Liputan6.com, Bandung - Penyakit datang bukan hanya akibat virus dari luar, namun dapat juga berasal dari makanan yang disantap oleh kita.
Selain penyakit, tubuh kita juga berpeluang melar alias bertambah berat badannya. Apabila seusuai dengan tinggi badan kita, tentunya tidak masalah. Namun harus diwaspadai menjadi kegemukan atau obesitas.
Baca Juga
Advertisement
Menurut keterangan General Practitioner dilaman Hello Sehat, dr. Andreas Wilson Setiawan, obesitas adalah penumpukan lemak berlebih pada tubuh akibat ketidakseimbangan metabolisme (pembakaran energi) yang terjadi dalam waktu lama.
Tidak hanya memicu kenaikan berat badan berlebih, makanan pemicu obesitas juga meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti diabetes hingga penyakit jantung.
"Anda berisiko mengalami obesitas jika sering makan secara berlebihan atau dalam porsi besar," terang Setiawan dicuplik Jumat, 7 Juni 2024.
Pasalnya kata Setiawan, asupan tinggi kalori secara terus-menerus mudah memicu kenaikan berat badan berlebih.
Simak Video Pilihan Ini:
Hindari 10 Makanan Ini
Agar berat badan senantiasa ideal, selain mengontrol porsi makan, seseorang perlu membatasi asupan 10 jenis makanan pemicu obesitas berikut ini.
1. Gorengan
Bahaya gorengan terbukti meningkatkan risiko kenaikan berat badan berlebih. Hal ini dikarenakan minyak goreng kaya akan lemak jenuh dan lemak trans.
Kedua jenis lemak ini adalah 'lemak jahat' yang mampu menumpuk di tubuh. Lemak jahat jugalah yang membuat gorengan menjadi salah satu makanan penyebab obesitas.
2. Bolu
Semuan pasti tidak asing dengan bolu yang manis dengan sensasi krim yang memanjakan lidah. Sayangnya, hal ini justru membuat bolu menjadi makanan pemicu obesitas.
Bolu adalah makanan tinggi gula. Kandungan gula berlebih menaikkan jumlah kalori pada makanan. Selain itu, krim dan mentega pada bolu juga tinggi lemak.
Dalam 100 gram bolu cokelat lengkap dengan tambahan krim, terdapat kalori sebesar 399 kkal. Jumlah kalori ini relatif tinggi.
American Heart Association menyatakan makanan termasuk tinggi kalori jika memiliki kalori sebesar 400 kkal per sajian.
Selain itu, tepung yang digunakan pada bolu biasanya berupa refined flour, yakni dari biji-bijian dengan mengelupas kulit arinya.
Proses pembuatan tersebut menyebabkan kadar serat pada tepung berkurang drastis. Alhasil, saat diproses di dalam tubuh, bolu bisa meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
3. Es krim
Serupa dengan bolu, es krim juga merupakan makanan penyebab obesitas. Bukan tidak mungkin, kudapan yang satu ini memang tinggi lemak dan gula.
Dalam satu sajian es krim seberat 66 gram, lemak yang terkandung sebesar 7,26 gram. Lemak yang ditemukan pada es krim biasanya adalah lemak jenuh. Selain memicu obesitas, lemak jenuh juga memicu penyakit kardiovaskular.
Kadar gula pada satu sajian es krim juga cukup tinggi, yakni 14 gram. Padahal, anjuran asupan gula harian yang ditetapkan pada Angka Kecukupan Gizi (AKG) sebesar 50 gram.
Artinya, 28 persen dari asupan gula harian berasal dari satu sajian es krim. Ini belum termasuk dengan konsumsi gula dari makanan lainnya.
Terlebih, dilansir dari riset terbitan Nutrition Reviews, makanan manis juga mampu meningkatkan hasrat ingin makan terus-menerus.
Oleh karena itu, konsumsi makanan manis bisa membuat asupan kalori semakin tidak terkontrol sehingga meningkatkan risiko obesitas.
4. Donat
Donat tentunya harus masuk daftar makanan penyebab obesitas. Pasalnya, donat seringnya diolah dengan cara menggoreng adonannya di dalam minyak panas. Proses pengolahan ini meningkatkan asupan lemak trans dan lemak jenuh.
Selain itu, kadar gula pada adonan dan topping yang melapisinya juga tinggi. Adonan donat pun menggunakan mentega yang kaya akan lemak jenuh. Gula dan lemak adalah kandungan yang mampu meningkatkan kalori makanan dengan signifikan.
5. Daging merah
Meskipun merupakan sumber protein, daging merah, seperti daging sapi dan kambing, bisa menjadi salah satu makanan penyebab obesitas.
Daging merah memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi. Hal ini bisa berbahaya terutama ketika daging dikonsumsi secara berlebihan.
Selain memicu kenaikan berat badan, lemak jenuh pada daging mampu meningkatkan kadar kolesterol jahat pada darah sehingga seseorang rentan mengalami penyakit jantung.
Untuk memilih daging yang rendah lemak, seseorang bisa memperhatikan warna putih pada permukaannya.
Bila cenderung banyak warna putih pada daging, hindari memilihnya karena menandakan kandungan lemak yang tinggi.
