Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran melanda Taman Hiburan Genting Highlands di Malaysia pada Jumat, 14 Juni 2024. Akibat peristiwa itu, para pengunjung dievakuasi karena kobaran api menimbulkan kepulan asap hitam.
Melansir CNA, Sabtu (15/6/2024), rekaman kejadian yang dibagikan secara luas di media sosial menunjukkan api berkobar dari pusat perbelanjaan SkyAvenue di area Central Park di Genting SkyWorlds Theme Park. Pengunjung menggambarkan kepanikan mereka ketika api menyebar, dan beberapa di antaranya mengaku khawatir gedung itu akan runtuh.
Advertisement
Seorang turis bernama Hafiz Abdul Halim (42), yang berada di tempat kejadian bersama istrinya, mengaku ketakutan saat menyadari ada kebakaran di dalam gedung. "Kami jelas panik mendengar orang-orang mulai berteriak di sana-sini," katanya pada Bernama.
Ia menyambung, "Polisi yang bertugas meminta orang-orang mengevakuasi tempat itu dan keluar ke lokasi yang lebih aman." Asisten restoran Adrian Wong (32) mengatakan, staf dan pengunjung diminta mengosongkan tempat tersebut.
"Semua orang berhasil keluar. Mereka mengosongkan tempat dan meninggalkan segalanya untuk menyelamatkan diri mereka," katanya, seraya menambahkan bahwa semua lantai dievakuasi demi alasan keselamatan.
Resorts World Genting mengatakan dalam pernyataan di situsnya bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul 16.30, waktu setempat, dan evakuasi segera dilakukan. Selain SkyAvenue, area resor lain tidak terdampak kebakaran, tambahnya.
Seorang pembaca CNA mengatakan bahwa ia bersama orang lain sedang pijat di SkyAvenue ketika mal dievakuasi. Evakuasi berjalan tertib dan api dapat dipadamkan pukul 18.55, kata pengguna Facebook See Li Min.
Evakuasi Pengunjung yang Panik
Pelanggan lain bernama Hazel mengatakan pada CNA bahwa ia dievakuasi ke hotelnya sekitar pukul 16.50 setelah melihat kebakaran di sebuah restoran. Ia menambahkan bahwa taman hiburan luar ruangan juga terdampak peristiwa tersebut.
Outlet berita lokal Kosmo sebelumnya melaporkan bahwa lebih dari lima ribu orang dievakuasi, dan beberapa di antaranya berada dalam keadaan panik. Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Pahang mengatakan dalam pernyataan awal bahwa mereka disiagakan pukul 16.55 dan personel tiba di lokasi sekitar lima menit kemudian.
Api bermula dari lantai dua sebelum menjalar ke lantai empat gedung. Direktur Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Pahang Wan Mohamad Zaidi Wan Isa mengatakan dalam pembaruan selanjutnya bahwa kobaran api dapat dikendalikan pukul 18.30, tanpa ada korban.
Sebanyak 21 personel dikerahkan dari pos pemadam kebakaran di Genting, Bentong, dan Janda Baik menuju lokasi kejadian, lapor The Star. "Truk pemadam kebakaran tiba sekitar pukul 17.01. Petugas pemadam kebakaran menggunakan dua selang sepanjang 200 kaki dan dua nozel dari hidran pemadam kebakaran untuk memadamkan api," ia menjelaskan.
Advertisement
Mengizinkan Pembukaan Kembali SkyAvenue
Setelahnya, pemadam kebakaran mengizinkan pembukaan kembali SkyAvenue. "Sebagian besar gerai di SkyAvenue tetap buka, kecuali beberapa gerai di sekitar wilayah yang terdampak (kebakaran)," kata pihak mal.
Mereka menambahkan bahwa konser "Best of Chen Lei Hits 2024" di Arena of Stars akan berjalan sesuai jadwal. Genting SkyWorlds dan Skytropolis, Awana SkyWay, serta atraksi lain akan beroperasi seperti biasa.
Minggu ini, kebakaran juga melanda zona hewan peliharaan di pasar luar ruangan paling terkenal di Bangkok, menewaskan lebih dari seribu hewan. Anak anjing, kucing, ikan, ular, angsa, kakatua, dan kelinci yang dipelihara di dalam kandang semuanya dilaporkan mati dalam kobaran api, yang dimulai pada Selasa pagi, 11 Juni 2024.
Api membakar sekitar 1.300 meter persegi Pasar Akhir Pekan Chatuchak, rangkum kanal Global Liputan6.com, Jumat, 14 Juni 2024. Mengutip The Guardian, kelompok kesejahteraan hewan menyerukan peraturan yang lebih baik terhadap penjualan satwa liar setelah kebakaran melanda zona hewan peliharaan di salah satu pasar terbesar di Bangkok.
Apa Penyebab Kebakaran Pasar Chatuchak?
Penyebab kebakaran sedang diselidiki, menurut Gubernur Bangkok Chadchart Sittipunt. Sekitar 118 toko terbakar dan pemeriksaan awal menunjukkan bahwa kebakaran tersebut disebabkan korsleting listrik, kata inspektur polisi Phuwadon Ounpho.
Pasar ini merupakan salah satu pasar terbesar di Asia Tenggara, dan menarik wisatawan dari seluruh dunia untuk mengunjungi toko-toko yang menjual segala sesuatu, mulai dari tanaman dan keramik, hingga makanan dan pakaian. Bagian hewan peliharaan di pasar tersebut telah dituduh para pelestari lingkungan menjual spesies yang terancam punah, dan memelihara hewan dalam kondisi yang buruk.
Vendor di masa lalu membantah melanggar hukum apapun. Lek Chailert, Pendiri Save Elephant Foundation, mengatakan kebakaran yang terjadi pada Selasa menggarisbawahi perlunya meningkatkan kesejahteraan hewan dan mengatur pembiakan. "Kita perlu bertanya bagaimana hewan-hewan ini bisa berada dalam kondisi yang mengerikan," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Saya menyerukan pada pemerintah untuk merespons secara transparan dan menerapkan langkah-langkah untuk mengatur pembiakan dan penjualan hewan liar di pasar. Harus ada undang-undang yang jelas untuk mengatur perdagangan hewan internasional dan melindungi kesejahteraan hewan di Thailand,” kata Lek.
Advertisement