Harga Naik di Luar Kebiasaan, Bursa Pelototi Saham Paperocks Indonesia

Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Paperocks Indonesia (PPRI). Hal itu menyusul adanya peningkatan harga saham PPRI di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 12 Jun 2024, 11:19 WIB
Layar grafik pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Paperocks Indonesia (PPRI). Hal itu menyusul adanya peningkatan harga saham PPRI di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham PPRI tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (12/6/2024).

Pengumuman unusual market activity tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Melansir data RTI, saham PT Paperocks Indonesia ditutup naik 28,37 persen ke posisi 181 pada Selasa (11/6) kemarin. Dalam sepekan, saham PPRI telah naik 23,13 persen. Sejak awal tahun atau secara year to date (YTD), saham PPRI naik 120,73 persen.

Sehubungan dengan terjadinya UMA pada saham PPRI, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.


IHSG Berpeluang Koreksi, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 12 Juni 2024

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi pada perdagangan saham Rabu (12/6/2024).

IHSG melemah 0,95 persen ke posisi 6.855 dan disertai dengan munculnya volume penjualan pada perdagangan Selasa, 11 Juni 2024. Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, saat ini diperkirakan posisi IHSG masih berada pada bagian dari wave (v) dari wave C dari wave (2), sehingga dapat diwaspadai akan lanjutan koreksi IHSG yang akan menuju 6.742-6.794 apabila menembus level support 6.846.

Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.843,6.812 dan level resistance 7.032,7.149 pada perdagangan Rabu pekan ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas pada perdagangan saham Rabu pekan ini. “IHSG berada di level support dan level resistance 6.845-6.945,” demikian dikutip dari riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas.

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), dan PT Timah Tbk (TINS).

Sedangkan dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, saham yang menjadi pilihan antara lain PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA), PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), dan saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR).

 

 


Rekomendasi Teknikal

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Elnusa Tbk (ELSA) - Buy on Weakness

Saham ELSA menguat 0,49% ke 412 tetapi masih disertai oleh volume penjualan. Herditya menuturkan, selama ELSA masih mampu berada di atas 404 sebagai stoplossnya, maka posisi ELSA saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [ii] dari wave C.

Buy on Weakness: 408-412

Target Price: 426, 434

Stoploss: below 404

 

2.PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) - Buy on Weakness

Saham KLBF terkoreksi 2,51% ke 1.555 dan masih disertai dengan munculnya volume penjualan.

"Kami perkirakan, saat ini posisi KLBF berada di awal wave B dari wave (B), sehingga KLBF masih rawan melanjutkan koreksinya," tutur Herditya.

Buy on Weakness: 1.470-1.525

Target Price: 1.620, 1.715

Stoploss: below 1.405

 

3.PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) - Buy on Weakness

Saham MBMA menguat 6,14% ke 605 disertai oleh munculnya volume pembelian, namun penguatannya masih tertahan oleh MA20.

"Selama MBMA masih mampu bergerak di atas 555 sebagai stoplossnya, maka posisi MBMA saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave [iii] dari wave 3," kata Herditya.

Buy on Weakness: 580-605

Target Price: 635, 690

Stoploss: below 555

 

4. PT Timah Tbk (TINS) - Spec Buy

Saham TINS terkoreksi 0,59% ke 840 tetapi masih disertai oleh volume penjualan, pergerakan TINS pun belum mampu menembus MA60.

"Selama TINS masih mampu berada di atas 805 sebagai stoplossnya, maka posisi TINS saat ini diperkirakan berada di awal wave (c) dari wave [b]," ujar dia.

Spec Buy: 820-840

Target Price: 930, 1.010

Stoploss: below 805

 


Apa yang Dimaksud dengan IHSG?

Mengutip laman BEI, indeks saham adalah ukuran statistic yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi berkala.

Adapun tujuan dari indeks saham antara lain:

Mengukur sentimen pasar

Dijadikan produk investasi pasif seperti reksa dana indeks dan ETF indeks serta produk turunan

Benchmark bagi portofolio aktif

Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi atau return, risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko, serta

Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset

Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di papan utama dan papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).

 


Apa Fungsi IHSG?

Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikuf fungsi IHSG seperti dikutip dari laman OCBC NISP:

1.Menunjukkan Pergerakan Pasar

Fungsi IHSG untuk menunjukkan pergerakan saham-saham sedang melantai di pasar modal. Melalui pergerakan saham-saham tersebut, pelaku pasar modal bisa menganalisa bagaimana gairah jual beli instrumen investasi di suatu negara secara real time.

Selain itu, pihak eksternal pasar modal antara lain ekonom, pengamat, dan pemerintah bisa mendapat gambaran tentang seberapa menariknya negara bagi para penanam modal. 

2.Menampilkan Tolak Ukur Kinerja Portofolio Efek

IHSG juga berfungsi menampilkan tolak ukur efek bagi para calon investor sebelum masuk ke pasar modal. Grafik IHSG menampilkan informasi tentang harga saham rata-rata yang bisa dijadikan benchmark bagi para investor dalam mengambil keputusan. 

3.Menunjukkan Estimasi Profit

IHSG juga berfungsi memberikan estimasi profit terutama bagi calon investor. Persentase data dalam grafik saham IHSG dapat dijadikan standar untuk mengetahui berapa estimasi perkembangan investasi dalam pasar modal. Apabila harga saham IHSG rata-rata mengalami kenaikan 10% selama 6 bulan, maka dalam setengah tahun ke depan harga saham yang Anda beli bisa naik 10%.

4.Menjadi Produk Investasi Pasif

Selain itu, IHSG berfungsi menjadi produk investasi pasif atau underlying assets. Saat melakukan proses jual beli instrumen, seorang investor dapat membeli beberapa lot saham berbeda dan menjualnya secara kolektif kepada orang lain. Penjualan saham kolektif ini umumnya menggunakan harga saham IHSG. Sehingga apabila harga IHSG meningkat, harga saham kolektif juga akan naik.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya