Pantau Lapas Nusakambangan, Menkumham Yasonna: Semua Fasilitas Disiapkan dengan Baik

Menkumham Yasonna juga melakukan peninjauan terhadap pembangunan Lapas Kumbang dengan tingkat keamanan medium yang sedang berlangsung.

oleh Tim News diperbarui 21 Jul 2024, 10:26 WIB
Menkumham Yasonna H. Laoly didampingi Plt Dirjen Pemasyarakatan Reynhard Silitonga dan pimpinan Kemenkumham lainnya saat melakukan kunjungan ke Lapas Nusakambangan, Jawa Tengah, Sabtu (20/7/2024). (Foto: Ditjen Pas)

Liputan6.com, Nusakambangan - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly, melakukan inspeksi langsung terhadap implementasi sistem penjara pintar dan ruang kendali di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ngaseman di Pulau Nusakambangan.

Dalam kunjungan kerjanya ke Pulau Nusakambangan, Menkumham Yasonna H. Laoly, didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pemasyarakatan Reynhard Silitonga, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah Tejo Harwanto, serta Pimpinan Tinggi Pratama dan Pembimbing Kemasyarakatan Ahli Utama di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Menteri Yasonna juga melakukan pemantauan langsung terhadap sistem pengawasan CCTV di 187 titik Lapas dan pengendalian sistem pengamanan pintu secara terpusat, sebagai upaya peningkatan keamanan dan efisiensi di lembaga pemasyarakatan.

Lembaga pemasyarakatan dengan tingkat keamanan maksimum yang telah beroperasi sejak awal 2024 ini kini menampung 98 Warga Binaan Pemasyarakatan. Mereka ditempatkan di dua blok, yakni Blok A dengan 32 kamar yang masing-masing dihuni tiga orang, serta Blok B dengan 32 kamar yang masing-masing dihuni lima orang.

"Saya minta petugas harus menanamkan kedisiplinan dan integritas dalam menjalankan tugas dan fungsi Pemasyarakatan," kata Menteri Yasonna dalam kunjunganya di Lapas Kelas IIA Ngaseman di Pulau Nusakambangan, Sabtu (20/7/2024).

Selain itu, Yasonna juga melakukan peninjauan terhadap pembangunan Lapas Kumbang dengan tingkat keamanan medium yang sedang berlangsung.

Lapas ini, kata Menteri Yasonna nantinya akan menampung 496 orang dan pembangunannya harus berjalan sesuai dengan rencana untuk diselesaikan pada tahun 2025.

"Tidak hanya fasilitas yang harus disiapkan dengan baik, tetapi juga kesiapan dan kematangan petugas yang akan bertugas di lapas tersebut, sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan sistem pemasyarakatan yang efektif dan efisien," ujarnya.

Di tempat terpisah, Menteri Yasonna juga memantau perairan di sekitar Pulau Nusakambangan dengan menumpangi speed boat Pengayoman 5.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya memperkuat keamanan serta mendeteksi dini potensi gangguan keamanan dan ketertiban.

"Kita harus menjaga Nusakambangan, melindungi sumber daya alamnya, dan mencegah eksploitasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," pungkasnya.

Ia menambahkan, seluruh unit pelaksana teknis di Pulau Nusakambangan telah rutin melakukan patroli gabungan untuk memastikan pulau tersebut tetap kondusif sebagai Pulau Pemasyarakatan.

 


Punya 11 Lapas

Menkumham Yasonna H. Laoly memantau perairan di sekitar Pulau Nusakambangan dengan speed boat Pengayoman 5 saat berkunjung ke Lapas Nusakambangan, Jawa Tengah, Sabtu (20/7/2024). (Foto: Ditjen Pas)

Saat ini, di Pulau Nusakambangan terdapat 11 lapas dengan berbagai tingkat keamanan, yaitu: Lapas Terbuka dan Lapas Nirbaya (minimum security), Lapas Permisan dan Lapas Kembang Kuning (medium security), Lapas Besi, Lapas Narkotika, Lapas Gladakan, dan Lapas Ngaseman (maximum security), serta Lapas Batu, Lapas Pasir Putih, dan Lapas Karanganyar (super maximum security).

"Pembangunan lapas baru di Pulau Nusakambangan diharapkan dapat mengurangi overkapasitas, baik di Pulau Nusakambangan maupun di wilayah lain di Indonesia," ungkapnya

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya