Tuntaskan Misi dari Jokowi dan Luhut, Bulog Atur Strategi

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan siap menjalankan penugasan pemerintah yang disampaikan Presiden Jokowi dan Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan terkait kerjasama ekonomi dan investasi pangan, khususnya akuisisi beras Kamboja.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 12 Jun 2024, 13:45 WIB
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan siap menjalankan penugasan pemerintah yang disampaikan Presiden Jokowi dan Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan terkait kerjasama ekonomi dan investasi pangan, khususnya akuisisi beras Kamboja. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan siap menjalankan penugasan pemerintah yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan terkait kerjasama ekonomi dan investasi pangan, khususnya akuisisi beras Kamboja.

Bayu mengatakan, Bulog telah melakukan komunikasi dengan Kedutaan Besar RI di Pnom Penh dan dengan beberapa pelaku usaha beras di Kamboja serta negara sekitarnya.

"Sejauh ini Bulog juga sudah melakukan kerjasama perdagangan beras dengan Kamboja baik dengan skema B2B maupun skema G2G di tahun 2023 dan awal 2024. Kami juga telah melakukan pembicaraan awal dengan perbankan nasional terkait peluang investasi tersebut," ujar Bayu, Rabu (12/6/2024).

Sebelumnya dalam perayaan HUT HIPMI ke-52 beberapa waktu lalu, Menko Luhut menyebut Jokowi telah memerintahkan Perum Bulog untuk mengamankan stok beras dari Kamboja.

"Sementara itu, Bulog akan akuisisi beberapa sumber beras di Kamboja. Presiden tadi sudah memerintahkan saya untuk kita tindak lanjut. Dan sudah memang ditindaklanjutin, sekarang tinggal kita melakukan due diligence," imbuhnya.

Akuisisi Beras Kamboja

Menimpali pernyataan itu, Jokowi mengutarakan, akuisisi beras Kamboja oleh Perum Bulog merupakan program bisnis yang biasa dilakukan perusahaan BUMN. Khususnya Bulog, yang punya kepentingan untuk mengamankan stok cadangan beras pemerintah (CBP).

"Itu proses bisnis yang akan dilakukan Bulog sehingga memberikan kepastian stok cadangan beras negara kita dalam kondisi aman. Daripada beli lebih bagus investasi," kata Jokowi.


Jokowi Perintahkan Bulog Akuisisi Beras di Kamboja, Buat Apa?

Presiden Joko Widodo atau Jokowi optimis Timnas Indonesia mampu mengalahkan Filipina dalam laga pamungkas Grup F putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. (Tim Merdeka).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal tugasnya kepada Perum Bulog untuk melakukan program akuisisi beras Kamboja.

Menurut Jokowi, itu merupakan program bisnis yang biasa dilakukan perusahaan BUMN. Khususnya Bulog, yang punya kepentingan untuk mengamankan stok cadangan beras pemerintah (CBP).

"Itu proses bisnis yang akan dilakukan Bulog sehingga memberikan kepastian stok cadangan beras negara kita dalam kondisi aman. Daripada beli lebih bagus investasi," ujar Jokowi di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (10/6/2024).

Selain Bulog, Jokowi dan pemerintah juga mendorong ekspansi PT Pertamina (Persero) ke Brazil. Dengan tujuan untuk mendapat tebu sebagai bahan bioetanol pengganti bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan.

Jokowi pun mewajari langkah bisnis yang dilakukan perusahaan pelat merah di pasar internasional. Ia juga meyakini seluruh upaya itu pastinya sudah melalui perhitungan matang.

"Jadi ekspansi ke luar itu adalah hal yang biasa untuk keuntungan perusahaan, dan juga untuk melihat masa depan ekonomi dan bisnis ada di mana. Saya kira proses yang dilakukan Pertamina menuju ke sana," ungkapnya.

"Proses bisnis biasa, mustinya sudah dihitung, dikalkulasi ke depannya akan seperti apa dan kemanfaatan untuk negara, semuanya saya yakin sudah dikalkulasi," pungkas Jokowi.


Luhut Bocorkan Rencana Akuisisi BUMN: Pertamina ke Brazil, Bulog ke Kamboja

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan sambutan saat Peresmian PLTS Atap Pabrik Danone - Aqua Mambal di Badung, Bali, Rabu (31/8/2022). Acara tersebut kolaborasi antara PLN dan PT Tirta Investama guna mendukung energi hijau serta rangkaian memperkuat pelaksanaan G20 dalam transisi energi berkelanjutan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, membocorkan sejumlah rencana akuisisi perusahaan BUMN ke pasar internasional, yakni PT Pertamina (Persero) ke Brazil dan Perum Bulog ke Kamboja.

Luhut menyatakan, pembangunan ke depan wajib mewaspadai tren global yang terjadi saat ini, khususnya menyoal ketahanan pangan dan energi. Keduanya bisa didapat dari komoditas tebu asal Brazil, yang kini tengah diupayakan oleh Pertamina.

"Presiden sudah memutuskan nanti Pertamina akan akuisisi perusahaan, sekarang lagi due diligence di Brazil, untuk mengambil perusahaan yang bisa mensuplai gula dan juga etanol. Sehingga karena cuaca yang jelek ini, air pollution yang sangat tinggi di Jakarta, kita akan ganti bensin itu secara bertahap dengan bioetanol," ujarnya dalam acara HUT BPP HIPMI ke-52 di Fairmont Hotel, Jakarta, Senin (10/6/2024)."Nah ini saya kira dalam 3 tahun, 2 tahun ke depan kita akan bisa capai. Sehingga nanti Pertamina memiliki sumber energi dan sumber gula di Brazil, itu akan membuat ketahanan energi kita bagus," seru Luhut.

Masih soal ketahanan pangan, Luhut juga menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Perum Bulog untuk mengamankan stok beras dari Kamboja.

"Sementara itu, Bulog akan akuisisi beberapa sumber beras di Kamboja. Presiden tadi sudah memerintahkan saya untuk kita tindak lanjut. Dan sudah memang ditindaklanjutin, sekarang tinggal kita melakukan due diligence," imbuhnya.

 


Langkah Akuisisi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan di sela-sela acara World Water Forum Ke-10 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali. (YouTube Liputan6)

Langkah-langkah akuisisi itu didorong lantaran Luhut tengah mewaspadai risiko ekonomi global jangka pendek, dan dampaknya terhadap ekonomi nasional. Dalam hal ini, ia menyoroti konflik geopolitik yang terus panas di Timur Tengah antara Israel dan Palestina.

"Saya kira ini sangat serius masalahnya. Kita lihat Gaza ini penyelesaiannya juga belum jelas, sekarang pemerintah lebih agresif. Tapi ini kan tergantung banyak negara yang berkonflik, ada di sana Hamas, ada di sana juga negara-negara sekitarnya, ada Amerika, ada China, ada Rusia, yang belum pernah terjadi," urainya.

"Jadi kompleksitas masalah di Timur Tengah ini menjadi sangat tinggi. Menurut hemat saya akan berpengaruh terhadap tadi, bisa masalah transportasi, rute angkutan barang, yang akibatnya akan bermuara kepada masalah harga-harga komoditas energi maupun pangan," tekan Luhut Binsar Pandjaitan.

 

Infografis Harga Beras Naik hingga Beli Beras Dibatasi (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya