Liputan6.com, Jakarta - Instrumen reksa dana memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan instrumen lain. Instrumen ini cocok utamanya untuk investor pemula karena dapat dibeli dengan harga relatif lebih terjangkau dari sisi harga, dan cukup mudah dalam transaksinya.
Kemudahan ini juga didukung oleh banyaknya platform dan aplikasi investasi online yang memungkinkan investor membeli reksa dana dengan smartphone di genggaman tangan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kini datang tantangan tersendiri terkait jenis dan jumlah reksa dana yang terus bertambah dari hari ke hari.
Advertisement
Fund Growth Specialist PT Indo Premier Sekuritas, Muhammad Arie Fadhlillah menjelaskan dalam setahun banyak produk reksa dana baru yang diluncurkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan investor.
"Dengan banyaknya pilihan reksa dana yang tersedia, menjadi penting untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investasi masing-masing," terang Fadhlil, dikutip Jumat (14/6/2024).
Fadhlil berbagi strategi menarik untuk memiliki reksa dana yang tepat. Pertama, kenali profil risiko investasi. Setiap investor memiliki profil risiko yang berbeda-beda, mulai dari konservatif, moderat hingga agresif. Penting untuk memahami karakter berinvestasi diri sendiri.
"Sesuaikan produk reksa dana dengan profil risiko diri kamu untuk mengoptimalkan hasil investasi," saran Fadhlil.
Kedua, pertimbangkan reputasi manajer investasi penyedia reksa dana. Pilihlah manajer investasi yang memiliki reputasi yang baik dan ternama. Reputasi yang baik menandakan keandalan dan kredibilitas dalam mengelola dana investasi, sehingga kamu dapat mempercayakan dana yang dimiliki pada mereka dengan lebih yakin.
Pertimbangkan Tingkat Imbal Hasil
Selanjutnya, pertimbangkan tingkat imbal hasil atau return. Perhatikan tingkat return yang telah dihasilkan oleh reksa dana tersebut. “Sarannya, pilih reksa dana yang konsisten memberikan return yang mengalahkan benchmark yang sesuai dengan tujuan investasi Anda,” kata Fadhlil. Tak kalah penting, perhatikan total dana kelolaan (AUM).
Total dana kelolaan menjadi faktor penting dalam memilih reksa dana. Semakin besar total dana kelolaan, semakin tinggi tingkat kepercayaan investor terhadap Manajer Investasi tersebut. Hal ini juga dapat menjadi indikator keberhasilan dan kepercayaan investor terhadap produk tersebut.
"Dengan mempertimbangkan tip di atas, investor dapat memilih reksa dana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investasi. Tip ini akan membantu investor memaksimalkan potensi keuntungan sambil mengelola risiko dengan lebih efektif. Seiring meningkatnya minat terhadap reksa dana, pemahaman yang baik tentang cara memilih produk yang tepat akan menjadi kunci kesuksesan dalam investasi," pungkas Fadhlil.
Advertisement
Apa Itu Reksa Dana?
Sebelumnya, investasi di pasar modal tidak hanya saham. Akan tetapi, ada sejumlah produk di pasar modal yang dapat dicermati untuk investasi seperti obligasi atau surat utang, reksa dana, produk derivatif dan lainnya.
Mendengar kata reksa dana mungkin tidak asing lagi di telinga. Hal ini mengingat produksi investasi ini makin berkembang dan menjadi pilihan. Apalagi total nilai kelolaan reksa dana mencapai Rp 571,74 triliun per Februari 2021, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, sisi lain, produk investasi reksa dana masih terdengar asing bagi Anda. Ingin tahu apa itu reksa dana? Apa saja keuntungan dan risiko investasi reksa dana? Trivia saham kali ini akan membahas mengenai reksa dana seperti dilansir dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (14/3/2021):
Reksa dana, salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, terutama pemodal kecil dan tidak memiliki banyak waktu dan keahliaan untuk menghitung risiko atas investasinya.
Reksa dana dirancang sebagai sarana menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki moda, memiliki keinginan untuk investasi, tetapi hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksa dana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Reksa dana umumnya diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.