Akui Tensi di Indo-Pasifik Menegang, AS Andalkan Kemitraan dengan Indonesia untuk Jaga Perdamaian Kawasan

AS dan Indonesia terlibat dalam berbagai latihan gabungan guna meningkatkan kerja sama dalam menjaga perdamaian di kawasan Indo-Pasifik.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 13 Jun 2024, 15:00 WIB
Komandan U.S. Indo-Pacific Command (USINDOPACOM) Laksamana Samuel Paparo dalam acara diskusi di @america, Jakarta, Rabu (12/6/2024). (Liputan6/Benedikta Miranti)

Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat (AS) mengakui ada ketegangan yang terjadi di Kawasan Indo-Pasifik. Kendati demikian, pihaknya mempercayakan kemitraan dengan Indonesia dan ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Kawasan.

"Kami sangat mengandalkan kemitraan kami dengan Indonesia dan seluruh ASEAN, dengan untuk memastikan Indo Pasifik yang bebas dan terbuka," ujar Komandan U.S. Indo-Pacific Command (USINDOPACOM) Laksamana Samuel Paparo saat ditemui sejumlah media di Jakarta, Rabu (12/6/2024).

Paparo menegaskan bahwa perdamaian dan stabilitas di Kawasan Indo-Pasifik adalah sesuatu yang harus diupayakan bersama, meski hingga kini tidak terlihat adanya potensi perang meletus di kawasan itu.

"Ada ketegangan yang terkendali, yang Anda tahu, disadari semua orang. Namun, saya tidak melihat perang akan segera terjadi," tutur dia.

"Saya tentu tidak percaya bahwa perang tidak bisa dihindari. Adalah tugas kita untuk mencegah perang. Kedamaian adalah tugas tertinggi kita dalam hal itu."

Kemitraan Indonesia dan AS dalam mewujudkan perdamaian diimplementasikan lewat sejumlah latihan gabungan antara pasukan kedua negara.

"Berbagai program latihan tersebut selalu dilandasi rasa saling menghormati satu sama lain. Berbagai latihan tersebut dengan keinginan khusus demi keutuhan wilayah Indonesia, seperti melalui Super Garuda Shield," jelas Paparo.


Super Garuda Shield Terbesar

Komandan U.S. Indo-Pacific Command (USINDOPACOM) Laksamana Samuel Paparo dalam acara diskusi di @america, Jakarta, Rabu (12/6/2024). (Liputan6/Benedikta Miranti)

Tahun ini, Latihan gabungan Super Garuda Shield akan menjadi yang terbesar di mana AS akan mengerahkan hampir 2.000 tentara.

"Ini akan menjadi yang terbesar yang pernah ada. Dan geografinya akan sangat luas, melintasi nusantara yang luas tahun ini. Jadi kami sangat gembira," ungkap Paparo.

Selain jumlah peserta dan wilayah latihan, area latihan juga akan meningkat mulai dari darat, laut dan udara.

"Saya sangat menantikan ini. Saya menantikan untuk kembali lagi ke Indonesia bertemu sahabat saya, Jenderal Agus (Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto)," kata dia menambahkan.

Latihan Super Garuda Shield tahun ini juga meliputi peningkatan kemampuan pasukan dalam pengoperasian alat hingga pelatihan bantuan bencana dan kemanusiaan.


Pertukaran Antar Manusia

Tentara Angkatan Darat Amerika dan Indonesia melakukan latihan bersama dengan helikopter dalam Super Garuda Shield 2022. (Dok: U.S. Embassy Jakarta-Press Office)

Selain Super Garuda Shield, pasukan AS dan Indonesia juga bekerja sama dalam latihan "Rim Pacific" dan "Indonesia Komodo".

Paparo menilai, berbagai bentuk latihan tersebut merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan hubungan lintas negara dalam konteks pertukaran antar manusia.

Sistem pertukaran semacam itu, kata Paparo, dapat meningkatkan pemahaman antara kedua pihak yang berguna dalam situasi darurat atau bencana.

Infografis Kekuatan Militer Indonesia Peringkat 13 Dunia. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya