PKS-PDIP Tertarik Usung Anies Maju Pilgub, Pengamat: Tak Bisa Dianggap Remeh oleh Penguasa

Menurut Hensat, kekuatan PKS dan PDIP di DKI Jakarta menjadi modal besar bagi Anies jika resmi diusung kedua parpol tersebut.

oleh Winda Nelfira diperbarui 10 Jun 2024, 14:46 WIB
Anies Baswedan merespons keputusan Ganjar Pranowo yang memilih jadi oposisi dari pemerintahan Prabowo-Gibran. Anies menegaskan, dirinya akan tetap konsisten di jalan perubahan. (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta Dua partai politik yang memperoleh suara terbanyak pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024, PDIP dan PKS tertarik mengusung Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju kembali dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.

Menanggapi hal ini, Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) menyebut, peluang Anies maju dari PKS dan PDIP memang cukup besar. Selain PKS dan PDIP, Hensat bilang PKB juga nampak tertarik.

"Hanya memang bila kemudian PDI Perjuangan (PDIP) dan PKS bersama mengusung Anies Baswedan ini jadi menarik karena ini kekuatan yang besar di Jakarta," kata Hensat kepada Liputan6.com, Senin (10/6/2024).

Diketahui, PKS unggul di penghitungan suara Pemilu 2024 tingkat DPRD Provinsi DKI Jakarta. PKS meraih 1.012.028 suara disusul PDIP dengan perolehan 850,174 suara.

Menurut Hensat, kekuatan PKS dan PDIP di DKI Jakarta menjadi modal besar bagi Anies jika resmi diusung kedua parpol tersebut.

"Dan tentu saja (PKS-PDIP) kekuatan yang tidak bisa dianggap remeh oleh calon dari penguasa. Apakah kemudian memungkinkan (mengusung Anies) ya mungkin-mungkin saja," ujar Hensat.

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS telah mengusulkan nama Anies Baswedan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS untuk diusung maju pada Pilkada Jakarta 2024. Meski begitu, DPP PKS belum memutuskan sikap resmi.

Selain DPW PKS, Ketua DPP PDIP Puan Maharani beberapa waktu yang lalu juga mengaku tertarik dengan figur Anies Baswedan untuk diusung maju pada Pilgub Jakarta 2024. Namun, hingga saat ini PDIP juga belum mengumumkan bakal calon yang bakal didukung maju di Pilgub Jakarta 2024.


PKB Tunggu Hasil Uji Kelayakan

Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, partainya masih menunggu proses hasil Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK) sebelum mendeklarasikan Anies Baswedan untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta.

"Sebentar, lagi tunggu kan, ada proses kan, kita harus hormati semua proses. Ada daftar, sudah daftar, untuk UKK, UKK nanti deklarasi, deklarasi. Karena kan pilgub atau cakada kan pasangan, siapa pasangannya, gitu. Pak Anies mau berpasangan dengan siapa? PKB juga punya stok," kata Jazilul kepada wartawan di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Sabtu (8/6/2024).

"Nah itu kan prosesnya, masih lumayan memerlukan waktu. Partai koalisi apa saja, pasangannya siapa, tidak cukup hanya menyebut nama satu orang," sambungnya.

Saat ini, untuk UKK mantan gubernur DKI Jakarta tersebut tengah disusun polanya oleh bagian atau desk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

"Mudah-mudahan pekan ini, saya enggak tahu persisnya, karena berurutan mulai dari Aceh, Sumut, terus begitu. Kadang dimulai dari timur, ada yang spesial diundang khusus di luar jadwal urutan karena masing-masing daerah punya masalah masing-masing," ucap Jazilul.

Selain itu, saat disinggung apakah partai yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sudah berkomunikasi dan bertemu dengan partai lain seperti Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).


Power Sharing

 

Menurutnya, hal itu belum dilakukan secara bersamaan atau berbarengan antara tiga partai politik tersebut untuk membahas soal Pilkada Jakarta 2024.

"Itu rumah tangga masing-masing, belum, belum (bertemu) komunikasi satu meja belum. Karena itu, tadi kan harus dirumuskan siapa juga wakilnya," ujar Jazilul.

"Terus komitmen, kalau dalam bahasanya ya power sharing seperti apa, itu kan harus dibicarakan," tambahnya.

Kemudian, saat disinggung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga memiliki ketertarikan dengan Anies, menurutnya hal itu lumrah dan wajar saja terjadi.

"Ketertarikan partai-partai kepada cakada itu pertama, dari popularitas dan elektabilitas. Dari siapa pun, Pak anies memiliki itu di DKI, maka partai yang lain untuk mencari tokoh lain yang punya popularitas itu juga tidak mudah," pungkasnya.

Infografis Bursa Bakal Cawapres Pendamping Anies Baswedan (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya