Pemkab Dukung Polbangtan Kementan Kembangkan Petani Milenial Malang

Kementerian Pertanian RI bersama International Fund For Agriculture (IFAD) melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) pada sejumlah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, di antaranya Kabupaten Malang.

oleh Septian Deny diperbarui 08 Jun 2024, 15:32 WIB
Bupati Malang HM Sanusi [kanan] menyerahkan secara simbolis bibit tanaman pada petani milenial Malang didampingi Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana [tengah] sebagai simbol dukungan Pemkab Malang pada Program YESS. (Dok Kementan)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian RI bersama International Fund For Agriculture (IFAD) melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) pada sejumlah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, di antaranya Kabupaten Malang.

Kementan bersama IFAD berupaya mewujudkannya via Program YESS dan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] pada sejumlah provinsi di antaranya adalah Polbangtan Malang selaku PPIU Program YESS Jawa Timur.

Dukungan dan partisipasi aktif pemerintah daerah, turut menentukan keberhasilan Program YESS, seperti diupayakan Polbangtan Malang demi meningkatkan sinergitas dengan Pemkab Malang melalui kegiatan District Multi Stakeholders Forum [DMSF] di Malang pada Rabu [6/6] di ruang rapat Anusapati, Jl Merdeka Timur No 3 Malang.

Kegiatan DMSF juga bertujuan menyamakan persepsi tentang teknis tata kelola dan aturan yang perlu dipenuhi bagi pelaksana maupun pihak terkait [stakeholders] secara terstruktur dan sistematis guna memaksimalkan kegiatan fasilitasi petani milenial di wilayah binaan.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, mendorong petani muda Indonesia memanfaatkanpendidikan vokasi sebagai pusat pembelajaran bagi petani milenial dan wirausahawan muda pertanian terdidik.

"Saya meyakini bahwa Polbangtan akan memberi dukungan penting dalam perngembangan usaha pertanian yang modern dan mandiri," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan, era modernisasi merupakan ladang emas bagi profesi petani.

"Memilih bertani menjadi sumber mata pencaharian merupakan prospek yang menjanjikan dan berperan penting," katanya.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana menegaskan bahwa PPIU Jawa Timur dan seluruh jajarannya terus berupaya mengembangkan kelembagaan petani milenial sebagai amanah dari BPPSDMP Kementan.

“Kami berharap mendapatkan arahan konstruktif dari semua pihak agar pengembangan petani muda di Jawa Timur dan sekitarnya," katanya.

 


Ketahanan Pangan

Ilustrasi sawah milik petani/Istimewa.

Upaya tersebut, kata Udrayana, diharapkan dapat berlangsung lebih cepat dan efektif, sehingga Kementan dapat menjawab tantangan ketahanan pangan dengan baik melalui generasi milenial.

Pertemuan DMSF dihadiri oleh para pemangku kepentingan seperti Bupati Malang HM Sanusi; Kepala Bapedda Pemkab Malang, Tomie Herawanto; Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Avicenna M Saniputra; Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana selaku PPIU Jatim; Organisasi Perangkat Desa [OPD] se-Kabupaten Malang dan Balai Penyuluhan Pertanian selaku BDSP dan para petani milenial binaan Program YESS.

Bupati Malang HM Sanusi meminta Bappeda untuk mengkaji dan merumuskan keberlanjutan Program YESS tersebut, didukung regulasi dan kebijakan pendampingan berkesinambungan bagi petani milenial.

"Tentu kita sepakat bahwa Program YESS dirancang untuk menghasilkan wirausahawan tani muda pedesaan yang tangguh dan berkualitas, serta menghasilkan ketenagakerjaan kompeten di bidang pertanian," katanya.

Malang, salah satu kabupaten di Jatim menjadi lokasi pelaksanaan Program YESS. Saat ini memfasilitasi 13.000 pemuda pertanian melalui sejumlah pelatihan seperti Motivasi Bisnis, Manajemen Bisnis, Literasi Keuangan dan Rencana Usaha.

 


Program YESS 2023

Petani sedang menanam padi di sawah. (Foto: Istimewa)

Program YESS 2023 juga memfasilitasi pemagangan luar negeri ke Taiwan dengan memberangkatkan 23 petani milenial, dengan harapan dapat menerapkan sistem pertanian di Taiwan untuk dikembangkan di Indonesia.

Kepala Bappeda Pemkab Malang, Tomie Herawanto berharap DMSF tidak hanya diskusi, tapi harus bertindak untuk mendisain sinergi generasi muda di sektor pertanian. Se OPD dapat berkomitmen penuh mendukung Program YESS.

"Desa dapat mamanfaatkan anggaran APBDesa 20% untuk ketahanan pangan ke wirausaha bidang pertanian melalui sinergi Program YESS," katanya.

Terlebih, Program YESS Kementan, 2024 merupakan tahun yang diterapkan di Kabupaten Malang sejak 2021 lalu. Hasilnya, beberapa petani muda mampu merintis usaha pertanian, mulai budidaya hingga pengolahan.

"Tentu, perlu terus ada regenerasi yang tidak hanya mengandalkan bekerja, namun mampu mengembangkan peluang kerja dan wirausaha pertanian seperti yang sudah ada," harap Avicenna.

Infografis Harga Pangan Meroket (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya