Liputan6.com, Jakarta - Apple tengah mempersiapkan diri untuk menjual Apple Vision Pro di luar Amerika Serikat. Informasi ini diumumkan pada gelaran WWDC 2024 (Worldwide Developers Conference) pada Senin (10/6/2024).
Dikutip dari Gadgets360, Jumat (14/6/2024), headset Apple Vision Pro diketahui akan dijual di pasar internasional, termasuk Singapura, Jepang, Tiongkok, Perancis, Jerman, Kanada, dan Australia.
Advertisement
Headset ini akan terlebih dulu hadir di Singapura, Jepang, dan Tiongkok pada 28 Juni 2024. Selain negara tujuan, harga headset VR pertama dari Apple untuk pasar internasional ini juga terungkap saat WWDC 2024.
Menurut laporan, harga Apple Vision Pro di pasar Tiongkok adalah 29.999 yuan (sekitar Rp 67 juta) untuk varian 256GB.
Sementara itu, jika ingin menambahkan opsi lensa Zeiss, pengguna perlu menambah dana sebesar 799 yuan (sekitar Rp 1.8 juta), dan 1.199 yuan (sekitar Rp 2.6 juta) untuk lensa untuk pengguna yang memiliki mata rabun.
Untuk pasar Inggris, Vision Pro dengan penyimpanan 256GB dibanderol dengan harga 3.499 pounds (sekitar Rp 73 juta). Lalu, penambahan lensa Zeiss sebesar 99 pounds (sekitar Rp 2 juta).
Di sisi lain, mereka yang memerlukan lensa tambahan untuk mata rabun harus mengeluarkan uang sebesar 149 pounds (sekitar Rp 3.1 juta) agar bisa mendapatkan lensa yang sesuai.
Menurut Apple, headset AR/VR ini akan tersedia untuk pre-order di Tiongkok, Hong Kong, Jepang, dan Singapura mulai 14 Juni , dengan penjualan dimulai pada 28 Juni 2024.
Sementara pelanggan di Australia, Kanada, Prancis, Jerman, dan Inggris dapat melakukan pre-order Vision Pro pada 28 Juni, dengan pengiriman dimulai pada 12 Juli 2024.
Apple Tak Hadirkan Apple Intelligence ke Vision Pro, Apa Alasannya?
Meski Apple Vision Pro diperkenalkan sebagai perangkat masa depan, perusahaan masih belum mengumumkan bahwa teknologi Apple Intelligence akan hadir di produk tercanggih mereka, Apple Vision Pro.
Sebelumnya, Apple mempromosikan Vision Pro sebagai produk masa depan, dengan teknologi mutakhir dan komputasi tercanggih, salah satunya adalah penggunaan chipset M2, prosesor yang digunakan di MacBook dan iPad.
Banyak pengguna mengharapkan produk ini bisa menggantikan ponsel, tablet, dan komputer. Namun, ternyata Vision Pro tidak mendapatkan fitur Apple Intelligence.
Meski memiliki spesifikasi yang mampu menjalankan AI, nampaknya Apple masih belum mau menerapkan teknologi tercanggih pada produk "masa depan" mereka.
Mengutip laporan CNET, Kamis (13/6/2024), Apple hanya memberikan Vision Pro pembaruan VisionOS 2, yang menghadirkan beberapa pembaruan kecil tanpa Apple Intelligence.
Hingga saat ini, dua perangkat Apple, Vision Pro dan Apple Watch masih belum mendapatkan fitur ini. Menurut Apple, akan ada lebih banyak perangkat yang akan mendapatkan fitur AI Apple Intelligence.
Absennya dua perangkat ini menjadi kekecewaan bagi sebagian pengguna, terutama pengguna yang memiliki Vision Pro.
Mereka kecewa terhadap keputusan ini mengingat harga perangkat ini yang sangat mahal dan berekspektasi bahwa produk VR ini juga mendapatkan pembaruan Apple Intelligence.
Advertisement
Daftar Game dan Aplikasi dukung Apple Vision Pro
Sementara itu, Apple App Store telah menghadirkan lebih dari 2.000 aplikasi didesain untuk Apple Vision Pro; lebih dari 1,5 juta aplikasi iOS dan iPadOS yang kompatibel.
Tak hanya itu, banyak lagi aplikasi di Mac menggunakan Tampilan Virtual Mac yang bekerja berdampingan secara lancar.
Kemampuan unik Vision Pro, dipadukan dengan aplikasi yang dibuat oleh komunitas pengembang Apple di seluruh dunia, menjadikannya perangkat yang sangat serbaguna bagi pengguna.
Apple Vision Pro menggunakan visionOS, sistem operasi spasial pertama di dunia. Menurut Apple, perangkat ini memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan konten digital, dengan cara yang terasa seperti hadir secara fisik.
Vision Pro menampilkan sistem tampilan beresolusi tinggi mengemas 23 juta piksel dalam dua layar, serta menggunakan silikon Apple khusus.
Apple menyematkan prosesor M2 yang kuat memastikan performa yang cepat dan responsif, bahkan untuk aplikasi yang paling menuntut sekalipun.
Apple jadi Perusahaan Paling Berharga di Dunia Kalahkan Microsoft, Ini Penyebabnya
Di sisi lain, Apple menjadi perusahaan paling berharga di dunia, menggeser Microsoft dari posisi teratas, ketika perusahaan mengumumkan fitur kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) 'Apple Intelligence' untuk perangkat besutannya.
Sahamnya melonjak hampir 4% ke rekor USD 215,04 (Rp 3,5 jutaan), memberikan penilaian pasar sebesar USD 3,29 triliun (lebih dari Rp 53 ribu triliun).
Sementara kapitalisasi pasar Microsoft mencapai USD 3,24 triliun (sekitar Rp 53 ribu triliun), tertinggal dari Apple untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir. Demikian sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (13/6/2024).
Lonjakan saham juga terjadi ketika National Association of Securities Dealers Automated Quotations Stock Market (Nasdaq) mencapai rekor tertinggi di tengah tanda-tanda penurunan inflasi.
Saham Apple bertambah lebih dari 7% di sesi sebelumnya, sehari setelah perusahaan tersebut meluncurkan serangkaian fitur berkemampuan AI dan peningkatan perangkat lunak untuk perangkatnya--sebuah langkah yang menurut beberapa analis akan mendorong penjualan iPhone.
Advertisement