Liputan6.com, Jakarta - Bulan Dzulhijjah menyimpan banyak keutamaan dan keistimewaan. Tak hanya itu, bulan ini juga termasuk salah satu dari empat bulan haram, yakni bulan yang dimuliakan dalam Islam.
Ada banyak peristiwa penting yang terjadi pada bulan Dzulhijjah sepanjang sejarah Islam yang patut kita ketahui dan pahami, misalnya ibadah haji, dan Hari Raya Idul Adha.
Utamanya pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah adalah waktu yang tepat bagi umat muslim untuk semakin menggiatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Baca Juga
Advertisement
Oleh sebab itu, marilah kita manfaatkan bulan yang penuh berkah ini dengan memaksimalkan ibadah serta amalan sunnah sebaik mungkin sehingga dapat meraih keutamaannya.
Merangkum dari laman NU Online berikut adalah 6 keistimewaan bulan Dzulhijjah yang wajib diketahui oleh umat muslim.
Saksikan Video Pilihan ini:
1. Puncak Keutamaan Ibadah
Pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah, umat Islam diberi kesempatan oleh Allah swt untuk meningkatkan berbagai bentuk ibadahnya sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah. Hal ini selaras dengan apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah saw. sebagai berikut.
Ibnu Rajab Al-Hanbali menjelaskan, beramal pada hari-hari tersebut sangat disukai oleh Allah. Jika lebih disukai oleh Allah, maka lebih baik di hadapan-Nya. Jika amal pada hari-hari sepuluh lebih baik dan lebih disukai oleh Allah daripada hari lain dalam setahun, maka amal di dalamnya (meskipun dianggap kurang utama) lebih baik daripada amal pada hari lain yang dianggap utama.
2. Hari ‘Arafah
Puncak dari keutamaan sepuluh hari pertama Dzulhijjah adalah Hari Arafah, yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah. Pada hari ini, jutaan jamaah haji berkumpul di Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf, salah satu rukun haji yang paling penting. Bagi umat Islam yang tidak menunaikan ibadah haji, disunnahkan untuk berpuasa. Puasa Arafah memiliki keutamaan sebagaimana sabda Rasulullah saw. berikut.
Bagi umat Islam yang tidak menunaikan ibadah haji, disunnahkan untuk berpuasa. Puasa Arafah memiliki keutamaan sebagaimana sabda Rasulullah saw.
Advertisement
3. Hari Raya Idul Adha
Tanggal 10 Dzulhijjah merupakan hari raya Idul Adha, hari raya Kurban, atau Yaumun Nahr. Pada hari ini, umat Islam di seluruh dunia melaksanakan penyembelihan hewan kurban sebagai bentuk ketaatan dan pengorbanan kepada Allah swt. Hari Raya Idul Adha mengingatkan kita pada keteladanan Nabi Ibrahim yang bersedia mengorbankan putranya, Ismail, demi memenuhi perintah Allah.
Hari raya Kurban ini menekankan pentingnya berbagi dengan sesama, juga sebagai momentum untuk mempererat tali silaturahim dan memperkuat solidaritas sosial. Penyembelihan hewan kurban bukan sekadar ritual, tetapi juga simbol kepatuhan, ketakwaan, dan kepedulian terhadap sesama. Dalam setiap tetes darah hewan kurban yang mengalir, terkandung makna pengorbanan dan ketaatan yang mendalam kepada Allah swt.
4. Hari Tasyrik
Setelah Idul Adha, umat Islam merayakan hari-hari Tasyrik pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Pada hari-hari Tasyrik ini, umat Islam dilarang berpuasa, sebagaimana sabda Nabi saw.
Di antara hal yang membedakan hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha adalah, untuk pembacaan takbir di Hari Raya Idul Adha terus berlanjut sampai akhir hari Tasyrik, yakni tiga hari setelah Idul Adha, dan pada Hari Raya Idul Adha juga diadakan penyembelihan hewan kurban. Sedangkan pada hari raya Idul Fitri tidak demikian. Hal ini juga menjadi salah satu keistimewaan bulan Dzulhijjah.
5. Ibadah Haji
Salah satu keistimewaan terbesar bulan Dzulhijjah adalah pelaksanaan ibadah haji. Setiap tahun, jutaan muslim dari seluruh penjuru dunia berkumpul di Makkah untuk menunaikan rukun Islam kelima. Ibadah haji bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang mendalam. Dalam pelaksanaannya, jamaah haji memperingati berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam, termasuk pengorbanan Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Ibadah haji mencerminkan kesatuan dan persaudaraan umat Islam. Di tanah suci, semua muslim, tanpa memandang perbedaan ras, warna kulit, atau status sosial, berdiri sama di hadapan Allah. Mereka mengenakan pakaian ihram yang sederhana, melambangkan kesucian dan kesetaraan di sisi Allah. Pengalaman spiritual ini meninggalkan kesan mendalam dan mengajarkan pelajaran penting tentang kesederhanaan, ketaatan, dan ketulusan dalam beribadah.
6. Momentum Muhasabah
Dzulhijjah merupakan bulan terakhir dalam kalender Hijriyah. Pada bulan penutup tahun ini, umat Islam hendaknya muhasabah diri, yakni melakukan evaluasi terhadap dirinya sendiri selama satu tahun ke belakang. Selain itu, umat Islam juga hendaknya mulai menyusun strategi untuk memaksimalkan waktu yang telah dianugerahkan Allah dengan memperbanyak amal saleh dan mampu menuntunnya menuju husnul khatimah.
Demikianlah 6 keistimewaan yang ada pada bulan Dzulhijjah. Di bulan ini banyak kesempatan emas yang disediakan Allah untuk meraih pahala dan ampunan, serta keberkahan. Mari sambut bulan Dzulhijjah dengan penuh semangat dan kesungguhan dengan harapan semoga ridha Allah senantiasa mengiringi langkah dan niat baik kita. Wallahu a’lam.
Advertisement