6. Makanan olahan
Makanan olahan, seperti sosis, kornet, dan makanan beku, terbukti tinggi garam dan lemak jenuh. Tak heran, ketiganya termasuk ke dalam makanan penyebab obesitas.
Rupanya, makanan tinggi garam juga mampu memicu obesitas. Garam meningkatkan kadar air pada tubuh. Jadi, berat badan pun bertambah. Selain itu, garam memicu pertambahan kadar lemak pada tubuh.
7. Soda
Tidak hanya makanan pemicu obesitas, minuman soda mampu membuat berat badan seseorang naik. Mengapa? Lagi-lagi, minuman bersoda terbukti tinggi gula.
Sekaleng soda kola bahkan terbukti mengandung gula sebanyak 39 gram. Bila menilik AKG, satu sajian kola mampu menyumbang 78 persen dari asupan gula harian.
Padahal, sehari-hari juga mengonsumsi makanan lain yang mengandung gula. Jadi, konsumsi minuman bersoda bisa membuat kelebihan asupan gula. Asupan gula yang berlebih bisa menyebabkan penumpukan lemak di dalam tubuh.
8. Jus kemasan
Memang, jus berasal dari buah-buahan yang menyehatkan. Namun, penambahan gula pada jus buah justru bisa menaikkan berat badan. Jus kemasan juga lebih rendah serat dan zat gizi penting lainnya.
Selain itu, minum jus tidak bisa mengganjal rasa lapar dengan baik selayaknya mengonsumsi buah-buahan utuh.
Jadi, ada kemungkinan mengonsumsi jus dalam jumlah besar hanya menimbulkan rasa kenyang dan puas yang sementara. Hal tersebut justru berbahaya karena membuat ingin terus menambah asupan gula.
9. Minuman boba
Selain makanan penyebab obesitas, bahaya boba juga memicu kenaikan berat badan drastis sebab minuman ini terbukti tinggi gula.
Tidak hanya dari teh dan susunya, gula juga terdapat pada boba atau mutiara yang terbuat dari tepung tapioka yang kenyal.
Dikutip dari jurnal Food Science & Nutrition, kandungan fruktosa pada minuman boba relatif tinggi, yakni sekitar 20,79 gram.
Fruktosa terbukti meningkatkan risiko obesitas, terutama pada anak. Tak hanya itu, butiran boba juga menambah jumlah kalori.
10. Kopi susu
Kopi susu kerap menemani kegiatan sehari-hari. Sayangnya, kopi susu juga menjadi asupan pemicu obesitas.
Pada dasarnya, jumlah kalori kopi tanpa tambahan apa pun kurang dari 5 kkal dan tidak mengandung lemak sama sekali.
Namun, bila ingin mengonsumsi kopi susu, kalori pun bisa bertambah karena adanya tambahan gula maupun krim kental manis. Kopi susu bahkan dengan whipping cream mampu menambah kalori hingga 101 kkal.
Advertisement
Pencegahan Obesitas
Makanan tinggi kalori seperti gorengan, kudapan manis, dan camilan tinggi garam bisa memicu obesitas saat dikonsumsi secara berlebihan.
Untuk mencegah obesitas, seseorang perlu membatasi konsumsi makanan tersebut dan menjalani pola makan yang sesuai dengan pedoman gizi seimbang.
Dibandingkan memperbanyak konsumsi makan penyebab obesitas, utamakanlah konsumsi makanan berikut ini:
- Biji-bijian utuh, seperti gandum utuh dan beras merah
- Sayur-sayuran berwarna
- Buah segar
- Kacang-kacangan atau sumber protein dari ikan dan ayam
- Air putih
Obesitas Bisa Picu Kematian
Dilansir laman Unit Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, disebutkan obesitas adalah salah satu masalah kesehatan yang cukup berbahaya.
Hal ini dikarenakan obesitas merupakan jembatan bagi berbagai penyakit tidak menular (PTM) yang berbahaya bagi tubuh, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Sehingga seluruh kelompok masyarakat diimbau untuk waspada dan mulai menerapkan pola hidup sehat dan meninggalkan perilaku tidak sehat yang menyebabkan berbagai dampak berbahaya bagi tubuh.
Berikut ini adalah beberapa dampak obesitas pada tubuh yang perlu diketahui oleh masyarakat, diantaranya adalah:
1. Asma
2. Kanker payudara
3. Perlemakan hati
4. Penyakit kandung empedu
5. Sleep Apnea atau henti napas waktu tidur
6. Penyakit jantung koroner
7. Diabetes melitus tipe 2
8. Hipertensi
9. Stroke
10. Asam urat dan gout
10 dampak dari obesitas diatas merupakan contoh kecil dari banyaknya penyakit yang berpotensi menyerang pengidap obesitas.
Dengan demikian, diharapkan dapat memberikan motivasi kepada masyarakat yang saat ini tengah mengalami obesitas untuk mau menerapkan perilaku hidup sehat, seperti makan makanan yang bergizi, rutin berolahraga atau melakukan aktivitas ringan minimal 30 menit perhari, dan mencukupi kebutuhan tidur.
Jangan lupa untuk terus pantau berat badan kita, dan bersegera untuk menghubungi fasilitas kesehatan terdekat untuk melakukan konsultasi mengenai program diet dan pemeriksaan kesehatan, agar berbagai penyakit akibat obesitas bisa mendapatkan penanganan sedini mungkin.
Advertisement