Masyarakat Diimbau Tidak Gunakan Plastik Sebagai Wadah Daging Kurban Saat Hari Raya Idul Adha

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Banten, mengingatkan bahwa plastik sekali pakai mengandung zat karsinogen berbahaya bagi kesehatan sehingga tidak disarankan untuk jadi pembungkus daging kurban.

oleh Tim Health diperbarui 15 Jun 2024, 10:00 WIB
Bahaya Membungkus Daging Kurban dengan Plastik Hitam

Liputan6.com, Jakarta - Jelang hari raya Idul Adha, masyarakat diimbau agar tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai sebagai wadah daging kurban. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Banten, mengingatkan bahwa plastik sekali pakai mengandung zat karsinogen berbahaya bagi kesehatan.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Kota Tangerang Mugiya Wardhany mengatakan, masyarakat bisa menggunakan pembungkus daging kurban alternatif yang ramah lingkungan.

“Masyarakat dapat menggunakan alternatif pembungkus daging ramah lingkungan atau membawa wadah sendiri yang terbuat dari bahan ramah lingkungan saat mengambil atau mengantarkan ha katas hewan-hewan kurban,” tutur Mugiya di Tangerang, Jumat, dilansir ANTARA.

Dia menjelaskan, kantong kresek bukan jenis kemasan food grade sehingga tidak memenuhi standarisasi material yang layak digunakan untuk memprpduksi perlengkapan makan.

Tidak hanya itu, Mugiya melanjutkan, sebagian besar kantong plastik rata-rata mengandung logam berat timbal (Pb) yang melebihi batas yang ditentukan. Plastik juga berdampak negatif pada lingkungan.

“Timbal dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, maupun tangan atau makanan. Selain masalah kesehatan, penggunaan plastik juga menjadi masalah lingkungan sebab limbah tersebut tidak mudah terurai, bahkan hingga ratusan tahun,” jelasnya.

 


Alternatif Wadah Daging Kurban

Wadah berupa besek bambu dan daun pisang atau jati bisa dijadikan alternatif pembungkus daging kurban karena bersifat ramah lingkungan. Lalu, rongga-rongga pada anyaman besek bamboo akan membuat makanan tetap segar.

“Selain wadah makanan, bisa juga dengan memakai daun pisang atau daun jati sebagai wadah daging kurban. Ataupun bisa juga menggunakan tas purun sebagai wadah saat membawa daging kurban dari tempat pemotongan hewan kurban ke rumah, sehingga ramah lingkungan dan higienis,” ujarnya.


Idul Adha Simbol Ketaatan pada Allah SWT

Idul Adha dirayakan pada 10 Dzulhijjah setiap tahunnya. Bagi umat Muslim, perayaan ini menjadi simbol ketaatan kepada Allah SWT melalui kisah Nabi Ibrahim.

Hari Raya Idul Adha yang juga dikenal dengan sebutan Hari Raya Kurban ini menjadi momentum bagi umat Islam merayakan rasa syukur atas rezeki yang telah dilimpahkan oleh Allah SWT. Caranya dengan menyembelih hewan ternak seperti sapi atau kambing dan berbagi dengan sesama, terutama orang-orang yang membutuhkan.

Lalu Idul Adha tahun ini jatuh pada hari apa dalam kalender Masehi?

 


Jadwal Idul Adha Versi Muhammadiyah dan Arab Saudi

Idul Adha 1445 Hijriah menurut organisasi Muhammadiyah jatuh pada hari Senin, 17 Juni 2024. Hal ini ditetapkan berdasarkan Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 yang dikeluarkan oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Keputusan ini didasarkan pada perhitungan hisab hakiki wujudul hilal yang menunjukkan bahwa 1 Dzulhijjah 1445 H jatuh pada Sabtu, 8 Juni 2024. Setelahnya, Hari Arafah atau 9 Zulhijah jatuh pada Ahad, 16 Juni 2024, dan diikuti dengan Idul Adha pada keesokan harinya (17 Juni 2024).

Namun, tanggal pelaksanaan Idul Adha dapat berbeda-beda setiap tahunnya, tergantung pada penentuan awal bulan Dzulhijjah. Di Arab Saudi, pemerintah setempat telah menetapkan Idul Adha pada tahun 1445 H/2024 M melalui sidang isbat awal Zulhijah.

Menurut hasil sidang tersebut, Idul Adha 2024 jatuh pada tanggal 17 Juni 2024. Penetapan ini juga sama dengan yang diberlakukan oleh SKB 3 Menteri dan Muhammadiyah di Indonesia. Namun, perlu diingat bahwa tanggal Idul Adha di Indonesia berbeda dengan Arab Saudi. Pihak Arab Saudi menetapkan Idul Adha pada tanggal 16 Juni 2024.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya