Jokowi ke Pengusaha: Tak Usah Khawatir Ganti Presiden, Programnya Keberlanjutan

Jokowi meminta Hipmi mengawal bonus demografi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Dia menekankan pentingnya kualitas sumber daya manusia (SDM) agar Indonesia bisa menjadi negara maju.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 10 Jun 2024, 18:30 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Foto: Otorita IKN,OJK)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta pengusaha tak khawatir dengan pergantian kepemimpinan. Sebab, program Presiden Terpilih RI periode 2024-2029 Prabowo Subianto merupakan keberlanjutan.

"Meskipun presiden udah ganti, saya kira semua dari kita tidak usah khawatir karena program-program yang ada adalah program keberlanjutan," kata Jokowi dalam acara HUT ke-52 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Jakarta, Senin (10/6/2024).

Dia mengatakan HUT ke-52 Hipmi sangat istimewa. Pasalnya, Prabowo Subianto yang akan hadir dan menyampaikan sambutan pada HUT ke-53 Hipmi tahun 2025.

"Bagi saya hari jadi Hipmi yang ke-52 ini adalah hari yg sangat istimewa karena nanti di ulang tahun ke-53 yang hadir sudah Bapak Presiden Prabowo Subianto," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Jokowi meminta Hipmi mengawal bonus demografi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Dia menekankan pentingnya kualitas sumber daya manusia (SDM) agar Indonesia bisa menjadi negara maju.

"Hati-hati mengenai ini (bonus demografi), tahun 2030, 2035, 2040 akan mencapai puncaknya dan persiapan untuk kualitas sumber daya manusia betul-betul memang harus direncanakan, disiapkan sehingga betul-betul bonus demografi bermanfaat dalam lompatan menuju Indonesia maju," jelas Jokowi.

Selain itu, dia mewanti-wanti soal dampak disrupsi teknologi. Jokowi mengingatkan pengusaha muda mencermati dan mengantisipasi disrupsi teknologi di Indonesia.

"Saya kira Hipmi semuanya sudah terbiasa karena memang seluruh anggota Hipmi adalah generasi digital, kalo saya generasi analog. Jadi perbedaannya sangat jauh sekali. Jadi menghadapi AI (artificial intelligence), saya kira rekan-rekan di Hipmi sudah sangat biasa," tutur dia.

Jokowi pun meyakini Hipmi akan terus berinovasi kedepannya. Jokowi optimistis para pengusaha muda mampu memenangkan persaingan global.

"Saya yakin Hipmi akan mampu terus berinovasi naik kelas dan memenangkan persaingan global yang ada dan persaingan di negara yang saya cintai ini," ucap Jokowi.


Jokowi Teken Keppres 10 Juni Hari Kewirausahaan Nasional

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menandatangani keputusan presiden (Keppres) penetapan Hari Kewirausahaan Nasional setiap tanggal 10 Juni.

Dia mengatakan, hal tersebut merupakan kado ulang tahun untuk Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) yang terbentuk pada 10 Juni.

"Saya sampaikan Selamat Ulang Tahun ke-52 kepada seluruh keluarga besar Hipmi yang hari ini merayakan ulang tahun," kata Jokowi dalam acara HUT ke-52 Hipmi di Hotel Fairmont Jakarta, Senin (10/6/2024).

"Sebagai kado ulang tahun, tadi sudah didahului oleh Ketum (Hipmi) sebetulnya tadi tidak usah saya bisiki. Timing yang begitu sangat sempit dari mobil ke sini sudah saya tandatangani Hari Kewirausahaan Nasional dalam bentuk keppres," sambungnya.

Dia mengatakan tanggal 10 Juni sebagai Hari Kewirausahaan diajukan oleh pendiri dan Ketum Hipmi sejak dua bulan lalu. Namun, keppres tersebut baru diteken Jokowi pada Senin (10/6/2024) hari ini.

"Sesuai yang diajukan dan diminta dari penndiri Hipmi (dan) dari Ketum Hipmi. seingat saya sebulan atau 2 bulan yang lalu waktu berkunjung ke Istana. Jadi dalam bentuk keppres," ujarnya.

 


Jumlah Pengusaha Alami Peningkatan

Sementara itu, Ketua Umum Hipmi Akbar Himawan menyampaikan terima kasih kepada Jokowi karena telah menetapkan 10 Juni sebagai Hari Kewirausahaan Nasional. Menurut dia, hal ini sebagai bukti bahwa Jokowi konsen terhadap dunia usaha.

"Terima kasih ini adalah tonggak sejarah yang kami sama-sama sangat syukuri bahwa Bapak Presiden sangat luar biasa perhatiannya sama dunia usaha," tutur Akbar.

Menurut dia, jumlah pengusaha di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan sejak Jokowi dilantik menjadi presiden pada 2014 lalu. Rasio pertumbuhan jumlah pengusaha naik dari 1,8 persen menjadi 3,8 persen.

"Kami semua merasa bangga dan sangat terhormat beberapa kebijakan bapak sangat membantu dalam bentuk apapun baik dalam perbaikan infrastruktur dan bentuk program kerja, termasuk salah satunya IKN," jelas dia.

Infografis Jokowi Pertimbangkan Hapus PPDB Sistem Zonasi. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya