Liputan6.com, Jakarta - Salah satu unit bisnis Hyundai Motor Korea Selatan berencana menjual saham perdana atau initial public offering (IPO) di India. Dalam rencananya, rencana penawaran umum perdana ini akan melepas hingga 17,5 persen saham.
Menurut sumber, Hyundai berencana menerbitkan hingga 142 juta saham dalam IPO tersebut dari total 800 juta saham beredar.
Advertisement
Mengutip Channel News Asia, Minggu (16/6/2024) penjualan ini bertujuan untuk mengumpulkan dana hingga USD 3 miliar atau sekitar Rp 49,4 triliun saat resmi IPO di India, menurut tiga sumber yang mengetahui kabar tersebut.
Pendaftaran Hyundai di India juga disebut-sebut akan menjadi IPO terbesar di negara itu.
Hyundai diperkirakan akan mengajukan dokumen pencatatannya ke regulator pasar saham India paling cepat pada 14 Juni. Setelah disetujui oleh regulator, Hyundai bisa listing di Mumbai.
Penerbitan ini sekaligus menjadi pencatatan perdana Hyundai di luar Korea Selatan, dan sumber mengatakan perusahaan tersebut bermaksud mengumpulkan antara USD 2,5 miliar hingga USD 3 miliar dari penjualan saham dalam penawaran tersebut.
Sumber sebelumnya memperkirakan unit saham Hyundai di India bernilai hingga USD 30 miliar.
IPO di India bertujuan untuk mempercepat ekspansi Hyundai di negara tempat Hyundai telah beroperasi selama lebih dari 25 tahun, dan di mana mobil terjangkau seperti Santro dan kendaraan sport Creta populer di kalangan pembeli India.
Pendaftaran tersebut akan mengurangi ketergantungan Hyundai Motor India pada perusahaan induknya di Korea dalam hal pendanaan, sehingga memberikan kekuatan finansial untuk menghadapi pesaing lokal seperti Tata Motors, dan memetakan rencana pertumbuhannya sendiri di pasar yang menyumbang 14 persen dari total penjualan global Hyundai.
Sedangkan Hyundai Motor India Ltd, produsen mobil terbesar kedua di India setelah Maruti Suzuki, tidak akan menerbitkan saham baru dalam IPO yang akan melibatkan induk perusahaannya di Korea Selatan untuk menjual sebagian sahamnya di unit yang dimiliki sepenuhnya kepada investor ritel.
Faktor Risiko
Selain itu, Hyundai juga berrencana untuk menjual kendaraan listrik buatan lokal di India, serta mendirikan jaringan pengisian daya dan fasilitas baterai. Mereka juga berencana untuk memperluas kapasitas produksinya di negara tersebut.
Dalam pengajuan yang direncanakan ke Dewan Sekuritas dan Bursa India (SEBI), Hyundai diminta untuk mencantumkan "faktor risiko" bagi investor dalam IPO dan menyebutkan ketergantungannya pada induknya di Korea, serta transaksi pihak terkait dalam Grup Hyundai, the kata sumber.
Hyundai juga mengatakan bahwa tidak tersedianya atau pengurangan insentif dari pemerintah India, yang saat ini tersedia bagi pembuat kendaraan listrik, dapat menjadi potensi risiko, kata sumber tersebut.
Advertisement