2 Bocah di Depok Dicabuli Paman dan Kakek Sendiri, Aksi Bejat Dilakukan di Kamar Mandi

Polres Metro Depok sedang menyelidiki kasus dugaan pencabulan yang dilakukan tersangka Fajar dan Irianta, terhadap korban kakak beradik berinisial AK (9) dan TN (7).

oleh Jonathan Pandapotan PurbaDicky Agung Prihanto diperbarui 11 Jun 2024, 05:00 WIB
Ilustrasi Pelecehan dan pencabulan anak (Istimewa)​

Liputan6.com, Jakarta - Polres Metro Depok sedang menyelidiki kasus dugaan pencabulan yang dilakukan tersangka Fajar dan Irianta, terhadap korban kakak beradik berinisial AK (9) dan TN (7). Diketahui AK dan TN merupakan keponakan dari Fajar dan Irianta merupakan kakek kedua korban.

Ibu korban berinisial IN mengatakan, peristiwa pencabulan terjadi pada Jumat (17/5/2024) di kediaman tersangka. Kasus tersebut terkuak saat ibu korban menitipkan kedua anaknya ke rumah kakaknya.

“Kakak saya menitipkan anak, saya tanya anaknya pernah enggak dipegang oleh tersangka. Awalnya enggak mau ngaku, ternyata pernah dipegang dan nunjuk ke bagian kelamin,” ujar IN, Senin (10/6/2024).

Mendengar penuturan keponakannya, IN merasa terkejut sehingga menimbulkan rasa curiga kepada anaknya menjadi korban yang sama. IN langsung menanyakan tindakan bejat tersangka Fajar kepada kedua anaknya.

“Saya tanya ke anak saya, pernah enggak dipegang sama om, anak saya enggak ngaku, akhirnya menangis sambil mengakui,” jelas IN.

Terungkap, kedua anaknya menjadi korban pencabulan yang dilakukan kedua tersangka yang merupakan paman dan kakek korban. Ironisnya, kedua anak korban kerap dibawa tersangka Fajar ke kamar mandi.

“Om nya menyuruh korban membuka pakaiannya di kamar mandi dan terjadi pencabulan,” ucap IN.

Mendengar cerita dari kedua anaknya yang menjadi korban, IN merasa kesal, marah, dan sakit hati atas perbuatan pamannya. Bahkan tindakan tersebut bukan hanya dilakukan Fajar, kakek korban yakni Irianta turut melakukan hal yang sama kepada anaknya.

“Anak saya juga ngaku kalau engkongnya juga ngelakuin itu,” terang IN.


Nenek Korban Tahu, Tapi Diam Saja

Kekecewaan dan rasa sakit hati IN semakin membesar, bahwa kelakukan kedua tersangka diketahui ibunya yang merupakan nenek korban. IN mengaku kecewa terhadap ibunya yang mengetahui hal tersebut namun tidak melakukan tindakan pencegahan.

“Saya sakit hati ibu saya tahu tapi diam aja. Sampai anak saya bilang, sempat dielapin kemaluan anak saya yang sempat berdarah,” tutur IN.

Kekecewaan IN semakin memuncak karena kedua anaknya yang merupakan laki-laki dan perempuan menjadi korban pencabulan. Keponakannya pun turut menjadi korban pencabulan pada 17 Mei lalu.

“Korbannya ada empat, dua anak saya dan dua keponakan saya,” ungkap IN.

Akibat pencabulan yang dilakukan paman dan kakek memberikan rasa trauma kepada anaknya. Kedua anaknya menjadi pemurung dan kerap menangis apabila mengingat peristiwa pencabulan paman dan kakeknya.

“Anak saya ngakunya sudah dua tahun dicabulin om dan engkongnya di rumah neneknya,” kata IN.

 


Lapor Polisi

Atas perbuatan tersebut, IN sudah melaporkan perbuatan bejat yang dilakukan kedua tersangka ke Polres Metro Depok.

“Anak saya ketakutan kalau ditinggal,” tutur IN.

Sementara, Kanit PPA Polres Metro Depok, Iptu Nurhayati mengakui telah menerima laporan pencabulan yang dilakukan paman dan kakek kepada kedua korban. Laporan tersebut dibuat kedua orang tua korban di Polres Metro Depok.

“PPA sudah terima laporan polisi terkait pencabulan ini,” ujar Nurhayati.

PPA Polres Metro Depok sedang menyelidiki kasus pencabulan paman dan kakek kepada korban. Diketahui antara korban tersangka merupakan masih satu keluarga.

“Kasus tentang perlindungan anak. Sesuai laporan terlapor ada dua orang yaitu engkongnya dan om-nya,” pungkas Nurhayati.

INFOGRAFIS: 6 Tips Lindungi Diri dari Pelecehan Seksual (Liputan6.com / Abdillah)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya