Liputan6.com, Surabaya - Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyampaikan bahwa animo masyarakat Jawa Timur dalam melaksanakan kurban pada tahun ini meningkat signifikan.
Berdasarkan data yang ada, jumlah pemotongan hewan kurban di Jatim pada tahun 2023 mencapai 349.711 ekor, yang terdiri dari sapi, kambing, domba, dan kerbau.
Advertisement
“Proyeksi pemotongan hewan kurban untuk tahun 2024 diperkirakan meningkat sekitar 22% menjadi 426.647 ekor,” katanya.
Peningkatan ini, menurut Adhy Karyono, mencerminkan tingginya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam berkurban sebagai bentuk ibadah serta wujud kepedulian sosial.
"Kami sangat mengapresiasi semangat masyarakat Jawa Timur dalam melaksanakan ibadah kurban. Peningkatan ini tidak hanya menunjukkan kepatuhan terhadap ajaran agama, tetapi juga semangat gotong royong dan kebersamaan yang tinggi di antara masyarakat," ujarnya.
Adhy Karyono juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan hewan kurban agar tetap layak dan sesuai dengan syariat Islam. Untuk itu, dia mendorong seluruh peternak untuk selalu memperhatikan aspek kesehatan dan kebersihan hewan, serta memastikan hewan yang akan dikurbankan dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit.
Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, Indyah Aryani menyatakan, Jatim mengalami surplus hewan kurban Idul Adha tahun ini.
Data Dinas Peternakan Jatim menyebutkan, stok sapi tersedia 597.943 ekor, kebutuhannya 79.311 ekor atau surplus 518.632 ekor.
Kambing tersedia 1.310.245 ekor, kebutuhannya sebanyak 291.888 ekor atau surplus 1.018.357 ekor. Domba tersedia 519.832 ekor, kebutuhannya hanya 55.431 ekor atau surplus 464.401 ekor.
Sedangkan Kerbau ketersediaannya sebanyak 1.981 ekor, kebutuhannya sebanyak 17 ekor dan surplus 1.964 ekor.
Melampaui Kebutuhan
Dikatakannya, stok hewan kurban di wilayah Jatim tidak hanya mencukupi, tetapi bahkan melampaui kebutuhan masyarakat yang terus meningkat.
"Kami telah melakukan berbagai persiapan sejak jauh-jauh hari untuk memastikan ketersediaan hewan kurban di Jawa Timur. Hasilnya, tahun ini kita mengalami surplus hewan kurban yang siap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya, Senin (10/6/2024).
Menurutntya, surplus ini merupakan hasil dari kerja keras dan kolaborasi antara peternak, pemerintah, dan pihak terkait lainnya dalam menjaga pasokan dan kualitas hewan kurban. Pemeriksaan kesehatan rutin dan pemantauan yang ketat telah dilakukan untuk memastikan bahwa hewan kurban yang disediakan dalam kondisi sehat dan layak.
Advertisement