Ikan Mungil Ini Bersuara Sekeras Pesawat Jet, Sumber Suara dari Kandung Kemih

Ikan mungil hasilkan suara lebih dari 140 desibel.

oleh Ibrahim Hasan diperbarui 14 Jun 2024, 09:55 WIB
Karena ikan ini tembus pandang dan tidak memiliki tengkorak, mereka menjadi subjek penelitian favorit para ahli saraf. Ralf Britz / Senckenberg Research Institute and Natural History Museum)

Liputan6.com, Jakarta Ikan Danionella cerebrum, yang ukurannya hanya sekitar 12 milimeter, memiliki kemampuan unik yang mengejutkan. Ikan tembus pandang yang bisa ditemukan di Myanmar ini dapat menghasilkan suara lebih dari 140 desibel, setara dengan suara yang terdengar oleh seseorang yang berdiri 100 meter dari pesawat penumpang saat lepas landas.

Meskipun pertama kali diidentifikasi pada tahun 1980-an, Danionella cerebrum baru diakui secara resmi sebagai spesies tersendiri pada tahun 2021. Ilmuwan menemukan perbedaan fisik halus yang membedakan ikan ini dari kerabat dekatnya, Danionella translucida. Kedua spesies ini sangat kecil, hanya seukuran kuku manusia atau sekitar 1,2 centimeter.

Baru-baru ini, tim peneliti menemukan karakteristik menakjubkan lainnya dari Danionella cerebrum. Ikan kecil ini menggunakan kombinasi otot sonik dan tulang rawan gendang untuk menghasilkan suara yang sangat keras, mencapai lebih dari 140 desibel pada jarak 10 hingga 12 millimeter.

"Ini setara dengan suara yang dirasakan manusia di pesawat saat lepas landas pada jarak 100 meter dan sangat tidak biasa bagi hewan sekecil itu,” kata Dr. Ralf Britz dari Senckenberg Natural History Collections dikutip Liputan6.com dari Oddity Central, Jumat (14/6/2024).

Dalam dunia hewan, ada yang lebih berisik seperti udang pistol yang dapat menghasilkan suara hingga 250 desibel. Namun, ikan biasanya termasuk hewan yang paling tenang di planet ini. Keunikan Danionella cerebrum yang bisa menghasilkan suara sekeras sirine ambulans bahkan suara gajah membuat mekanisme suara yang digunakan oleh ikan ini sangat menarik.

 

Cara Ikan Mungil Hasilkan Suara Pesawat Jet

Ikan mungil bersuara lantang sekeras pesawat jer (AngryBurmese/Wikimedia Commons)

Para peneliti menemukan bahwa suara keras yang dihasilkan oleh ikan kecil Danionella cerebrum berasal dari getaran kandung kemih yang terjadi saat otot-otot berkontraksi. Proses ini menyebabkan struktur khusus di tubuh ikan tersebut membentur kandung kemih. Uniknya, tidak seperti ikan lain yang menggunakan metode serupa, Danionella cerebrum dapat melakukan kontraksi otot berulang hanya pada satu sisi tubuhnya.

Danionella cerebrum memiliki dua otot sonik yang terhubung dengan tulang rawan gendang. Ketika otot-otot ini berkontraksi, mereka menggerakkan tulang rusuk. Gerakan ini menarik tulang rawan, menciptakan ketegangan, dan saat tulang rawan dilepaskan, ia membentur kandung renang, menghasilkan suara keras. Kontraksi otot yang bergantian pada kedua sisi tubuh menghasilkan bunyi berupa denyut yang sangat keras.

Dr. Ralf Britz menjelaskan, "Alat ini mempercepat tulang rawan gendang dengan kekuatan lebih dari 2.000 g dan menembakkannya ke kantung renang untuk menghasilkan denyut yang cepat dan keras. Denyut ini dirangkai menjadi panggilan dengan kontraksi otot yang bergantian secara bilateral atau unilateral."

Meski para peneliti telah memahami mekanisme bagaimana Danionella cerebrum menghasilkan suara yang begitu keras, tujuan di balik suara tersebut masih menjadi misteri. Namun, mereka memiliki beberapa teori yang sedang dieksplorasi.

Menariknya, tulang rusuk ikan jantan lebih keras dibandingkan dengan betina. Hal ini kemungkinan besar menjadi alasan mengapa hanya ikan jantan yang dapat menghasilkan suara keras tersebut. 

 

Fungsi Suara Keras Ikan

Danionella cerebrum, spesies ikan kecil yang bisa hasilkan suara setara pesawat jet. Foto: Ralf Britz/Senckenberg Natural History Collections

Para ilmuwan masih menyelidiki tujuan dari suara keras yang dihasilkan oleh ikan kecil Danionella cerebrum. Namun, mereka berpendapat bahwa suara tersebut memiliki beberapa fungsi penting. Salah satunya adalah membantu ikan ini bernavigasi di perairan keruh. Selain itu, suara tersebut kemungkinan besar berfungsi sebagai taktik agresif yang digunakan oleh ikan jantan untuk menghalangi persaingan selama musim kawin.

Dr. Cook mengutip dari BBC News menjelaskan, “Kami tahu bahwa jika ada delapan ekor pejantan yang berkumpul dalam satu akuarium besar, maka tiga di antaranya akan mendominasi produksi suara dan yang lainnya tidak bersuara.” Hal ini menunjukkan bahwa suara keras tersebut mungkin berperan dalam hierarki sosial dan kompetisi di antara ikan jantan.

Tak hanya ikan mungil ini, beberapa hewan kecil lainnya juga diketahui dapat mengeluarkan suara yang sangat keras untuk ukuran mereka. Contohnya, udang gertak menggunakan cakarnya untuk menghasilkan suara letupan yang mencapai 250 desibel. 

Spesies ikan lain yang lebih besar, seperti ikan midshipman sirip polos jantan, mampu mengeluarkan suara panggilan kawin hingga 130 desibel. Namun, Danionella cerebrum tetap memecahkan rekor, jika diukur dari ukuran tubuh dan desibel suara yang dihasilkan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya