Liputan6.com, Seoul - Perseteruan ronde kedua antara Chen, Baekhyun, dan Xiumin dengan SM Entertainment membuat penggemar EXO deg-degan memikirkan nasib grup ini. Apalagi pada 11 Juni lalu, media Korea memberitakan bahwa EXO aslinya sedang berdiskusi untuk merilis materi baru untuk musim dingin mendatang.
Dilansir dari Soompi pada Rabu (12/6/2024), media tersebut menyebut bahwa pembicaraan mengenai hal ini sudah digagas sejak awal tahun ini. Namun panasnya situasi antara SM Entertainment dan EXO-CBX, membuat rencana ini terancam ambyar.
Advertisement
Agensi Baekhyun dkk, INB100, merespons pemberitaan ini dengan mengeluarkan pernyataan resmi.
“Konferensi pers pada 10 Juni digelar untuk menyampaikan kepada publik, bahwa membayar 10 persen dari pendapatan individu artis kepada SM yang lebih dulu melanggar perjanjian adalah sebuah ketidakadilan,” kata pihak INB100 mengawali pernyataan.
Diteruskan, “Hal ini tidak ada hubungannya dengan kelanjutan aktivitas grup EXO, dan CBX (Chen, Baekhyun, dan Xiumin) berjanji sekali lagi kepada penggemar, bahwa mereka akan sungguh-sungguh berpartisipasi dalam aktivitas grup EXO dengan SM di masa depan.”
SM juga memberikan jawaban singkat mengenai hal ini.
“Memang benar kami sedang merencanakan [perilisan musik EXO]. Belum ada diskusi lebih lanjut mengenai perubahan rencana ini,” kata jubir SM Entertainment.
Pencetus Masalah EXO-CBX dan SM Entertainment
Dilansir dari Korea JoongAng Daily, INB100 mengungkap dalam konferensi pers pada Senin (10/6/2024), masalah kedua pihak tercetus dalam hal tarif distribusi.
SM Entertainment diklaim menjanjikan SM Entertainment Chen, Baekhyun, dan Xiumin hanya akan membayar tarif sebesar 5,5 persen bila mendistribusikan musik di Kakao--yang merupakan pemegang saham mayoritas SM Entertainment. Agensi lain di luar naungan Kakao mesti membayar tarif sebesar 15-20 persen.
Di sisi lain, SM Entertainment mengutip 10 persen pendapatan Chen, Baekhyun, dan Xiumin sebagai royalti penggunaan hak intelektual.
Advertisement
Jawaban SM Entertainment
Tudingan soal tarif distribusi ini dibantah pihak SM Entertainment, yang mengaku tak punya kewenangan untuk mengaturnya.
“[Tarif] yang disebutkan adalah untuk mendukung CBX dengan membantu mereka menegosiasikan penawaran yang lebih baik dengan perusahaan distribusi, selama perselisihan dengan CBX. Sejak awal, kami tidak mempunyai kewenangan untuk menentukan besaran komisi distribusi dari perusahaan distribusi lain," kata pihak SM.
Meski sempat dirundingkan, akhirnya SM mengeluarkan klausul tersebut dari kesepakatan yang dicapai pada tahun lalu, setelah menyadari pihaknya tak berwenang mengatur soal ini.
Membuka Luka Lama Perseteruan Tahun Lalu dengan SM Entertainment
Di sisi lain, EXO-CBX membuka kembali luka lama soal perselisihan dengan SM Entertainment pada tahun lalu.
INB100 menuntut transparansi atas pendapatan EXO, terkait sengketa tahun 2023 lalu dengan Baekhyun dkk. Kala itu SM diklaim hanya membolehkan mereka membaca dokumen terkait soal ini di kantor agensi, alih-alih memyediakan salinan.
Pihak INB100 menyatakan bahwa sebelumnya mereka mengalah demi EXO dan para penggemar mereka. "Waktu itu kami berkompromi, tapi kali ini kami ingin mengambil kesempatan untuk menyatakan bahwa mereka berpura-pura," kata sang kuasa hukum.
Advertisement