Makan Makanan Pedas Memang Enak, Tapi Ini Efek Sampingnya pada Kesehatan yang Perlu Diwaspadai

Makanan dengan Rasa yang Pedas Terkadang Mampu Membuat Ketagihan. Namun, Terdapat Beberapa Dampak Negatif yang Bisa Muncul Akibat Makan Makanan yang Terlalu Pedas.

oleh Fariza Noviani Abidin diperbarui 13 Jun 2024, 18:01 WIB
Ilustrasi makanan pedas. (Unsplash.com/Ting Tian).

Liputan6.com, Jakarta - Bagi banyak orang, sensasi rasa pedas dari cabai atau sambal merupakan kenikmatan tersendiri yang tak tergantikan. Sensasi pedas dapat meningkatkan nafsu makan dan membuat makanan terasa lebih lezat.

Namun, dibalik kenikmatannya, mengonsumsi makanan yang terlalu pedas dapat menimbulkan beberapa efek negatif pada kesehatan tubuh.

Dilansir dari Clevenland Clinic, Dr. Capin, seorang ahli perawatan darurat, menjelaskan bahwa dampak negatif dari konsumsi makanan pedas yang berlebihan dapat meliputi:

  1. Sakit perut.
  2. Diare yang perih.
  3. Sakit dada.
  4. Sakit kepala.
  5. Muntah hebat.

Pada kasus ekstrem, makan makanan sangat pedas dapat menyebabkan kerusakan fisik dan rasa sakit yang parah, sehingga membutuhkan perawatan darurat. Asam lambung dari muntah dapat membakar kerongkongan dan tenggorokan.

Hal ini lebih mungkin terjadi pada beberapa kelompok, seperti:

  1. Orang yang tidak terbiasa makan makanan pedas.
  2. Mereka yang memiliki masalah pencernaan (GI).
  3. Individu yang secara genetik lebih sensitif terhadap capsaicin, senyawa yang menghasilkan rasa pedas.
  4. Orang yang makan makanan pedas dalam jumlah besar.

Semakin banyak capsaicin yang dikonsumsi, baik dengan makan makanan pedas dalam jumlah besar atau dalam jumlah kecil tapi sangat pedas, semakin intens reaksi yang mungkin dialami.

Capsaicin bekerja dengan memicu reseptor panas di kulit, menipu sistem saraf sehingga tubuh terasa kepanasan. Hal ini memicu otak untuk mengaktifkan mekanisme pendinginan. Sensasi panas ini bukan hanya dirasakan di lidah, tapi juga di seluruh tubuh.

Dr. Capin mengumpamakan panas dari capsaicin seperti meletakkan tangan di atas api. Semakin dekat tangan dengan api (semakin banyak capsaicin yang dimakan), semakin besar ketidaknyamanan yang dirasakan, bahkan bisa menyebabkan luka bakar.


Apa Penyakit yang Disebabkan Oleh Makanan Pedas?

Konsumsi makanan pedas berlebihan dapat membawa berbagai penyakit dan gangguan kesehatan, di antaranya:

  • Gangguan Pencernaan
  1. Sakit perut: Rasa pedas dari cabai memicu iritasi pada lambung, menyebabkan rasa perih, mual, muntah, dan diare.
  2. Maag: Konsumsi cabai berlebihan dapat memperburuk kondisi maag, meningkatkan produksi asam lambung, dan memicu peradangan pada dinding lambung.
  3. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease): Cabai dapat melemahkan katup esofagus bagian bawah, menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan dan menimbulkan sensasi terbakar (heartburn).
  • Gangguan Tidur
  1. Insomnia: Capsaicin dalam cabai dapat meningkatkan suhu tubuh dan metabolisme, sehingga mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan kesulitan untuk tidur.
  • Gangguan Indra Perasa
  1. Kehilangan nafsu makan: Konsumsi cabai berlebihan dapat membebani reseptor rasa di lidah, sehingga lama kelamaan dapat menyebabkan berkurangnya sensitivitas terhadap rasa dan hilangnya nafsu makan terhadap makanan alami.
  • Gangguan Lainnya
  1. Sariawan dan bisul: Konsumsi cabai berlebihan dapat menyebabkan panas dalam tubuh, memicu sariawan, bisul di mulut, dan rasa terbakar pada anus.
  2. Kanker: Kandungan aflatoksin pada cabai yang berjamur dapat menyebabkan keracunan dan meningkatkan risiko kanker.

Apakah Makan Pedas Berpengaruh Pada Kulit?

Permasalahn kulit dapat diakibatkan oleh makanan pedas. (Foto: Unsplash/Barbara Krysztofiak)

Makanan pedas yang panas dan pedas memiliki sifat higroskopis, yang berarti menarik air. Hal ini dapat membuat kulit kering dan kasar, membuatnya lebih rentan terhadap iritasi dan jerawat.

Senyawa pedas yang panas juga dapat mengiritasi kulit secara langsung, memperburuk kondisi peradangan seperti jerawat.

Oleh karena itu, orang dengan kulit kering atau sensitif disarankan untuk membatasi konsumsi makanan pedas, terutama yang mengandung garam tinggi.


Setelah Makan Makanan Pedas Sebaiknya Makan Apa?

Mengalami sensasi terbakar di mulut, mata berair, dan hidung meler setelah makan makanan pedas memang tidak menyenangkan.

Dr. Capin mengatakan bahwa air putih tidak banyak membantu. Capsaicin berbasis minyak dan tidak larut dalam air. Minum air putih malah akan menyebarkan rasa pedas ke seluruh mulut Anda.

Meskipun mencari pertolongan medis dianjurkan jika gejalanya parah, ada beberapa bahan makanan yang dapat membantu meredakan rasa panas dan perih saat Anda baru saja makan sesuatu yang terlalu pedas:

Cobalah pilihan berikut:

  1. Roti: Kandungan pati dalam roti dapat membantu menyerap capsaicin dan menetralkan rasa pedas.
  2. Lemonades: Rasa asam pada lemonades dapat membantu memotong rasa pedas dan menyegarkan mulut.
  3. Susu: Kandungan protein dalam susu, terutama kasein, dapat mengikat capsaicin dan membantu meredakan rasa panas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya