6 Fakta Menarik Gunung Kemiri di Aceh, Tertinggi di Jajaran Taman Nasional Leuser

Gunung Kemiri memiliki ketinggian 3.315 mdpl dengan jalur pendakian cukup menantang. Tidak hanya satu, ada beberapa puncak yang bisa didaki sekaligus di sini.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 11 Jun 2024, 08:30 WIB
Pemandangan Gunung Kemiri di Aceh. (Dok: @yudie_the_creek https://www.instagram.com/p/BR67ZTJFCCO/?igsh=eXg0d2E1ZGZsbGlt)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Kemiri merupakan salah satu gunung tertinggi di jajaran gunung di Taman Nasional Leuser. Gunung dengan ketinggian 3.315 mdpl ini berlokasi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalan. 

Mengutip laman Gunung Bagging, Sabtu, 8 Juni 2024, sepanjang 90 km, jalan di kaki gunung yang juga disebut sebagai Gunung Kemili ini melewati lembah lebar. Kedua sisinya dilindungi barisan pegunungan tinggi yang menjulang hingga tiga ribu mdpl.

Barisan di sebelah kiri merupakan bagian dari Taman Nasional Leuser yang di dalamnya terdapat Gunung Kemiri dan Gunung Leuser. Lembah subur yang terbuka lebar sebagian besar datar dan ditutupi perkebunan padi dan ladang jagung.

Masih banyak hal seputar Gunung Kemiri yang bisa diulik, selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Kemiri yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Titik Awal Pendakian di Desa Ketambe

Jarak setempat tidak diukur dalam kilometer, tapi dalam jam karena jalanan dan infrastruktur yang masih kurang baik di Aceh. Dibutuhkan waktu kurang lebih 10 jam untuk menempuh jarak 270 km menuju Ketambe dari Medan.

Pemandangan sepanjang jalan menuju Ketambe adalah lembah subur nan lapang. Saat 25 km memasuki lembah, Anda akan melewati Desa Karo yang merupakan pintu gerbang Provinsi Aceh.

Setiap pelancong harus melewati pos pemeriksaan ini. Terakhir, Anda akan tiba di Ketambe di mana terdapat guest house untuk akomodasi yang diperlukan pendaki, serta pemandu lokal.


2. Izin Mendaki

Gunung Kemiri di Aceh. (Dok: IG @ummuhafizah_01 https://www.instagram.com/p/BlHlyh_hsDV/?igsh=ZXEyaWVodjZsOGNy)

Ditemani pemandu lokal, Anda akan diarahkan ke Gumpang yang berjarak 90 menit dari guest house. Setibanya di Gumpang, pendaki perlu mendapatkan izin memasuki taman nasional dan mendaki Gunung Kemiri di Kantor Militer setempat.

Izin mungkin memerlukan waktu, tapi dinilai relatif aman bila memiliki KTP atau kopiannya maupun paspor bagi warga asing. Tidak disebutkan berapa biaya untuk mendaki Gunung Kemiri.

3. Orangutan di Lokasi Kemah

Dua kilometer pertama jalur datar dari Gumpang, pendaki akan melewati persawahan dan ladang jagung sampai bertemu jembatan gantung yang melintasi Sungai Simpang Kiri. Setelah melintasi sungai, jalur tersebut berangsur-angsur menanjak melewati perkebunan-perkebunan baru.

Ladang dipenuhi pohon raksasa yang ditebang begitu saja dan dibiarkan membusuk. Perkemahan pertama berada di ketinggian 1.271 mdpl, dicapai setelah dua setengah jam yang terbilang mulus. 

Karena formalitas dan keterlambatan keberangkatan dari Gumpang, para pendaki sering kali menghabiskan malam pertama di lokasi perkemahan yang mengesankan ini, yang dikelilingi pepohonan hutan hujan raksasa tempat tinggal orangutan.


4. Terdapat Air Terjun

Para pendaki ketika berhasil mencapai puncak Gunung Kemiri di Aceh. (Dok: IG @jaklom_aceh https://www.instagram.com/p/C6dqbu2MH9K/?igsh=MW1iZjk4ZjdkdTlrZQ==)

Mulai dari sini, lintasan sudah tidak terlihat jelas dan dipisahkan pohon-pohon tumbang hingga pendaki mungkin perlu memutar lewat semak-semak yang sangat runcing. Setelah perjalanan dua jam yang lambat, Anda akan mencapai kamp 2 di ketinggian 1.736 mdpl sebagai tempat yang bagus untuk mendirikan kemah pada malam hari.

Perkemahan ini kecil dan menawarkan ruang yang cukup untuk dua tenda. Bonus tambahan untuk bermalam di sini adalah kenyataan bahwa hanya berjarak sekitar 150 meter terdapat air terjun yang menakjubkan.

Berhati-hatilah saat mandi di aliran pegunungan yang jernih dan segar ini karena jalur menuju sungai sempit yang tersembunyi ini sangat curam dan sering kali sangat licin.

Tidak diragukan lagi, wilayah antara kamp 2 dan 3 adalah bagian perjalanan paling sulit. Namun, setelah perjalanan yang lambat selama 45 menit, sebuah pembukaan di hutan menawarkan pemandangan spektakuler pegunungan di sekitarnya.


5. Hati-Hati Ada Harimau

Pendaki di Gunung Kemiri yang ada di Aceh. (Dok: IG @jaklom_aceh https://www.instagram.com/p/C5Pot_VSzpl/?igsh=MW9kbHg1anVvZjRuNg==)

Jalur pendakian jadi sangat curam, melewati akar-akar yang sangat besar, semak-semak berduri hingga ke jalur yang, karena hujan lebat setiap hari, sangat licin. Setelah satu setengah jam, titik istirahat paling diannti akhirnya tergapai.

Saat Anda semakin dekat ke perhentian berikutnya, hutan secara bertahap semakin menipis sehingga memungkinkan lebih banyak sinar matahari masuk. Ada banyak ruang untuk empat atau lima tenda dan pemandangannya menakjubkan.

Namun, Anda dapat mencapai lokasi perkemahan berikutnya dalam waktu empat jam tambahan. Dua ratus meter pertama, pendaki akan melewati lahan yang lebat dan agak datar, di mana jejak harimau sering terlihat.

6. Pendakian Menuju Puncak

Satu jam kemudian, puncak gunung berikutnya tercapai, dan dari sini, perjalanan jadi sangat menyenangkan dan menakjubkan karena setiap punggung bukit menawarkan pemandangan pegunungan tak berujung yang baru dan lebih menarik.

Satu jam kemudian, Anda akan mencapai camp 4  di ketinggian 3.173 mdpl. Tempat ini menawarkan banyak ruang untuk menampung setidaknya enam hingga delapan tenda.

Pada jalur turun yang rutenya sama dengan pendakian, Anda hampir pasti harus menghabiskan satu malam berkemah. Kamp 3 adalah tempat yang bagus untuk makan siang dan, kecuali Anda membawa sekelompok besar pendaki, Kamp 2 mungkin adalah tempat terbaik untuk mendirikan tenda untuk malam terakhir di lereng Kemiri.

Dari Camp 2, dibutuhkan perjuangan menuruni bukit selama empat jam untuk kembali ke Gumpang. Anda kemudian dapat menaiki kendaraan Anda kembali ke Medan.

Infografis 7 Tips Naik Gunung Minim Sampah. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya