Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Pengawas (Panwas) Haji DPR RI, Muhaimin Iskandar, mengunjungi sejumlah hotel jemaah calon haji Indonesia yang akan menuju Arafah, pada Jumat 15 Juni 2024.
Dalam kunjungannya itu, Muhaimin meminta agar Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk melakukan manajemen transportasi yang baik. Sebab, ia melihat masih banyak bus yang telat untuk menjemput jemaah.
Advertisement
“Petugas waspada, siaga, dan saya menemukan fakta, janjinya mobil jam 7, tapi mobil belum ada yang datang. Karena itu penanganan transportasi harus betul-betul ditingkatkan, diperkuat lagi,” kata Muhaimin di Makkah, Arab Saudi.
Kemudian, Muhaimin pun meminta agar PPIH mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat dari Arafah menuju Mina. Apalagi, jemaah haji Indonesia 21 persennya adalah lansia.
“Yang perlu diwaspadai di Arafah dan Mina, di mana sering kali bertabrakan antar jemaah. Fenomena lempar jumrah yang padat. Ini harus diantisipasi betul oleh pimpinan rombongan, oleh petugas kita supaya benar-benar pintar mencari waktu yang tepat, sekaligus pengawalan terhadap lansia,” ucapnya.
Muhaimin juga berharap agar pelayanan terhadap lansia diutamakan. Ia juga mengatakan, lansia harus diberi pelayanan total tanpa biaya.
“Saya juga menemukan fakta, lansia masih dimintai biaya untuk pelayanan. Saya berharap lansia betul-betul diberikan pelayanan total tanpa biaya,” kata Muhaimin.
Timwas DPR Sidak Tenda Arafah
Sebelumnya, Tim Pengawas DPR RI mengunjungi tenda jemaah calon haji di Arafah, pada Kamis 14 Juni 2024. Beberapa fasilitas disoroti oleh Timwas DPR, mulai dari tenda yang over capacity, hingga toilet yang tidak sesuai.
“Banyak yang tidak sesuai ya. Artinya, dalam kapasitas ini, tenda yang harusnya 300, hanya muat untuk 270. Artinya yang 30 mau ditaruh dimana,” kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid, di Arafah, Arab Saudi.
Abdul pun mengungkapkan, pada 2023 juga terjadi over capacity tenda jemaah. Hal itu membuat jemaah banyak yang tidur di luar.
“Saya sudah sampaikan di dalam panja, tapi ternyata masih seperti ini,” tutur Abdul.
Selain tenda jemaah, DPR juga menyoroti soal air dan toilet. Sebab di 2023, banyak toilet yang masih mampet.
“Di 2023 banyak kamar kecil yang tidak ada air. Saya sudah mengatakan bahwa kamar kecil, terutama buat ibu ibu, itu tidak bisa disamakan dengan bapak-bapak. Karena ibu-ibu, di 2023, antre,” ucap dia.
Abdul pun mengatakan, PPIH harus mengantisipasi sejumlah fasilitas tersebut, agar masalah-masalah di 2023, tidak terulang lagi.
Reporter: Teatrika Putri (SCTV)
Advertisement