Pesan Rasullah SAW sebelum Wafat, Diungkap Gus Baha

Gus Baha ungkap kebijaksanaan Rasulullah SAW sebelum wafat, begini tauladan yang bisa kita pelajari.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jun 2024, 11:30 WIB
Gus Baha (SS: YT Kang Santri Chanel)

Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha, menyampaikan pesan mendalam tentang hubungan manusia dengan Allah SWT.

Dalam ceramahnya, Gus Baha mengutip sebuah hadis tentang pesan Rasulullah SAW ketika beliau hendak wafat.

Ia menyatakan bahwa sebelum meninggalkan dunia, Nabi Muhammad SAW pernah berkata bahwa di antara Allah dan hamba-Nya, ada suatu urusan yang harus diselesaikan.

"Apabila seseorang diberi pilihan untuk menjadi hamba Allah atau berjumpa dengan-Nya, mana yang akan dipilih?," kata Gus Baha menirukan ungkapan Nabi SAW

 

Simak Video Pilihan Ini:


Semua Allah SWT Sediakan Gratis

Ilustrasi (Sumber: Pinterest.com/kalbarsatu id)

Dari pertanyaan ini, Gus Baha menyoroti pentingnya hubungan manusia dengan Allah SWT. Dia menggambarkan bahwa segala yang kita miliki di dunia ini, seperti nyawa, oksigen, bumi, dan air, semuanya adalah pemberian dari Allah yang tidak pernah kita bayar. Hubungan kita dengan-Nya tidak pernah memerlukan pembayaran.

"Allah memberi kita nyawa, dikasih oksigen, dikasih bumi gak bayar, dikasih air juga gak bayar. Hubungan kita dengan Allah gak pernah bayar, oksigen gak pernah bayar sewa bumi juga ndak," tandas Gus Baha.

Gus Baha menjelaskan bahwa jika kita diberi pilihan untuk menjadi hamba Allah atau memiliki segala yang ada di dunia ini, pasti kita akan memilih Allah, karena hanya kepada-Nya lah segala yang kita miliki dapat dikembalikan.

"Rasulullah sahu alaihi wasam ketika mau wafat, sebelum sekian hari beliau setiap dalam khutbahnya hambanya disuruh memilih antara dunia dan bertemu Allah," ucap Gus Baha.


Inti Pesan Gus Baha

Ilustrasi lafal Nabi Muhammad saw. (Photo Copyright by Freepik)

Dari sudut pandang ini, Gus Baha menekankan bahwa menjadi hamba Allah adalah pilihan yang paling bijaksana.

Dia menyatakan bahwa kebijaksanaan ini dibuat dalam rangka mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah kematian.

Dalam rangka mempersiapkan umatnya untuk menghadapi keberangkatan dari dunia ini, Gus Baha menekankan pentingnya untuk selalu siap. Dia mengggambarkan taksis mukadimah yang disiapkan Nabi sebagai tanda persiapan untuk perjalanan ke akhirat.

Pesan yang disampaikan oleh Gus Baha mengajak kita semua untuk merenungkan hubungan kita dengan Allah SWT.

Dia menekankan bahwa kehidupan ini adalah anugerah yang harus disyukuri, dan persiapan untuk akhirat haruslah menjadi fokus utama dalam hidup kita.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Baha mengajak jemaahnya untuk senantiasa mengingat dan memperbaiki hubungan mereka dengan Allah SWT.

Dia menekankan bahwa persiapan untuk akhirat haruslah dilakukan sejak dini, agar kita semua dapat menghadapi keberangkatan dari dunia ini dengan tenang dan siap.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya