Pj Bupati Kampar Perintahkan Disdik Bangun Gedung Baru SDN 002 Desa Tanjung

Penjabat Bupati Kampar mengaku sudah memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Adil SH segera bertindak terkait mirisnya fasilitas pembelajaran di SDN 002 Desa Tanjung. Siswa ada yang belajar di bekas WC.

oleh M Syukur diperbarui 13 Jun 2024, 18:57 WIB
Murid dan guru SDN 002 Tanjung, Kabupaten Kampar yang terpaksa belajar di bekas WC karena keterbatasan ruangan. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Penjabat Bupati Kampar mengaku sudah memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Adil SH segera bertindak terkait mirisnya fasilitas pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 002 Desa Tanjung. Bulan ini diminta sudah ada penyelesaian.

Sebelumnya, 18 murid kelas 1 SDN 002 Tanjung bejalar di ruangan bekas water closet (WC). Kondisi ini sudah berlangsung 5 tahun karena ruangan belajar yang ada tidak mampu menampung jumlah murid.

"Kalau bisa, lakukan renovasi atau pembangunan gedung baru," kata Hambali didampingi Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Kampar Arizon SE, Kamis, 13 Juni 2024.

Hambali memerintahkan agar persoalan pendidikan secara umum di Kabupaten Kampar segera dimasukkan dalam perencanaan Aggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan Tahun 2024.

Hambali tak menampik 18 murid SDN 002 Desa Tanjung memang belajar di ruangan bekas WC. Hal tersebut terpaksa dilakukan karena keterbatasan kepasitas ruang belajar.

Sebelumnya diberitakan, bekas WC itu dulunya merupakan gudang. Seiring bertambahnya jumlah murid yang kini mencapai lebih, gudang bekas WC dijadikan ruangan belajar untuk 18 murid kelas 1.

Ruangan bekas WC dijadikan tempat belajar sudah berlangsung 5 tahun. Pasalnya, di sekolah hanya ada 9 ruangan belajar, di mana jumlah itu sudah termasuk ruangan guru yang dijadikan ruangan belajar.

Pihak sekolah sudah 2 kali mengajukan proposal bangunan baru. Pihak dinas sudah pernah survei ke lokasi serta mengukur tanah tapi hingga kini ruangan belajar baru belum ada.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya