rasulullah SAW pernah terlilit utang hingga beliau mengurung diri di rumah.
Baca Juga
Advertisement
Kebetulan hari itu hari Jumat. Karena saking takutnya akan bertemu dengan orang yang memberikan pinjaman, beliau tidak hadir saat sholat Jumat. Nama sahabat tersebut ialah Muadz bin Jabal.
Selain ikhtiar lahir yang berusaha sekuat tenaga untuk dapat melunasi utangnya, maka upaya batin seperti doa dan amalan lain sangat dianjurkan dalam Islam.
Berikut ini lafal doa pelunas utang sebagaimana disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat (UAH) dan utamanya diamalkan sebelum tidur.
Simak Video Pilihan Ini:
Ini Amalannya
Ustaz Adi Hidayat atau yang kerap disapa UAH dalam sebuah tayangan di kanal YouTube Adi Hidayat Official via laman dompetdhuafa.org, menerangkan bahwa Nabi Muhammad Saw pernah memberikan doa agar bebas dari utang untuk para sahabat dan umatnya.
Perkataan Nabi ini ada dalam kitab Shahih Muslim karya Al Imam Muslim bin Al Hajjaj Nabil Husein di topik ke-48 yang membahas tentang zikir, doa, taubat, dan istigfar di nomor hadis 2713. Doa bebas dari utang ini dikutip dari doa Rasulullah Saw yang diajarkan langsung oleh beliau kepada umatnya untuk bermohon kepada Allah Swt agar kita bisa dibebaskan dari jeratan dan lilitan utang serta piutang.
Berikut bunyi hadisnya:
Allahumma robbas-samaawaatis sab’i wa robbal ‘arsyil ‘azhiim, robbanaa wa robba kulli syai-in, faaliqol habbi wan-nawaa wa munzilat-tawrooti wal injiil wal furqoon. A’udzu bika min syarri kulli syai-in anta aakhidzum binaa-shiyatih. Allahumma antal awwalu falaysa qoblaka syai-un wa antal aakhiru falaysa ba’daka syai-un, wa antazh zhoohiru fa laysa fawqoka syai-un, wa antal baathinu falaysa duunaka syai-un, iqdhi ‘annad-dainaa wa aghninaa minal faqri.”
Artinya:
“Ya Allah yang mencipta, merawat, dan mengatur langit dan Bumi, Rabb dari ‘Arsy yang agung itu, Allah Tuhan kami yang merawat kami dan juga merawat segala hal, yang menumbuhkan bebijian dan tetumbuhan, yang telah menurunkan Taurat, Injil, dan Al-Qur’an sebagai pembeda. Aku berlindung kepada-Mu ya Allah dari segala keburukan dan Engkau Yang Mahakuasa untuk dapat menentukan segala hal terjadi. Duhai Allah Engkaulah yang paling awal dan tidak ada sebelumnya apa pun itu, dan Engkaulah yang paling akhir dan tidak ada setelah itu apa pun, dan Engkaulah yang nyata dan tidak ada yang meliputi-Mu di atas-Mu apa pun itu, dan Engkaulah yang batin dan tidak ada selain-Mu apa pun. Ya Allah kami mohon anugerahkan kecukupan rezeki untuk melunasi utang-utang kami hamba-Mu ya Allah dan bebaskan kami dari kefakiran. Mohon anugerahkan kami keluasan rezeki untuk melunasi utang-utang dan lepaskan kami dari kefakiran.”
Advertisement
Amalkan Doa Sebelum Tidur
Dalam kajiannya, Ustaz Adi Hidayat juga menjelaskan bahwa sebaiknya doa ini diamalkan saat kita hendak tidur. Caranya dengan berbaring menghadap kanan dan membaca doa ini setelah membaca doa-doa perlindungan.
Ustaz Adi menyebut bahwa riwayat ini dikisahkan dari Suhail dan diterangkan oleh Abu Shalih, tersambung riwayatnya kepada sahabat Abu Hurairah RA yang diajarkan doanya oleh Nabi Saw. Awal hadis ini berbunyi: “Telah diceritakan dari Zuhair bin Harb, telah diceritakan dari Jarir, dari Suhail, dia berkata: “Abu Shalih telah memerintahkan kepada kami jika salah seorang di antara kami hendak tidur, hendaklah berbaring di sisi kanan kemudian mengucapkan (doa bebas dari utang).”
“Mari diusahakan (membaca doa ini) setiap sebelum tidur, selain membaca doa-doa perlindungan,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Lebih lanjut, UAH mengingatkan agar kita mengamalkan doa ini dengan sungguh-sungguh, penuh kekhusyukan, dan penuh pengharapan hanya kepada Allah Swt. Dengan begitu, insyaallah Allah akan mengabulkan doa-doa kita dan membebaskan kita dari jeratan utang di dunia.
“Maka ini nampaknya jadi pengetahuan baru untuk kita memohon kepada Allah agar dibebaskan dari jeratan utang dan kefakiran. Semoga bisa dibacakan dengan penuh kekhusukan, penuh harap, memohon kepada Allah sang pemberi rezeki, yang merawat kita, memenuhi segala kebutuhan, mencukupkan segala hal, menyehatkan, dan memberikan perlindungan,” tandas Ustaz Adi Hidayat.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul