Kader PPP di Jatim Kecewa Sikap Mardiono yang Salahkan Kader Usai Gagal Lolos Parlemen

Gus Aan, panggilan Ahmad Zayyinul Khasan menilai Mardiono, seorang ketua umum tidak tahu tatanan politik ditingkat arus bawah. Pasalnya dengan mengkambinghitamkan kita semua sebagai pengurus ranting, PAC, DPC dan DPW.

oleh Tim Regional diperbarui 12 Jun 2024, 12:04 WIB
Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono, mengaku kecewa dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak permohonan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa Pileg 2024 yang diajukan PPP. (Winda Nelfira).

Liputan6.com, Tuban - Kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Tuban mengaku kecewa sikap Plt. Ketua Umum, Mardiono yang menyalahkan struktur partai berlambang Ka'bah di arus bawah dan calon legislatif (Caleg) yang gagal meraih kursi legislator.

"Saya sebagai santri Mbah Maimun Zubair, sangat kecewa dengan sikap acuh Mardiono terhadap anggota dan partai," kata Ahmad Zayyinul Khasan, kader partai dan juga pengurus DPC PPP Kabupaten Tuban, Selasa 11 Juni 2024.

Gus Aan, panggilan Ahmad Zayyinul Khasan menilai Mardiono, seorang ketua umum tidak tahu tatanan politik ditingkat arus bawah. Pasalnya dengan mengkambinghitamkan kita semua sebagai pengurus ranting, PAC, DPC dan DPW.

"DPP PPP representasi atas kepemimpinan sebagai seorang pemimpin yang berpolitik secara etis, dimana statemennya kurang pantas dengan menilai pengurus yang ada di bawah kurang kerja keras dan sebagainya," jelasnya.

Padahal kenyataannya, lanjut Gus Aan, semua Caleg di semua kepengurusan berlomba-lomba melakukan inovasi dan trobosan dalam kancah politik. Hal itu dapat dibuktikan dengan jejak digital yang ada.

Ia sebagai santrinya Mbah Maimun zubair yang ada di akar rumput selalu melakukan sebuah penguatan kaderisasi kepengurusan yang masih berjalan sampai saat ini.

"Walau Mardiono tidak menganggap kaderisasi tersebut masih solid ketika dibutuhkan partai PPP," terangnya yang juga kader PPP Jawa Timur.

Ditambahkan, agar membuat Mardiono sadar akan arogansinya sebagai ketua umum sementara PPP, harapannya bisa berbenah dengan bentuk yang baru dan kepengurusan untuk Indonesia Emas.

"Bukan masalah yang muncul, tapi penyelesaian dan kami siap mengikuti proses dinamika partai yang ada upaya pendewasaan kita dalam berpolitik," pungkasnya.


DPC Bojonegoro Minta Mardiono Mundur

Plt Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono di Hotel Le Semarr, Kota Tangerang, Kamis (6/6/2024) (Liputan6.com/Pramita Triastiawati)

Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Bojonegoro meminta Plt Ketua Umum, Mardiono, mundur dari jabatannya, karena partai tersebut tidak lolos ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold dan menyalahkan kader serta calon legislatif (Caleg) partai berlambang Ka'bah.

Ketua Majelis Syari’ah DPC PPP Kabupaten Bojonegoro KH. Abah Ustadz Mangku Alam di Bojonegoro, Selasa, mengakui bahwa beberapa hari ini jagat media sosial diramaikan dengan pernyataan Plt. ketua umum, Mardiono di pembukaan Rapat Pimpinann Nasional (Rapimnas) PPP, Kamis (6/6).

"Dalam pernyataannya itu, Plt Ketum Mardiono tidak mengakui kegagalannya dan justru malah menyalahkan para Calegnya. Saya minta Mardiono mundur atau diberhentikan dari jabatannya," kata Gus Sentot, panggilan akrab KH. Abah Ustadz Mangku Alam.

Menurutnya, pernyataan Plt. Ketum sangat melukai hati umat, melukai seluruh kader dan caleg PPP yang sudah berjuang mengorbankan waktu, pikiran, jiwa dan harta demi partai. Sehingga partai harus segera diselamatkan dan Mardiono tidak mampu melaksanakan amanah tersebut.

Melihat dinamika partai, kami meminta kepada Pimpinan Majelis dan Mahkamah Partai Persatuan Pembangunan, untuk segera memberikan sangsi seberat-beratnya dengan memberhentikan Mardiono dari jabatan Plt. Ketua Umum PPP.

Infografis PPP dan PSI Gagal, 10 Parpol Tidak Masuk ke DPR. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya