Liputan6.com, Bandung - Perundungan atau bullying dialami siswa SMK berusia 16 tahun berinisial NF asal Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, hingga mengalami depresi dan kini telah meninggal dunia.
Menurut keterangan pihak keluarga korban, NF mengalami perundungan di sebuah sekolah menengah atas selama tiga tahun. Awalnya, pihak keluarga tidak mengetahui perundungan yang dialami korban.
Advertisement
"Perundungan selama 3 tahun tapi pas saya tahu di kelas 2 akhir itu pun tahu dari sahabatnya, saya menanyakan ke almarhumah dan memang betul," kata ibu korban (42) saat ditemui, 10 Juni 2024.
Sebelum meninggal dunia, korban sempat dirawat di klinik selama kurang lebih satu pekan. Namun, kondisinya tak kunjung membaik, hingga akhirnya meninggal dunia pada 30 Mei 2024.
"Saya mau membicarakan perkara ini dengan pihak sekolah awalnya sama almarhumah anak saya tidak boleh," kata ibu korban.
Pihak keluarga sempat menyangka kejadian itu tidak berlanjut. Saat korban menginjak kelas 3, ibu korban sempat bertanya kepada terduga pelaku, gadis berinisial A kelahiran 2006.
"Tetapi tetap mengelak apa yang dia lakukan ke putri saya," katanya.
Keterangan ibu korban, anaknya mengalami perundungan secara verbal, hingga bentuk tindakan lain seperti memaksa korban agar menggendong terduga pelaku.
"Semenjak almarhumah kejadian awal sakit, sampai akhirnya meninggal, keluarga sudah lakukan apa yang bisa kami lakukan. Tapi ternyata hal yang diinginkan putri kami tidak terlaksana. Salah satunya, dia ingin si pelaku dan orangtuanya datang ke rumah, tapi ditunggu-tunggu tidak ada. Pas datang pun, almarhumah kondisinya sudah tidak bisa untuk diajak bicara," ujar ibu korban.
Pihak sekolah, katanya, sempat mendatangi pihak keluarga korban, meski dirasa telat. Pihak keluarga pun menyayangkan sikap yang minim dari pihak sekolah.
"Pihak sekolah sempat ada datang ke rumah, tapi kalau menurut keluarga kami kalau dibilang telat ya telat," katanya.
Kejadian ini telah viral di media sosial. Pihak keluarga mengaku tidak menyebarluaskan kejadian ini. Informasi yang beredar kemudian menjadi viral diaku berasal dari pihak lain.
"Enggak ada kami memviralkan ini. Sebab kami masih menunggu pihak sekolah. Tapi ya ditunggu-tunggu, ya ada, tapi bagi keluarga seperti sudah telat. Kenapa tidak dari awal. Padahal saya sudah kirim videonya (kondisi NF) ke wali kelas ke yang lainnya juga. Tapi kenapa tindakannya lambat?" katanya.
Ibu korban mengaku belum melaporkan masalah ini kepada pihak kepolisian. "Tapi karena sudah viral, jadi Polres rencananya akan ke sini, tapi kami enggak tahu," kata dia.
Jangan Abaikan Bullying
Sosialisasi tentang Bullying
Pemahaman yang lebih baik tentang apa itu perundungan dan bagaimana cara mengenali serta mengatasi situasi tersebut merupakan langkah awal yang krusial. Seluruh anggota komunitas sekolah, dari guru hingga petugas kebersihan, perlu diberi pemahaman yang komprehensif tentang perundungan. Melalui sosialisasi yang efektif, seperti poster anti-perundungan, pesan dalam pembelajaran, atau saat acara sekolah, kita dapat meminimalkan potensi terjadinya perundungan di lingkungan sekolah.
Membuat Aturan yang Tegas
Pentingnya memiliki aturan yang jelas dan tegas terkait perundungan tidak boleh diabaikan. Mulai dari aturan kelas hingga aturan sekolah secara keseluruhan, semua pihak harus mengetahui konsekuensi dari perilaku perundungan. Penerapan aturan yang konsisten dan tegas dapat membuat para pelaku perundungan merasa jera dan mengurangi kemungkinan terjadinya tindakan tersebut.
Deteksi Perundungan Sejak Dini
Setelah dilakukan sosialisasi, penting bagi siswa untuk menjadi lebih peka dan cepat dalam mendeteksi perilaku perundungan. Dengan deteksi yang cepat dan responsif, kita dapat menghentikan bibit-bibit perundungan sebelum situasi semakin memburuk. Hal ini mencakup penghinaan, ejekan terhadap penampilan fisik, pemerasan, atau tindakan fisik yang menyakitkan.
Memberikan Dukungan pada Korban
Korban perundungan seringkali merasa terisolasi dan cemas setelah mengalami kejadian tersebut. Mereka membutuhkan dukungan dari teman-teman dan lingkungan sekolah mereka. Penting bagi kita untuk selalu memberikan dukungan kepada korban perundungan, menunjukkan bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi situasi sulit ini.
Melawan Perundungan
Melawan perundungan tidak selalu berarti menggunakan kekerasan atau tindakan serupa. Salah satu cara yang efektif adalah dengan melaporkan kejadian perundungan kepada guru atau staf sekolah yang berwenang. Dengan demikian, sekolah dapat segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah tersebut.
Membantu Pelaku Mengubah Perilaku
Bagi mereka yang sudah memahami apa itu perundungan, penting untuk membantu pelaku perundungan menghentikan perilaku buruk mereka. Ini melibatkan memberikan pemahaman tentang empati dan dampak negatif dari perundungan, serta mendorong mereka untuk mengubah perilaku mereka menuju yang lebih positif dan membangun.
Advertisement