Liputan6.com, Malang - Sampah masih jadi masalah serius di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Salah satu penyebabnya, kurang kesadaran menjaga kelestarian lingkungan, tak meninggalkan sampah di kawasan ini.
Salah satu indikasinya, saat tim gabungan mengangkut turun sekitar 250 Kilogram sampah anorganik dari kawasan wisata Gunung Bromo. Berupa botol plastik, bungkus mie instan gelas, sedotan dan kemasan makanan ringan
Advertisement
Kepala Tim Kerja Data Evlaphum Bagian Tata Usaha Balai Besar Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Hendra Wisantara, mengatakan sampah itu diangkut turun tim gabungan saat aksi bersih lingkungan pada 8-9 Juni 2024 ini.
"Kami melibatkan pengunjung dan pelaku usaha wisata dalam aksi bersih sampah itu," kata Hendra, Senin, 10 Juni 2024.
Seluruh sampah itu dipungut di sejumlah titik yakni di Penanjakan, Bukit Kedaluh, Lemah Pasar (Bukit Cinta), sepanjang jalan Dingklik Penanjakan, Lembah Watangan (Savana), Watu Gede, sekitar Pura Luhur Poten, Bunker dan Jemplang.
Setelah dikumpulkan, petugas menggunakan pikap membawa seluruh sampah tersebut turun ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Sukapura, Probolinggo.
Tak bisa dipungkiri, sampah masih jadi ancaman nyata ekosistem Bromo. Banyak pengunjung dan pelaku usaha wisata masih abai terhadap kelestarian lingkungan. Aksi bersih sampah melibatkan pengunjung dan pelaku usaha wisata.
Tujuannya, mengedukasi pentingnya menjaga kelestarian kawasan konservasi Bromo Semeru. Pengunjung diberi pemahaman Bromo bukan tempat sampah, karenanya mereka diminta meninggalkan sampah apapun.
"Lebih baik pengunjung membawa pulang sampah mereka masing-masing," ujar Hendra.
Penanganan Sampah
BB TNBTS sebenarnya sudah sering mengingatkan pelaku usaha wisata agar menyediakan tempat sampah dan kantong plastik di kendaraannya. Agar penumpang mereka tak meninggalkan sampah di Bromo.
Namun BB TNBTS tidak selalu menghitung volume sampah tiap hari yang dibawa jip wisata. Sebab mereka sering langsung membawa sampah itu ke TPA di kota terdekat.
"Kami menghitung yang selama ini tertinggal di dalam kawasan saja," ujar Hendra.
Setiap tahun, BB TNBTS sering menggelar kegiatan aksi bersih sampah. Kadang, Bromo ditutup dari pariwisata untuk kegiatan pembersihan seperti yang dilakukan pada April 2024 lalu.
"Kalau dilihat dari jumlah sampah di dalam kawasan, ada tren penurunan," ujar Hendra.
Advertisement