Hadapi Hoaks Jelang Pilkada, Ini yang Dilakukan Diskominfo OKI

Menjelang pelaksanaan Pilkada 2024, Diskominfo mengajak media untuk menyebarkan narasi inklusif guna menghadapi hoaks dan meminimalisir potensi polarisasi politik di tengah masyarakat.

oleh Alifah Budihasanah diperbarui 10 Jun 2024, 17:31 WIB
Banner Infografis Hoaks di Tahun Politik Kian Marak. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks menjadi salah satu ancaman menjelang pelaksanaan Pilkada. Pasalnya, informasi bohong tersebut akan mencuptakan polarisasi politik hingga perpecahan masyarakat.

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Ogan Komering Hilir (OKI), mengajak media sebagai penyalur informasi untuk menyebarkan narasi inklusif kepada masyarakat saat menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024,

“Diperlukan narasi-narasi inklusif yang disebarkan media untuk menyatukan berbagai perbedaan pandangan politik dengan melibatkan semua lapisan masyarakat, tanpa mempersoalkan latar belakang atau golongan tertentu,” ujar Plt. Kepala Dinas Kominfo OKI, Adi Yanto dikutip dari Antara, Kamis (6/6/2024).

Adi menuturkan, arus diseminasi informasi yang begitu masif memicu potensi penyebaran narasi eksklusif hingga provokasi yang dapat menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.

Oleh karena itu, menurutnya, media memiliki peran besar sebagai penjernih informasi. Kontra narasi media perlu digencarkan untuk meminimalisir ancaman intoleransi yang sarat kepentingan politik.

“Sejauh ini kepercayaan publik terhadap narasi media masih tinggi, seperti saat dilakukan cek fakta, sumbernya dari media,” kata Adi.

Namun, di sisi lain, media juga dapat menjadi pedang bermata dua karena berpotensi menjadi penyebar hoaks. Maka dari itu, ia mendorong agar media dapat menyajikan informasi secara komprehensif dalam pemberitaannya.

Pilkada yang damai, tanpa hoaks dan ujaran kebencian merupakan hal yang penting untuk dijaga. Kita sama-sama melawan hoaks agar terhindar dari polarisasi politik yang dapat memecah belah masyarakat,” ucapnya sebagai penutup.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya