Liputan6.com, Bandung - Usia 40 tahun adalah masa ketika banyak risiko penyakit mulai meningkat. Pada usia ini juga, laju metabolik atau pembakaran tubuh mulai menurun sehingga berat badan akan mulai sulit dijaga atau diturunkan.
Menurut keterangan dari dr. Nitish Basant Adnani, BMedSc, MSc, dilaman Klik Dokter saat sudah menginjak usia 40 tahun, banyak perubahan yang akan terjadi pada tubuh.
"Itu sebabnya, pola hidup sehat usia 40 tahun perlu diketahui," jelas Adnani dicuplik Rabu, 5 Juni 2024.
Adnani menjelaskan Suka tidak suka, beragam perubahan kondisi tubuh terjadi saat memasuki usia kepala empat.
Baca Juga
Advertisement
Perubahan pertama yang terjadi pada para quadragenarian (orang di usia 40-an) adalah hormon. Hormon adalah pembawa pesan kimiawi dalam tubuh yang mengatur hampir semua fungsi tubuh, dari reproduksi hingga rasa lapar.
"Khususnya pada wanita yang akan mencapai menopause (terhentinya siklus menstruasi), kadar hormon estrogen, progesteron, dan testosteron akan berfluktuasi," ungkap Adnani.
Hormon yang berfluktuasi ini akan menyebabkan rangkaian perubahan. Antara lain, menurunnya kepadatan tulang dan massa otot tanpa lemak hingga penurunan dorongan seksual dan perubahan mood.
Yang dapat dilakukan adalah jangan merasa pasrah dalam menghadapi perubahan hormon ini. Berbagilah cerita dengan kerabat atau anggota keluarga lain karena setiap orang pasti mengalaminya.
"Selain perubahan hormon, laju metabolisme tubuh juga akan melambat karena adanya penurunan hormon. Dengan adanya perlambatan ini, lemak tubuh akan mulai banyak terkumpul terlebih di sekitar pinggang," tukas Adnani.
Berdasarkan penelitian, perubahan hormon ini akan berkontribusi dalam perubahan komposisi tubuh, akumulasi lemak, dan distribusi lemak.
Tubuh pun akan lebih banyak memiliki lemak dan menumpuk di daerah tertentu pada tubuh. Yang dapat dilakukan adalah berolahraga teratur yang tidak termasuk ke dalam olahraga kompetisi.
"Setelah berusia 40 tahun, tubuh juga akan mulai kehilangan massa otot. Adanya penurunan hormon yang menyebabkan penurunan metabolisme tubuh," ungkap Adnani.
Ditambah terjadinya penurunan massa otot tanpa lemak, yang berfungsi sebagai pembakar kalori, tubuh tak bisa membakar kalori sebaik usia muda.
Simak Video Pilihan Ini:
7 Tips
Berbagai perubahan di atas memang tidak dapat dicegah. Akan tetapi, efeknya dapat diminimalkan dengan menerapkan cara hidup sehat. Berikut beberapa 7 tips hidup sehat usia 40 tahun yang bisa dijalankan:
1. Olahraga
Memasuki usia 40 tahun, hidup dipenuhi oleh berbagai prioritas dan kesibukan, seperti keluarga, pekerjaan, teman.
Berolahraga pun mungkin tidak dalam prioritas utama. Padahal, olahraga tetap diperlukan oleh siapa pun, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing.
Misalnya, untuk orang dengan badan berlebih, hindari olahraga yang membebani lutut, seperti berlari. Cobalah untuk berolah raga berenang yang akan membuat seluruh tubuh aktif bergerak dan tidak membebani salah satu bagian tubuh.
Bila tidak bisa berenang, cobalah untuk bersepeda statis. Hindari olahraga berkompetisi seperti bulu tangkis, futsal, atau bola basket karena dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
2. Perhatikan Asupan Anda
Semakin beranjak tua, tubuh mulai mengabaikan insulin, hormon yang mengatur kadar gula dalam darah. Akibatnya, kadar gula dalam darah akan tinggi karena sel tubuh tidak bisa menggunakannya. Bila ini terus berlanjut, risiko penyakit diabetes mellitus tipe 2 akan semakin tinggi.
Karena itu, perhatikan asupan harian Anda. Jangan makan karbohidrat secara berlebihan, lebih baik konsumsi protein, serat, dan lemak yang sehat agar merasa lebih lama kenyang.
Hindari makan makanan yang mengandung karbohidrat sederhana seperti gula pasir, roti tawar putih, dan kue-kue manis.
Makanan tersebut meningkatkan gula darah secara cepat dan akan langsung turun kembali dengan cepat juga. Anda pun menjadi cepat lapar kembali.
3. Tidur yang Cukup
Tinggalkan kebiasaan begadang yang kerap Anda lakukan di usia 20 dan 30-an! Saatnya memprioritaskan waktu tidur yang berkualitas dengan kuantitas yang cukup.
Lakukan kebiasaan jelang tidur yang baik, seperti tidak makan terlalu dekat dengan waktu tidur, hindari konsumsi kafein dan nikotin, meredupkan lampu kamar, dan jauhkan gawai agar tidur lebih nyenyak.
Pastikan Anda tidur sekitar 8 jam per hari. Bila dilakukan dengan konsisten, rasakan berbagai perubahan menyehatkan pada tubuh karena waktu tidur yang cukup dan berkualitas.
4. Perhatikan Kondisi Mata
Pada usia 40, penglihatan bisa mulai memburuk, jadi perhatikan dan periksa mata Anda. Misalnya, pandangan mulai kabur akibat perubahan anatomi bola mata (harus menggunakan kacamata plus akibat presbiopia untuk membaca, misalnya), hingga munculnya penyakit degeneratif seperti katarak.
Menurunnya fungsi kelenjar air mata juga kerap menimbulkan gejala, seperti mata kering dan rasa tidak nyaman.
Untuk memperlambat penurunan penglihatan tersebut, diet tinggi buah-buahan dan sayuran yang kaya antioksidan, vitamin, serta mineral sangat disarankan.
5. Minum Air Putih
Merasa asupan cairan Anda sudah cukup? Tambah lagi satu gelas! Ya, satu gelas air putih tambahan akan mendatangkan manfaat bagi tubuh.
Memenuhi kebutuhan cairan tubuh setiap hari akan membuat berbagai fungsi organ berjalan dengan semestinya.
Dampak baik lainnya juga akan dirasakan kulit yang pada usia 40-an mulai menua. Menjaga kecukupan cairan akan membantu menunda tanda-tanda penuaan, seperti garis-garis halus, kulit yang kendur, serta menjaga kulit tetap cerah dan terlihat segar.
6. Jaga Postur Tubuh yang Baik
Anda tentu ingin tetap memiliki postur yang baik saat sudah tua nanti, bukan? Tak hanya akan terlihat elok secara estetika, postur tubuh yang baik juga akan mencegah terjadinya nyeri punggung, sakit pinggang, serta mengurangi tekanan pada otot, sendi, dan struktur pendukungnya.
Mulailah dari hal yang sederhana. Misalnya, duduk dan berdiri dengan tegak (bahu tidak membungkuk). Jika dilakukan terus-menerus, ini akan terbentuk menjadi kebiasaan.
7. Cek Kesehatan Anda
Usia 40 tahun adalah waktu yang tepat untuk melihat 'angka-angka' kesehatan Anda, yakni tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah, dan berat badan. Ingat, risiko kenaikan angka-angka tersebut semakin tinggi memasuki usia kepala empat.
Mengetahui angka-angka ini akan membantu Anda dan dokter mengidentifikasi faktor risiko penyakit yang berpotensi tersembunyi.
Misalnya, orang dengan tekanan darah tinggi berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, stroke dan gagal ginjal.
Advertisement