6 Warga Yordania Meninggal Akibat Gelombang Panas Saat Ibadah Haji 2024, Suhu Capai 48 Derajat Celcius

Kementerian Luar Negeri Yordania mengonfirmasi bahwa seluruhnya tidak memiliki visa haji 2024 yang resmi.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 16 Jun 2024, 15:00 WIB
Ilustrasi haji, Ka'bah, Islami, muslim. (Photo by Ömer F. Arslan on Unsplash)

Liputan6.com, Mekah - Sebanyak enam orang meninggal akibat gelombang panas selama ibadah haji ke Mekkah, di tengah peringatan dari pejabat Arab Saudi bahwa suhu selama ibadah tahunan tersebut bisa mencapai 48 derajat Celsius tahun ini.

Kementerian Luar Negeri Yordania mengonfirmasi bahwa seluruh korban meninggal dunia merupakan warga Yordania, seraya menambahkan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak berwenang Arab Saudi di Jeddah mengenai prosedur penguburan dan kemungkinan pemindahan jenazah mereka kembali ke Yordania.

Dilansir CNN, Minggu (16/6/2024), Yordania sebelumnya mengatakan ada lebih dari 4.000 jemaah haji dalam delegasi resminya tahun ini.

Namun, Kementerian Luar Negeri mengklarifikasi bahwa enam orang yang meninggal itu bukan bagian dari “delegasi resmi”, yang berarti mereka tidak memiliki izin haji yang sah untuk menunaikan ibadah haji.

Berita kematian tersebut muncul ketika para jemaah berkumpul di puncak Gunung Arafat pada hari Sabtu (15/6), menandai agenda utama dalam ibadah haji 2024.

Menurut Otoritas Umum Statistik Arab Saudi, lebih dari 1,8 juta orang menunaikan ibadah haji tahun ini.


Perkiraan Panas Ekstrem

Ilustrasi haji, umrah, Makkah. (Photo by Beris Creatives on Unsplash)

Sementara tahun ini, Arab Saudi diperkirakan akan mengalami panas ekstrem selama lima hari ibadah haji, dengan suhu mencapai 48 derajat Celcius di Mekah.

“Pihak berwenang urusan haji meminta jemaah untuk membawa payung dan tetap terhidrasi di tengah kondisi yang sulit,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Muhammad Al-Abdulaali, menurut kantor berita negara SPA.

Tentara Saudi juga telah mengerahkan lebih dari 1.600 personel dengan unit medis khusus untuk gelombang panas dan 30 tim tanggap cepat, hingga lima ribu sukarelawan kesehatan dan pertolongan pertama lainnya ikut ambil bagian.


Jumlah Jemaah Indonesia yang Meninggal

Seluruh jemaah haji, termasuk dari Indonesia hari ini, Sabtu (15/6/2024) melaksanakan wukuf di Arafah. Wukuf merupakan salah satu rangkaian puncak ibadah haji. (Foto: Humas Kemenag)

Sementara itu, terdapat sejumlah jemaah haji asal Indonesia yang juga meninggal.

Hingga hari ke-33 operasional haji 1445 H, Kamis 13 Juni 2024 atau menjelang pelaksanaan puncak ibadah haji, jumlah jemaah Indonesia yang meninggal sudah mencapai 105 orang.

Dikutip kanal News Liputan6.com, angka ini berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) yang dikutip pada Kamis (13/6/2024) pukul 18.00 WIB.

Kasus kematian ini masih didominasi jemaah haji lanjut usia (lansia). Hampir seluruh jemaah haji yang meninggal di Tanah Suci ini juga termasuk dalam kategori kesehatan risiko tinggi (risti). Tercatat hanya ada 9 jemaah yang tidak termasuk risti.

Meski begitu, tren kasus kematian pada jemaah haji Indonesia di Tanah Suci ini menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini terlihat dari tabel perbandingan kasus kematian dari tahun ke tahun yang ditampilkan di laman Siskohat Kemenag.

Perbandingan hingga hari ke-32 operasional haji, tahun lalu jemaah yang meninggal di Tanah Suci mencapai 143 orang. Sementara pada 2024, jemaah haji yang meninggal dunia hingga hari ke-32 berjumlah 49 orang.

Selengkapnya di sini... 

Infografis Cara Dapatkan Asuransi Jiwa dan Kecelakaan Jemaah Haji Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya