Hampir 90 Negara dan Organisasi Akan Hadiri KTT Perdamaian Ukraina, Bagaimana dengan Rusia?

KTT Perdamaian Ukraina berlangsung pada 15-16 Juni 2024 di resor Burgenstock yang menghadap Danau Lucerne di Desa Obburgen, Swiss.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 11 Jun 2024, 08:01 WIB
Tentara Ukraina menembakkan sistem artileri Pion ke posisi Rusia dekat Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina, 16 Desember 2022. Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO dan sejumlah pengamat mengungkapkan perang bisa terjadi dalam beberapa bulan, tahun atau bahkan hingga waktu yang tak terbatas. (AP Photo/LIBKOS, File)

Liputan6.com, Bern - Hampir 90 negara dan organisasi, setengahnya dari Eropa, telah mengonfirmasi kehadiran mereka i KTT Perdamaian Ukraina yang diselenggarakan di Swiss selama akhir pekan ini. Hal itu disampaikan Presiden Swiss Viola Amherd pada Senin (10/6).

Yang juga sudah terkonfirmasi adalah Rusia tidak akan hadir di sana. Melansir kantor berita AP, Selasa (11/6), Rusia sejauh ini belum diundang, namun menyatakan pihaknya tidak akan hadir karena konferensi tersebut didasarkan pada proposal perdamaian Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang mereka tolak.

Presiden Amherd mengatakan kepada wartawan di ibu kota Swiss, Bern, bahwa KTT Perdamaian Ukraina bertujuan untuk memetakan jalan menuju perdamaian abadi hampir 28 bulan setelah invasi Rusia ke Ukraina.  Keamanan nuklir, bantuan kemanusiaan, dan ketahanan pangan juga masuk dalam agenda.

"Ini bukan tentang propaganda," kata Amherd. "Ini tentang dasar bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh Swiss ... menyediakan platform demi memulai dialog."

Amherd menuturkan bahwa sebagian besar peserta adalah para pemimpin negara, dengan sekitar setengahnya diwakili di tingkat kepala negara atau pemerintahan, dan segelintir dari organisasi seperti PBB.

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz diperkirakan hadir. Sementara itu, Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris dikonfirmasi akan mewakili Joe Biden. Penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, akan bergabung dengan Harris sebagai bagian dari delegasi AS.

Sekitar 160 undangan telah dikirim dan Amherd menggarisbawahi bahwa pemerintah Swiss tidak merasa kecewa karena sejauh ini kurang dari 100 undangan mengumumkan partisipasi dalam tahap pertama proses perdamaian.


China Absen

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendesak para pejabat dari seluruh dunia yang hadir di Shangri-La Dialogue untuk menghadiri KTT Perdamaian Ukraina (AP).

Pihak berwenang Swiss mengatakan daftar final peserta diperkirakan akan tersedia pada hari Jumat (14/6), namun negara-negara berkembang utama seperti Turki, Afrika Selatan, dan Brasil belum mengindikasikan apakah mereka akan hadir. India, kata mereka, akan mengambil bagian tetapi belum jelas siapa yang akan mewakili.

Brasil dan China, menurut pejabat Swiss, mengatakan mereka tidak akan ambil bagian kecuali kedua belah pihak – termasuk Rusia – hadir. China telah menjadi salah satu pendukung utama Presiden Rusia Vladimir Putin sejak perang Ukraina dimulai dan telah menekankan kriteria partisipasinya "sulit dipenuhi".

Menteri Luar Negeri Swiss Ignazio Cassis mengatakan Swiss telah berulang kali mengakui bahwa tidak ada proses perdamaian tanpa Rusia.

"Pertanyaannya bukan apakah Rusia akan bergabung, tapi pertanyaannya adalah kapan," ujarnya.

Dia juga menuturkan Swiss sering melakukan kontak dengan pihak berwenang di Moskow mengenai konferensi tersebut.

Ukraina telah membantu mengoordinasikan KTT, di mana Zelenskyy diperkirakan akan hadir. Cassis mengatakan para pejabat Swiss harus mempertimbangkan pertimbangan bahwa Ukraina mungkin tidak akan hadir jika Rusia diwakili.

Zelenskyy telah melakukan upaya diplomatis untuk mencoba memikat partisipasi dalam KTT, sementara pada saat bersamaan dia menuduh China dan Rusia berusaha melemahkannya.

Pejabat terkait menyebutkan bahwa sebanyak 4.000 personel militer akan dikerahkan saat KTT Perdamaian Ukraina berlangsung.

Jelang pertemuan, serangan siber pun dilaporkan mengalami peningkatan. Namun, tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya