Toilet di Salah Satu Destinasi Wisata China Ini Pakai Timer untuk Pengunjung, Buat Apa?

Timer tersebut menunjukkan waktu berapa lama seseorang sudah berada di dalam toilet, terhitung sejak pintunya ditutup. Ternyata ini tujuannya, simak selengkapnya di sini.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 13 Jun 2024, 21:19 WIB
Ilustrasi toilet. (Unsplash/Madhourse)

Liputan6.com, Beijing - Sebuah destinasi wisata di China, Gua Buddha Yungang, memiliki daya tariknya sendiri karena memiliki 51 ribu patung yang diukir di 252 gua sekitar 1.500 tahun yang lalu.

Namun belakangan, toilet di situs Warisan Dunia UNESCO itu justru lebih mendapat perhatian dibandingkan pemandangannya.

Dilansir CNN, Kamis (13/6/2024), sebuah video yang baru-baru ini dibagikan di berbagai situs berita dan media sosial China menunjukkan seperangkat pengatur waktu (timer) yang dipasang di atas deretan bilik toilet di kamar mandi wanita, dan setiap bilik memiliki penghitung digitalnya sendiri.

Saat toilet tersebut kosong, layer LED akan menampilkan kata "kosong" dalam warna hijau. Sementara saat ada orang di dalamnya, layar tersebut menunjukkan jumlah menit dan detik sejak pintu toilet ditutup.

"Menurut saya teknologinya cukup maju sehingga Anda tidak perlu mengantre di luar atau mengetuk pintu kamar mandi," kata salah satu pengunjung kepada surat kabar Xiaoxiang Morning Herald.

"Tapi menurutku itu juga sedikit memalukan. Rasanya seperti saya sedang diawasi," lanjut dia yang juga pertama kali membagikan video tersebut.

Seorang staf di objek wisata tersebut dilaporkan mengatakan kepada Xioxiang Morning Herald bahwa pengatur waktu dipasang untuk mengatasi peningkatan pengunjung ke objek wisata.

"Timer tersebut dipasang bukan untuk mengontrol berapa lama Anda boleh menggunakan kamar mandi," kata anggota staf tersebut.

"Tidak mungkin kami mengusir seseorang (dari kamar mandi) ketika mereka belum selesai. Dan kami tidak menetapkan batasan waktu seperti lima atau 10 menit berapa lama seseorang boleh menggunakan toilet."

Nanchang Evening News, sebuah surat kabar yang dikelola pemerintah, mengutip seorang staf taman yang mengatakan bahwa pengatur waktu tersebut telah beroperasi sejak 1 Mei 2024 dan dipasang untuk tujuan keamanan serta "memastikan kesejahteraan semua tamu, jika ada beberapa tamu menggunakan toilet untuk waktu yang lama dan terjadi keadaan darurat."


Tuai Ragam Reaksi

Ilustrasi toilet siram modern. (Unsplash/themacx)

Berita ini pun kemudian menuai berbagai reaksi di media sosial Tiongkok, Weibo. Beberapa pengguna justru mendukung adanya pengatur waktu tersebut, mengatakan bahwa mereka akan melarang pengunjung untuk duduk dan bermain ponsel saat berada di dalam toilet.

Sementara yang lain justru sebaliknya.

"Tempat wisata bukanlah kantor – siapa yang akan menghabiskan waktunya di toilet? Apakah ini benar-benar perlu?" kata salah satu warganet.

"Mengapa mereka tidak menghabiskan uangnya untuk membangun lebih banyak toilet?" kata yang lain.


Salah Satu Destinasi Wisata Besar

Seorang turis mengunjungi gua Yinziyan di daerah Lipu, kota Guilin, di wilayah Guangxi selatan China (10/1/2023). Gua Yinziyan membentang sepanjang 12 kilometer dan melewati 12 gunung. (AFP/China Out)

Ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2001, Gua Buddha Yungang adalah salah satu atraksi terbesar di provinsi Shanxi, China utara.

Kawasan wisata ini menerima 3 juta pengunjung pada tahun 2023, sebuah rekor tertinggi untuk lokasi wisata tersebut dan merupakan peningkatan yang signifikan dari tahun tersibuk kedua, pada tahun 2019 (dengan 1,98 juta kunjungan).

Dalam beberapa tahun terakhir, para pejabat juga memperkenalkan pertunjukan baru dan menambahkan atraksi mini baru di kawasan tersebut untuk meningkatkan daya tariknya.

Infografis Destinasi Wisata Bahari yang Populer di Indonesia.  (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya