Liputan6.com, Jakarta - Trio heavy metal asal Garut, Voice of Baceprot (VoB), berkesempatan untuk menjadi musisi Indonesia pertama yang manggung di Glastonbury Festival yang diselenggarakan di Worthy Farm, Pilton, Inggris pada 26-30 Juni 2024 mendatang.
Tak tanggung-tanggung, grup beranggotakan tiga hijaber muda itu akan tampil satu panggung dengan musisi papan atas dunia, seperti Coldplay, Avril Lavigne, Dua Lipa, hingga Keane. Band yang digawangi oleh Marsya (gitar & vokalis), Euis (drummer), dan Widi (bassist) itu dipastikan akan unjuk penampilan spesial pada Jumat, 28 Juni 2024 untuk membuka panggung Woodsies di hari itu.
Advertisement
Sang vokalis utama, Marsya, mengungkapkan perasaan bangga sekaligus haru lantaran bisa membukakan jalan untuk musisi Indonesia lainnya bisa go internasional. “Seneng sih, bangga juga karena kan harapannya bisa membuka jalan juga buat musisi-musisi lain di Indonesia,” tutur Firda Marsya Kurnia dalam wawancara eksklusif bersama Liputan6.com, Jumat (15/6/2024).
Namun, ia tak menampik jika tetap merasakan grogi dan terbebani secara moral lantaran membawa nama baik Indonesia. “Tapi nerveous juga dan ada kayak sedikit beban moral juga, yang akhirnya jadi kayak agak pressure tuh setelah di Instagram naik banget berita VoB bakal jadi band pertama di Indonesia yang tampil di Glastonbury, dari situ sih lumayan pressure ya,” ia menyambung.
Di Tengah Keterbatasan
Namun, Marsya menyebut ia dan kedua personil VoB lainnya terus-menerus latihan untuk mempersiapkan penampilan terbaiknya nanti. Hanya saja, berada di Garut, sebuah kota kecil di Jawa Barat, menjadi tantangan sendiri bagi VoB untuk menyiapkan segala sesuatunya lantaran keterbatasan studio musik di sana.
“Kita latihan terus kan, tapi yang paling susah tuh karena kita sekarang di Garut dan di sana tuh nggak ada studio buat latihan,” curhatnya.
Untuk mengakali keterbatasan itu, VoB akhirnya terpaksa menggunakan studio musik pribadi yang sebelumnya sudah mereka bangun, meski belum jadi sepenuhnya. “Sedangkan studio yang lagi kita bikin sekarang tuh masih kayak 60 persen tapi udah kita paksain buat pake karena udah nggak ada (studio) lagi,” Firda menjelaskan.
“Jadi lebih banyak ngakalin keterbatasan sih untuk sekarang, kayak gimana kreatif-kreatifnya kita aja sih kalo udah kayak gini,” ia menambahkan.
Advertisement
Awal Mula Diundang ke Glastonbury Festival
Marsya lantas menceritakan awal mula VoB diundang untuk tampil di salah satu festival musik bergengsi di dunia itu. Rupanya, undangan tersebut datang melalui agensi global yang menaungi mereka pada akhir bulan Maret lalu.
“Undangannya tuh masuk lewat agensi kita yang di luar negeri, trus kita dikasih tau akhir Maret. Pas dikabarin tuh masuknya lewat email, mereka bilang kalau ini ada tawaran untuk main di Glastonbury,” Firda menceritakan.
Awalnya, mereka sampai mengecek email tersebut lantaran masih tak menyangka. Pasalnya, meski sudah kerap mencicipi panggung internasional, Marsya mengaku Glastonbury cukup sulit untuk dijangkau.
“Kita sempet berkali-kali cek karena Glastonbury sendiri sebenernya bahkan nggak masuk list kita untuk main gitu. Karena kita mikirnya Glastonbury tuh kayak kejauhan untuk sekarang, pasti tinggi banget lah levelnya nggak bakal kekejar,” ungkapnya antusias.
Namun, mereka akhirnya mendapat kesempatan berharga ini yang langsung ditawarkan dari pihak Glastonbury. “Makanya nggak nyangka dapet undangan malah langsung dari Glastonbury-nya,” imbuhnya.
Ingin Tur di Indonesia
Kendati sudah wara-wiri di acara musik kancah internasional, Marsya sendiri berharap bisa mengadakan tur di Tanah Air. Ia juga berkeinginan untuk memiliki studio musik di Garut yang memadai.
“Kita belum ngrasain tur di Indonesia, kita juga pengen punya studio yang proper di Garut karena kita produksi lagu sekarang tuh masih di Jakarta jadi makan waktu dan biaya yang nggak sedikit,” pintanya.
Dengan begitu, band VoB diharapkan bisa semakin produktif menggarap album kedua yang harapannya bisa menjadi jalan untuk segera tur di Indonesia.
“Jadi kita pengennya seriusin nabung trus bikin studio di sini biar bisa rekaman sendiri di sini. Setelah itu bisa rilis lagu untuk album kedua yang mungkin itu bisa jadi jalan buat kita tur di Indonesia,” ia mengakhiri.
Baca Juga
Efek Rumah Kaca, Petra Sihombing hingga Voice of Baceprot dan Musisi Indonesia Lainnya Suarakan Krisis Iklim Lewat sonic/panic Vol. 2
VIDEO: Efek Rumah Kaca hingga Voice of Baceprot Suarakan Krisis Iklim di Sonic/Panic Vol. 2
Voice of Baceprot Punya Teman Baru Setelah Gabung Komunitas Peduli Perubahan Iklim di Bali, Bakal Ada Album Kompilasi
Advertisement