Harga Minyak Goreng dan Harga Cabai Melonjak Jelang Idul Adha, Jadi Segini

harga pangan yang mengalami kenaikan yakni harga minyak goreng yang sudah menyentuh Rp 17.000 per kilonya. Kemudian cabai rawit merah yang Rp 50.000 sampai Rp 50.100 per kilo.

oleh Tira Santia diperbarui 16 Jun 2024, 10:00 WIB
Pedagang tengah mengemas minyak curah di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (15/7/2022). Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, harga minyak goreng curah hari ini, Jumat (15/7/2022) berada di level Rp15.200 per liter secara nasional. Harga ini tercatat turun yakni Rp15.236 pada Kamis (14/7/2022). (Liputab6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Memang menjelang Idul Adha ini, beberapa harga kebutuhan pokok mengalami lonjakan yang cukup signifikan, diantaranya harga minyak goreng hingga cabai.

Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan, menyampaikan harga pangan yang mengalami kenaikan yakni harga minyak goreng yang sudah menyentuh Rp 17.000 per kilo gramnya. Kemudian cabai rawit merah yang Rp 50.000 sampai Rp 50.100 per kilo gramnya.

"Cabai-cabain mengalami lonjakan yang luar biasa, cabai merah besar yang TW itu dikisaran Rp 72.000 sampai Rp 73.000. Cabai merah keriting juga masih mengalami harga yang diatas normal dikisaran Rp 56.000, cabai rawit hijau juga demikian," kata Reynaldi kepada Liputan6.com, Minggu (17/6/2024).

Sementara, untuk bawang merah dan bawang putih mengalami stagnansi, dimana bawang putih yang impor 100% di negara kita ini masih diatas 50% kenaikannya yaitu Rp 48.000 sampai Rp 49.000 per kilo. Bawang merah juga sama di hampir Rp 50.000 per kilonya, terus ada ayam broiler ya itu Rp 42.000 per kilo.

Sedangkan untuk telur ada sedikit penurunan, tapi IKAPPI menganggap harganya masih cukup tinggi yaitu di Rp 29.500 per kilo.

Kritik Kemendag

Reynaldi mengatakan, meningkatnya beberapa kebutuhan bahan pokok menjelang Idul Adha dipicu karena ketidaksiapan Kementerian Pertanian dalam mengawal dan memproduksi produk-produk pertanian kita di dalam negeri.

"Soal pasokan iya jelas ketika pasokan ini mengalami ketersendatan sehingga faktor penunjangnya yalah minimnya produksi di dalam negeri ini akan memicu," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa garga kebutuhan bahan pokok di pasaran yang akan melonjak tinggi akan kembali turun pasca idul Adha.

Kemungkinan harga-harga akan cenderung mengalami penurunan. Tapi menjelang Idul Adha apalagi ini H-3, H-4 menjelang Idul Adha itu akan terus terjadi kenaikan harga kebutuhan bahan pokok.

"Kenapa? Karena faktor permintaan yang tinggi menjelang Idul Adha nanti rumah tangga kita di dalam negeri ini akan memasok kebutuhannya hidangan yang mewah dan sebagainya untuk hari besar keagamaan," katanya.

 


Bagaimana Cara Turunkan Harga Pangan?

Pedagang merapikan cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (14/12/2022). Telur ayam ras terpantau naik menjadi Rp 31.250 per kg, bawang merah menjadi Rp 38.200 per kg, cabai rawit merah menjadi Rp 54.600 per kg, cabai rawit hijau menjadi Rp 46.500 per kg, dan minyak goreng curah Rp 15.000 per kg. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Oleh karena itu, IKAPPI mengusulkan langkah pemerintah yang perlu dilakukan ialah menggenjot sentra produksi, itu hal yang paling penting.

"Kalau kita bicara bawang putih coba dicek apakah importasinya sudah tepat belum sasarannya dan suplainya atau kedistributornya sudah tepat atau belum," ujarnya.

Menurutnya, jika pasar masih dibanjiri dengan bawang putih yang harga Rp 47-48 ribu per kilo, maka memang ada persoalan di hulu, yaitu di surat penugasan impornya harus dicek apakah importasinya sudah tepat atau belum.

"Jadi pemerintah menanganinya dengan cara hulu diperbaiki maka kami menyebutnya memperbaiki tata niaga pangan kita. Dari hulu ke hilir ini tentu ada sinergitas dan komunikasi dan koordinasi yang intens antar kementerian lembaga agar tercipta yang namanya kebutuhan bahan pokok yang murah dan tentunya terjangkau harganya oleh masyarakat," pungkasnya.


Libur Idul Adha tanggal berapa?

Dari pengeras suara, terdengar suara takbir berkumandang. Jemaah yang tiba di Masjid Al Azhar langsung bergegas menggelar sejadah dan merapikan saf di halaman masjid. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Idul Adha tahun 2024 diprediksi jatuh pada tanggal 17 Juni. Penetapan ini dilakukan melalui perhitungan hisab yang dilakukan oleh Muhammadiyah. Selain itu, hasil sidang isbat yang diadakan pemerintah pada tanggal 7 Juni juga menetapkan tanggal tersebut sebagai hari Idul Adha.

Kedua lembaga ini, baik Muhammadiyah maupun pemerintah, menyepakati bahwa 10 Zulhijah pada tahun 2024 bertepatan dengan tanggal 17 Juni.

Dengan jatuhnya Idul Adha pada tanggal 17 Juni 2024, maka hari tersebut dinyatakan sebagai hari libur nasional. Secara langsung, libur Idul Adha berlangsung selama satu hari.

Selain itu, tanggal 18 Juni 2024 ditetapkan sebagai cuti bersama Idul Adha 1445 Hijriah

Namun, karena jatuh pada hari Senin, maka jika dikombinasikan dengan libur akhir pekan, libur tersebut dapat dinikmati selama tiga hari berturut-turut.

Apalagi, bagi yang mengambil cuti pada hari Jumat, maka gabungan liburnya akan semakin panjang. Dengan demikian, libur Idul Adha 2024 akan terasa lebih lama dan menjanjikan sebuah long weekend yang menyenangkan bagi banyak orang.

Libur panjang ini tentu menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh banyak orang, baik untuk berkumpul dengan keluarga tercinta, merayakan hari besar dengan khidmat, maupun untuk bersantai dan menikmati waktu luang dengan aktivitas yang menyenangkan. Oleh karena itu, penting untuk merencanakan kegiatan selama libur Idul Adha dengan baik agar dapat maksimal menikmati momen berharga ini.


Hari apakah Idul Adha?

Kepala Kantor Masjid Agung Al-Azhar, Iding, menyatakan belasan ribu jemaah mengikuti sholat Idul Adha pada pagi yang cerah ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Zulhijjah 1445 Hijriah jatuh pada 8 Juni 2024. Dengan begitu, maka Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijjah 1445 H jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.

Keputusan itu disampaikan langsung Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Saiful Rahmat Dasuki usai mengikuti sidang isbat yang berlangsung di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (7/6/2024).

"Sidang isbat telah disepakati bahwa 1 Zulhijah 1445 Hijriah ditetapkan jatuh pada hari Sabtu tanggal 8 Juni 2024. Dan Insya Allah Hari Raya Idul Fitri jatuh pada hari Senin tanggal 17 Juni 2024," ujar Wamenag RI Saiful Rahmat Dasuki.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya