PDIP soal Ridwan Kamil: Mumpuni di Jawa Barat, Kalau di Jakarta Siapa yang Memastikan?

Sosok Politikus Golkar Ridwan Kamil, namanya mencuat di dua Pilkada 2024, yaitu bisa bertarung di Jawa Barat sebagaimana yang disarankan partainya, atau di Jakarta sebagaimana diinginkan Gerindra.

oleh Tim News diperbarui 11 Jun 2024, 07:35 WIB
Walikota Bandung Ridwan Kamil memberikan keterangan usai pertemuan tertutup di DPP PDIP, Jakarta, Rabu (3/1). Namun, Emil tak menampik berharap PDIP ikut bergabung bersama untuk mendukungnya di Pilgub Jabar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Sosok Politikus Golkar Ridwan Kamil, namanya mencuat di dua Pilkada 2024, yaitu bisa bertarung di Jawa Barat sebagaimana yang disarankan partainya, atau di Jakarta sebagaimana diinginkan Gerindra.

Terkait hal itu, Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga angkat bicara. Dia pun menggoda Ridwan Kamil.

"Apakah Pak Ridwan Kamil mau sesuatu hal yang kurang pasti, dibandingkan yang lebih pasti?" kata Eriko, kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/6/2024).

Menurut dia, dari hasil survei menunjukan bahwa Ridwan Kamil unggul di Jawa Barat ketimbang tokoh lain.

"Sesuai hasil survei yang ada saat ini bahwa yang namanya bung Ridwan Kamil itu memang sangat mumpuni di Jawa Barat, kalau di Jakarta siapa yang memastikan? belum tentu semua," ujar dia.

Kendati demikian, dia menegaskan, PDIP tidak akan ikut campur terhadap keputusan Ridwan Kamil apakah akan memilih di Jakarta atau Jawa Barat.

"Tapi kembali kan hidup itu pilihan apakah beliau akan di Jakarta atau di Jawa Barat tapi kalau secara kita secara manusiawi atau katakan hitung-hitungan pragmatisme tadi tentu memungkunkan di Jawa Barat," imbuhnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyampaikan bahwa kondisi dan situasi saat ini memang masih dinamis. Sebab, pilkada masih menyisakan waktu enam bulan.

Karena itu, wajar bila saat ini elite partai politik masih mengodok nama-nama potensial yang bakal dicalonkan. Namun, jika bicara data survei saat ini, hanya ada dua nama besar.

"Anies masih paling kuat, ditempel ketat RK," kata dia, seperti dikutip Sabtu (8/6/2024).

Sedangkan nama-nama lainnya, meski muncul dalam survei, elektabilitasnya masih belum kompetitif untuk bersaing dengan Anies Baswedan maupun RK.

"Kalau nama seperti Anies bisa maju, maka lawan yang sepadan cuma RK. Nama lain belum kompetitif," ucap Adi.

 


KIM Bisa Meraih Kemenangan Telak

Dia menambahkan, ada kecenderungan bakal terjadi head to head antara partai politik di KIM yang potensial mengusung RK melawan partai di luar KIM yang kemungkinan mengusung Anies.

Selaras dengan Adi, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menyampaikan bahwa sejauh ini elite partai politik masih berusaha saling intip. Sehingga belum muncul nama-nama yang pasti untuk bertarung di Jakarta.

Namun, pernyataan yang disampaikan oleh Partai Gerindra dia lihat sebagai win-win solution.

"Bahwa Jawa Barat ingin dimenangkan oleh KIM, Jakarta juga ingin dimenangkan KIM," ungkap dia.

Menurut Ujang, win-win solution itu sudah bisa dilihat. Misalnya di Jawa Barat, Partai Gerindra terbuka mencalonkan Dedi Mulyadi yang sudah menjadi kader mereka. Untuk itu, mereka mendorong RK agar maju di Jakarta.

"Jawa Barat bisa jadi Gerindra ingin ambil dengan Dedi Mulyadi dipasang calon gubernur dan Ridwan Kamil dari Golkar di Jakarta. Itu win-win solution agar KIM menang semua di dua daerah tersebut," kata dia.


Ridwan Kamil Kantongi 2 Surat Tugas Pilkada Jakarta dan Jabar

Sementara itu, Ridwan Kamil mengaku sudah mengantongi surat penugasan untuk maju dalam Pilkada 2024. Namun ia belum dapat memutuskan apakah maju dalam Pilkada Jabar atau  Jakarta.

Menurutnya hal tersebut masih dibahas di DPP Partai Golkar dan diputuskan secepatnya. "Masih pertimbangan, tunggu Juli sajalah," kata Ridwan Kamil saat ditemui awak media di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali, Jumat 31 Mei 2024.

Hal inilah yang membuat dirinya belum memasang alat peraga kampanye berupa baliho di jalan. Menurutnya, apabila memiliki gelagat untuk mencalonkan diri sebagai gubernur DKI  Jakarta, spanduk untuk memilih dirinya sudah bertebaran di jalan.

"Kalau saya sudah naga-naganya Jakarta 'kan mungkin ada spanduklah, apalah, deklarasilah, tetapi 'kan belum," ujarnya dikutip dari Antara.

 

Reporter: Alma Fikhasari/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya