Joe Biden Minta Maaf ke Zelenskyy Atas Keterlambatan Bantuan Militer ke Ukraina

Departemen Pertahanan AS mengatakan, paket bantuan baru tersebut akan mencakup amunisi dan rudal antipesawat.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 08 Jun 2024, 13:03 WIB
Presiden AS Joe Biden (kanan) dipeluk oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) saat berkunjung di Kyiv, Ukraina pada 20 Februari 2023. Presiden AS Joe Biden melakukan kunjungan mendadak ke Kyiv pada 20 Februari 2023, menjelang peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina. Zelensky menyambut gembira kunjungan Presiden AS Joe Biden. (Dimitar DILKOFF/AFP)

Liputan6.com, Washington D.C - Presiden Amerika Serikat Joe Biden meminta maaf kepada Volodymyr Zelenskyy atas keterlambatan bantuan militer ke Ukraina dan telah menjanjikan dukungan sebesar US$ 225 juta.

Keduanya bertemu untuk berunding di Paris sehari setelah mereka berdua menghadiri peringatan 80 tahun pendaratan D-Day di Normandia, Prancis.

Departemen Pertahanan AS mengatakan, paket bantuan baru tersebut akan mencakup amunisi dan rudal antipesawat, dikutip dari laman BBC, Sabtu (8/6/2024).

Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022.

Biden mengatakan, keterlambatan bantuan sebelumnya disebabkan oleh beberapa anggota Partai Republik di Kongres, tetapi menegaskan kembali dukungan AS untuk Ukraina.

"Amerika Serikat akan mendukung Anda," kata Biden kepada Zelensky.

"Anda tidak menyerah. Anda tidak menyerah sama sekali. Anda terus berjuang dengan cara yang luar biasa, luar biasa."

Sebagai tanggapan, Zelenskyy menekankan pentingnya hubungan negaranya dengan AS, dengan mengatakan bahwa hal itu sangat penting dalam perang melawan Rusia.

"Kami mengandalkan dukungan Anda yang berkelanjutan untuk tetap bersama kami bahu-membahu," kata Zelenskyy.


Volodymyr Zelenskyy Undang Joe Biden dan Xi Jinping Hadir di KTT Perdamaian Ukraina

Presiden Joe Biden (kiri) bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menaiki tangga di Istana Mariinsky, Kyiv, Ukraina pada tanggal 20 Februari 2023. Presiden AS Joe Biden menjanjikan peningkatan pengiriman senjata untuk Ukraina selama kunjungan mendadak ke Kyiv pada 20 Februari 2023, di mana ia juga menjanjikan komitmen Washington dalam membela integritas teritorial Ukraina. (Evan Vucci/POOL/AFP)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Minggu (26/5/2024) mendesak Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping untuk menghadiri pertemuan puncak perdamaian di Swiss bulan depan.

Pemimpin Ukraina menyampaikan permintaan tersebut dalam bahasa Inggris dalam sebuah video penuh emosi yang menunjukkan dia berdiri di depan reruntuhan di kota Kharkiv di bagian timur yang dibombardir dengan hebat oleh Rusia.

"Saya menghimbau kepada para pemimpin dunia yang masih mengesampingkan upaya global dalam KTT Perdamaian Global: kepada Presiden Joe Biden dan kepada Presiden Xi," kata Zelenskyy.

"Tolong dukung KTT perdamaian dengan kepemimpinan dan partisipasi pribadi Anda," katanya.

Zelenskyy mengatakan, para pemimpin harus hadir karena usaha mayoritas global adalah jaminan terbaik bahwa semua komitmen akan dipenuhi.

Konferensi mengenai perang Ukraina akan diadakan di sebuah resor mewah dekat Lucerne pada tanggal 15-16 Juni 2024.

Pemerintah Swiss menjadi tuan rumah acara tersebut atas permintaan Ukraina.

Pihaknya mengatakan, telah mengundang 160 delegasi namun Rusia tidak akan menghadiri acara tersebut, yang diperkirakan hanya akan berlangsung sehari saja.

Infografis Perang Ukraina Vs Rusia Masuki Tahun Ke-3 dan Klaim Tentara Tewas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya