Jokowi: Jangan Berjudi baik Offline atau Online, Lebih Baik Uang Ditabung

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta masyarakat untuk tidak melakukan tindakan judi, baik online maupun offline.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 13 Jun 2024, 06:20 WIB
Tahun ini, Jakarta Fair akan berlangsung selama 33 hari. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta masyarakat untuk tidak melakukan tindakan judi, baik online maupun offline.

Dia mengingatkan bahwa judi bukan hanya mempertaruhkan uang, namun juha masa depan diri sendiri, keluarga, dan anak.

"Judi itu bukan hanya mempertaruhkan uang, bukan hanya sekedar game atau iseng-iseng berhadiah. Tapi judi itu mempertaruhkan masa depan, baik masa depan diri sendiri, masa depan keluarga dan masa depan anak-anak kita," jelas Jokowi dalam keterangan pers melalui Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (12/6/2024).

Tak hanya itu, kata dia, judi juga menimbulkan dampak negatif. Mulai dari, kehilangan harta benda, perpecahan keluarga, hingga meningkatnya angka kejahatan dan kekerasan yang menimbulkan korban jiwa.

"Jangan judi, jangan judi, jangan berjudi baik secara offline maupun online. Lebih baik kalau ada rezeki, ada uang itu ditabung, ditabung atau dijadikan mudah usaha," tuturnya.

Di sisi lain, Jokowi menegaskan keseriusan pemerintah memberantas dan memerangi praktik judi online di Indonesia.

Mantan Gubernur Jakarta itu mengungkapkan, hingga kini sudah lebih 2,1 juta situs judi online yang berhasil ditutup.

"Juga sebentar lagi akan selesai dibentuk yang harapan kita dapat mempercepat pemberantasan judi online," ujar Jokowi.

Dia meminta semua masyarakat dan tokoh agama saling mengawasi dan melaporkan apabila ada indikasi tindakan judi online di masyarakat. Pasalnya, judi online bersifat trans nasional, lintas negara, lintas batas dan lintas otorisasi.

"Sehingga salah satu pertahanan yang paling penting adalah pertahanan masyarakat kita sendiri, pertahanan masyarakat kita sendiri dan juga pertahanan pribadi-pribadi kita masing-masing," pungkas Jokowi.


Menko Hadi Sebut 5.000 Rekening Terkait Judi Online Sudah Diblokir

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengatakan, judi online adalah sesuatu yang meresahkan masyarakat. Dia menyebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menutup sejumlah akun judi online.

"Memang judi online ini meresahkan masyarakat. Dari satgas ini sudah bekerja. Di antaranya Kominfo sudah men-take down akun akun yang memang masuk dalam akun judi online. Saya kira Menkominfo juga sudah menyampaikan," kata Hadi di Hotel Grand Mercure, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2024).

Hadi melanjutkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sudah memblokir sekitar 5 ribu rekening. Menurut dia, perkembangan lebih lanjut pemberantasan judi online tinggal menunggu Perpres yang diteken oleh Presiden Jokowi.'

"Kami juga bekerja dengan OJK dan PPATK sudah nge-block 5 ribu rekening," ujar Hadi.

"Akan kita tindak lanjuti dan akan kita informasikan kepada media. Kita hanya menunggu, yang perintahnya melalui perpres. Minggu ini turun, minggu ini langsung kita kerjakan karena sudah diperlukan oleh masyarakat supaya judi online benar-benar habis," ucap dia.

Hadi memastikan pihaknya sudah memiliki cara untuk memberantas judi online. Salah satunya dengen berkoordinasi dengan berbagai penegak hukum.

"Kami sudah punya rencana, berkoordinasi dengan APH (Aparat Penegak Hukum) untuk bisa menyelesaikan permasalahan ini dan nanti akan kita laporkan ke masyarakat apa saja yang sudah kita lakukan," pungkas Hadi.

 


Menkominfo: Pemberantasan Judi Online Mesti Lintas Sektoral

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi dicecar Komisi I DPR RI saat rapat kerja soal judi online. Sebab, judi online banyak menelan korban jiwa. Terbaru, seorang Polwan di Mojokerto, Jawa Timur membakar suaminya lantaran judi online.

Budi mengaku, pihaknya berduka atas insiden tersebut. Dia turut menyinggung seorang prajurit TNI yang tewas karena bunuh diri buntut terlilit utang ratusan juta.

"Selanjutnya ini juga hot ini soal judi online, kita harus berduka cita karena ada polisi yang ketika saya baca beritanya siapa yang membakar siapa, itu ternyata istrinya ya, ternyata perempuan itu lebih kejam dari lelaki ya. Ini tanpa gender stereotip loh. Yang istrinya membunuh suaminya polisi," kata Budi, saat rapat di Senayan, Jakarta, Senin (10/6/2024).

"Walaupun sekitar 3 minggu lalu Letkol TNI bunuh diri, karena utang judi online Rp 900 juta," sambungnya.

Budi menjelaskan, Kominfo sudah memblokir 2 juta konten judi online sejak dirinya menjabat menteri. Oleh sebab itu, judi online masih merajalela bukan karena Kominfo tidak bisa melaksanakan tugas secara baik.

"Jadi memang judi online ini bukannya kita enggak bisa melakukan yang sesuai tugas kita. Kita sepanjang 17 Juli saya sejak saya dilantik jadi menteri, judol 2 juta lebih konten saya takedown," tuturnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya